Hingga Oktober 2019, Subsidi Bunga KUR Capai Rp7,55 Triliun

Tuesday, 22 October 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Deputi Bidang Pembiayaan Yuana Sutiowati menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan dengan 34 Penyalur KUR (Adendum PKP) di  Jakarta, / daelpos.com

Deputi Bidang Pembiayaan Yuana Sutiowati menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan dengan 34 Penyalur KUR (Adendum PKP) di Jakarta, / daelpos.com

DAELPOS.com – Realisasi pembayaran subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2019 hingga 15 Oktober 2019 sebesar Rp7,55 triliun.  Jumlah tersebut mencapai 63,03 persen dari target subsidi senilai Rp11,98 triliun.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Sutyowati pada acara Forum Koordinasi Pemantapan Pelaksanaan Pembayaran Subsidi Bunga/Margin KUR 2019, di Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Menurut Yuana, pemerintah terus menunjukkan keberpihakan kepada UMKM untuk meningkatkan akses pada sumber pembiayaan. Untuk mendukung pelaksanaan program KUR, pemerintah memberikan subsidi bunga KUR. 

“Subsidi untuk KUR Mikro sebesar 10,5 persen, KUR Kecil 5,5 persen, dan KUR Penempatan TKI 14 persen,” jelas Yuana yang juga sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Subsidi Bunga KUR.

Yuana menambahkan, KPA melakukan verifikasi pembayaran subsidi bunga KUR atas tagihan yang diajukan penyalur KUR berdasarkan data yang terdapat dalam Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang dikembangkan Kementerian Keuangan. 

Adapun realisasi penyaluran KUR 2019 sampai dengan 31 Agustus 2019 sebesar Rp102,021 triliun yang telah disalurkan kepada 3,6 juta debitur. Target penyaluran KUR 2019 adalah Rp 140 triliun naik dari tahun 2018 Rp123,8 triliun. 

Rinciannya, untuk KUR Mikro sebesar Rp62,51 triliun (3.340.324 debitur), KUR Kecil Rp38,89 triliun (254.905 debitur), dan KUR Penempatan TKI Rp602,972 juta (34.366 debitur). 

Dalam upaya percepatan realisasi penyaluran KUR, pemerintah melakukan berbagai upaya, diantaranya mengikutsertakan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dan koperasi sebagai penyalur KUR. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong koperasi simpan pinjam sebagai penyalur KUR. Sampai saat ini koperasi yang telah menjadi penyalur KUR sebanyak tiga koperasi, yaitu Kospin Jasa (Pekalongan, Jawa Tengah), Kopdit Obor Mas (Maumere, NTT), dan KSP Guna Prima Dana (Bali).

Dalam kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan addendum PKP antara Deputi Bidang Pembiayaan selaku KPA Subsidi/Margin KUR dengan 34 pimpinan penyalur KUR. Yaitu, Bank BRI, Mandiri, BNI, BTN, BCA, Bukopin, Maybank Indonesia, Bank Sinarmas, Bank Permata, BTPN, OCBC NISP, Bank Artha Graha, BRI Syariah, BRI Agroniaga, Bank CTBC, BPD Bali, BPD Kalbar, BPD NTT, BPD DIY, BPD Sulselbar, BPD Sumut, BPD Sumbar, BPD Sumsel Babel, BPD BJB, BPD Kalsel, BPD Riau Kepri, BPD Lampung, BPD Papua, BPD Bengkulu, BPD Kalteng, BPD Jambi, BPD Jateng, Kospin Jasa, dan Kopdit Obor Mas.

See also  Presiden Akan Kunjungi Pelabuhan Yos Sudarso, Resmikan RSUP, dan Tinjau Vaksinasi Massal

Program Prioritas

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Jokowi periode kedua menjadikan pengembangan UMKM sebagai program prioritas. “Pemerintah akan berlari cepat dalam pengembangan SDM UMKM dan manajemen usahanya. Termasuk dalam mendapatkan akses pembiayaan, yang salah satunya adalah KUR,” kata Iskandar.

Menurut Iskandar, tujuan KUR adalah untuk mengentaskan kemiskinan dan pemerataan ekonomi. Salah satunya, dengan memudahkan akses pembiayaan. 

“Dampak KUR sangat luar biasa. Ada seorang ibu di Wageya, Papua, hanya dengan KUR Rp5 juta, dia mampu mengembangkan usahanya dan mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga bangku kuliah di Sulawesi. Banyak lagi keberhasilan KUR di Indonesia,” ungkap Iskandar.

Dengan bunga 7 persen, lanjut Iskandar, banyak usaha mikro terbantu untuk berkembang. Oleh karena itu, KUR akan terus menjadi ujung tombak dan andalan bagi pemerintahan Jokowi periode kedua. Ke depan, 60% penyaluran KUR akan lebih difokuskan ke sektor produktif. (DAE)

Berita Terkait

Kementerian PU Komitmen Percepat Pembangunan SPPG, Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Update Penanganan Banjir Sorong, Kementerian PU Normalisasi Kanal Makbusun dan Sungai Klafma
Kementerian PU Dorong Resiliensi Infrastruktur Nasional Dalam Hadapi Dinamika Global
Kementerian PU Rehabilitasi Gedung DPRD Sulsel dan Kota Makassar pada 2025, Rekonstruksi Bangunan Rusak Berat Dilaksanakan Bertahap
Pagu Anggaran Kementerian PU Tahun 2026 Resmi Ditetapkan Sebesar Rp118,5 Triliun
Kementerian PU Sigap Tangani Bencana Banjir di Kota dan Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat
Kementerian PU Tuntaskan Renovasi 26 Sekolah Rakyat Dan Siapkan Pembangunan 19 SR Tahap II di Jawa Timur
Kementerian PU Mempercepat Rehabilitasi Gedung DPRD Kabupaten dan Kota Kediri Guna Pulihkan Pelayanan Masyarakat

Berita Terkait

Thursday, 18 September 2025 - 15:01 WIB

Kementerian PU Komitmen Percepat Pembangunan SPPG, Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Wednesday, 17 September 2025 - 21:38 WIB

Update Penanganan Banjir Sorong, Kementerian PU Normalisasi Kanal Makbusun dan Sungai Klafma

Wednesday, 17 September 2025 - 17:29 WIB

Kementerian PU Dorong Resiliensi Infrastruktur Nasional Dalam Hadapi Dinamika Global

Tuesday, 16 September 2025 - 15:55 WIB

Kementerian PU Rehabilitasi Gedung DPRD Sulsel dan Kota Makassar pada 2025, Rekonstruksi Bangunan Rusak Berat Dilaksanakan Bertahap

Monday, 15 September 2025 - 19:15 WIB

Pagu Anggaran Kementerian PU Tahun 2026 Resmi Ditetapkan Sebesar Rp118,5 Triliun

Berita Terbaru

Olahraga

Livoli Divisi Utama 2025: Jenggolo Tumbangkan Tectona

Thursday, 18 Sep 2025 - 16:35 WIB