Menteri Bahlil Yakinkan Anak Indonesia Timur Mampu Jadi Pemimpin

0
4

DAELPOS.com – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersama dengan Chairman of the Board & CEO Freeport Mc-MoRan Richard C. Adkerson tiba di kampus Universitas Hasanuddin (UnHas), Makassar pada pagi ini (7/10), yang merupakan titik akhir rangkaian pelaksanaan orasi ilmiah. Di hadapan lebih dari 1.000 mahasiswa UnHas, Menteri Investasi dan CEO Freeport berorasi dan aktif berdiskusi tentang hilirisasi sumber daya alam.

Dalam orasinya, Menteri Investasi menyampaikan kondisi ekonomi dunia yang tengah bergejolak dan bahkan diprediksikan akan suram di tahun 2023. Namun, Bahlil menegaskan bahwa kita harus tetap berjuang salah satunya melalui hilirisasi sumber daya alam untuk memperoleh nilai tambah, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan negara, menghasilkan produk substitusi impor dan menguatkan ketahanan ekonomi negara.

“Kedaulatan bangsa adalah yang utama. Sampai kapan kita akan menjual produk mentah terus menerus? Walaupun ditentang oleh berbagai negara, kita harus terus berjuang. Inilah yang harus kita lakukan untuk kebaikan negara,” tegas Bahlil.

Selanjutnya Bahlil juga menyatakan bahwa transformasi ekonomi adalah jalan yang harus ditempuh Indonesia untuk menjadi negara maju melalui hilirisasi sumber daya alam sebagai instrumennya. Meskipun demikian, hilirisasi membutuhkan waktu dan perlu ada upaya mempersiapkan diri dari sisi tenaga kerja. Bahlil juga menekankan di depan para mahasiswa agar tetap percaya diri dan terus mengasah kemampuan. Apalagi, kawasan Indonesia Timur kaya akan sumber daya alam seperti nikel, bauksit, dan tembaga. Bahlil pun mengungkapkan kebanggaannya akan pemilihan UnHas sebagai puncak rangkaian kegiatan orasi ilmiah. Menurut Bahlil, Makassar adalah pusat peradaban di Indonesia Timur dan UnHas merupakan barometer kualitas pendidikan di gerbang menuju kawasan Timur Indonesia.

“Jangan minder hanya karena kalian dari Timur. Belum tentu orang lain lebih hebat daripada kalian. Buktinya, yang mengelola tambang bawah tanah ini anak asli Papua. Perwakilan dari Timur yang jadi menteri juga tidak hanya dari Sulawesi tapi juga ada dari Fakfak. Kalian ini akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan, akan jadi konglomerat-konglomerat baru. Saya yakin Indonesia akan lebih baik,” pungkas Bahlil.

Sejalan dengan kebijakan transformasi ekonomi melalui hilirisasi, Richard menyatakan komitmen PT Freeport Indonesia (PT FI) dalam mendukung program tersebut yaitu melalui pembangunan smelter single line yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Selain itu, PT FI juga berkomitmen dalam pengembangan sumber daya manusia, terbukti dengan pengelolaan tambang saat ini telah dioperasikan oleh 98% tenaga kerja Indonesia.

“Kami tidak hanya melakukan transfer teknologi saja, tapi juga mengembangkan sumber daya manusia khususnya di Papua. Kami meningkatkan kemampuan para pekerja melalui balai pelatihan dan on-site training. Peran universitas juga penting, khususnya dalam mengembangan pendidikan vokasi untuk calon pekerja,” ujar Richard.

Sementara itu, Rektor Universitas Hasanuddin Prof.Dr.Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. dalam sambutan pembukanya menyampaikan apresiasi atas kegiatan orasi ilmiah ini dan merasa terhormat karena kampus Universitas Hasanuddin dipilih untuk menutup rangkaian kegiatan orasi ilmiah yang telah dilaksanakan di 6 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Jamaluddin mengungkapkan tingginya antusiasme dari kampus dan juga mahasiswa, serta mendorong PT FI untuk terus berkolaborasi dengan universitas.

“Kita semua peduli dengan daerah Timur Indonesia dan terus berusaha memberikan yang terbaik. Kami berharap adanya kolaborasi antara PT FI dengan UnHas dapat membawa lebih banyak mahasiswa khususnya dari Papua untuk belajar di UnHas,” ujar Jamaluddin.

Nurul Syamsi Ramadhani, mahasiswa Universitas Hasanuddin program studi Perencanaan Wilayah dan Kota, mengungkapkan bahwa kegiatan orasi ilmiah di kampus Universitas Hasanuddin ini menarik dan membuka pikiran mahasiswa melalui dialog langsung dengan pemerintah, terutama terkait dengan topik hilirisasi.

“Sebelumnya saya hanya tahu pemerintah ini hanya mengekspor sumber daya mentah. Hilirisasi ini merupakan inovasi yang seharusnya sudah lama kita lakukan. Apalagi untuk kami sebagai penerus bangsa yang akan melanjutkan program hilirisasi ini,” ucap Nurul.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Universitas Hasanuddin yang ditandatangani langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM dan Rektor Universitas Hasanuddin, serta Nota Kesepahaman antara PT FI dengan Universitas Hasanuddin yang disaksikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM.

Rangkaian kegiatan Orasi Ilmiah yang telah dimulai sejak 4 Oktober 2022 ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Investasi/BKPM dan PT FI. Sebelumnya, orasi ilmiah telah dilaksanakan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya, Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Universitas Indonesia di Depok, serta Universitas Cendrawasih yang dilanjutkan dengan kunjungan ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay di Jayapura. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here