Bahas Praktik Baik Ekonomi Digital dan Inklusi Keuangan Tingkatkan Daya Saing Perempuan ASEAN

0
7

DAELPOS.com – Indonesia menyelenggarakan The Thirteenth Meeting Of The Asean Plus Three Committee On Women (13th ACW+3 Meeting) sebagai rangkaian agenda sidang ke-2 dalam rangka penyelenggaraan The 4th Asean Ministerial Meeting on Women (AMMW) and the Related Meetings. Bertindak sebagai Chair ASEAN Committe On Women (ACW) periode 2021-2022, Indonesia kembali memimpin jalannya sidang ACW+3 Meeting ke-13 yang dilakukan secara virtual di Jakarta (11/10).

Pertemuan ACW+3 merupakan pertemuan tahunan negara ACW, yakni Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia, Philipina, Singapura, Kamboja, Laos, Myanmar, Vitenam dan Indonesia dengan tambahan 3 negara, yaitu China, Jepang, dan Korea. Pertemuan ini berfungsi sebagai ruang reguler untuk bertukar kebijakan dan praktik baik tentang pemberdayaan perempuan dan anak perempuan dari negara-negara tersebut.

‘Ekonomi Digital dan Inklusi Keuangan untuk Meningkatkan Daya Saing Perempuan ASEAN’ menjadi tema utama pembahasan yang merupakan tema AMMW ke-4 sekaligus fokus utama dari Rencana Kerja ACW 2021-2025 selain pengarusutamaan gender; perempuan perdamaian dan keamanan; serta partisipasi politik dan kepemimpinan perempuan.

Delegasi Indonesia melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang diwakili oleh Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Lenny N Rosalin yang berperan sebagai ACW Chair, mengungkapkan pertemuan ini juga sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi untuk mengumpulkan lebih banyak pandangan dari focal point ACW lainnya dan negara-negara ASEAN +3 tentang pencapaian dan tantangan menuju kesetaraan gender, khususnya peran kepemimpinan perempuan dan partisipasi politik mereka selama pasca pemulihan Covid-19.

Ekonomi digital diyakini telah menghadirkan peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi ASEAN dan peningkatan taraf hidup semua negara, termasuk bagi perempuan. Secara umum, negara-negara ACW+3 memahami bahwa ekonomi digital dan inklusi keuangan sangat penting terutama bagi kemajuan wilayah. Peningkatan daya saing perempuan akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan inklusivitas regional. Mereka berkomitmen untuk mempromosikan dan mengupayakan akses ekonomi digital dan layanan keuangan yang inklusif bagi perempuan.

“Tentu saja, kita hanya dapat mencapai ini melalui kemitraan dan kolaborasi strategis. Kami berharap kerja sama konkret lebih lanjut dapat dijajaki untuk isu-isu kritis ekonomi digital dan inklusi keuangan bagi perempuan. Saya percaya dengan kekayaan pengalaman dan keahlian dari negara-negara ASEAN +3 (China, Jepang, Korea), pertukaran yang berdampak dapat dilakukan, khususnya terkait bidang tematik dari Rencana Kerja ACW 2021-2025,” jelas Lenny.

Indonesia dalam kesempatan itu juga menyampaikan penghargaan atas dukungan berkelanjutan dan persahabatan jangka panjang dari ASEAN+3 yang telah bersinergi menuju pencapaian kesetaraan gender, ekonomi digital inklusif, dan layanan keuangan bagi perempuan dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan di ASEAN.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here