Manggala Agni KLHK Siap Bertugas dengan Tatanan Normal Baru

0
6

DAELPOS.com – Di tengah masa pandemi Covid-19, para pemangku kepentingan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tengah bersiap menghadapi tatanan normal baru. Bahasan yang menarik ini ada dalam diskusi “Kirana” (Pemikiran sederhana) yang secara virtual diselenggarakan oleh Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Kalimantan pada Rabu (10/06).

Brigade Pengendalian Karhutla KLHK- Manggala Agni mempersiapkan tatanan normal baru dalam kegiatan pengendalian karhutla dengan konsep yang terdiri dari kegiatan harian pada lingkungan kantor daerah operasi (Daops) dan pondok kerja Manggala Agni; kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan; dan kegiatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

Membuka acara diskusi, Kepala Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan, Johny Santoso menjelaskan bahwa penyelenggara pengendalian karhutla terdiri dari multi stakeholder yang kerap sekali bersama-sama melaksanakan pengendalian karhutla secara terpadu. Multi stakeholder yang ada harus siap bersama-sama menghadapi tatanan normal baru.

“Konsep menghadapi tatanan normal baru yang disampaikan ketiga Kepala Daops Manggala Agni ini adalah sebuah pemikiran sederhana. Mungkin belum bersifat universal atau komprehensif, namun bisa menjadi gambaran kita bersama hal-hal apa saja yang diperlukan dalam menghadapi tatanan normal baru pada kegiatan pengendalian karhutla”, terang Johny.

Diskusi bertajuk Kirana (Pemikiran Sederhana) di Tengah Corona ini menghadirkan tiga narasumber yaitu: Binsar O. Togatorop (Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan III/ Pangkalan Bun-Kalimantan Tengah); Rudi W. Darisman (Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan X/ Ketapang-Kalimantan Barat); dan HM Faisal (Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan XII/ Paser-Kalimantan Timur).

Sementara itu Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Basar Manullang, dalam arahannya mengungkapkan bahwa di tengah pandemi Covid-19, untuk menjaga keberlangsungan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik perlu dilaksanakan tatanan normal baru dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

“Kesehatan dan keselamatan penyelenggara tetap menjadi prioritas dalam melaksanakan pelayanan publik begitu juga dalam pengendalian karhutla”, tegas Basar.

Basar sangat mengapresiasi Manggala Agni sebagai salah satu stakeholder pengendalian karhutla, mencoba untuk berbagi pemikiran tentang bagaimana tatanan normal baru dilaksanakan dalam pengendalian karhutla.

“Sinergitas stakeholder sangat diperlukan dalam pengendalian karhutla, oleh karena itu diskusi ini sangat bermanfaat bagi para stakeholder penyelenggara pengendalian karhutla”, pungkas Basar.

Diskusi yang berlangsung selama dua jam ini, diikuti sekurangnya dua ratus peserta yang berasal dari berbagai stakeholder, antara lain: perwakilan Manggala Agni se-Indonesia; Brigade Pengendalian Karhutla pada Kesatuan Pengelolaan Hutan di Kalimantan; Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Kalimantan; regu pemadam pada pelaku usaha kehutanan, perkebunan dan pertambangan; dan pemadam swasta di Kalimantan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here