Kementan Kerja Optimis Wujudkan Swasembada Daging

Monday, 4 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) dibawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menargetkan swasembada daging sapi harus secepatnya tercapai. Demikian arahan dari Menteri Pertanian kepada Jajaran Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) di Kantor Kementerian Pertanian.(4/11/2019).

Menteri Syahrul meminta Dirjen PKH beserta jajarannya untuk bekerja keras mewujudkan swasembada daging tersebut. Namun demikian, Mentan mengingatkan perlu dilakukan terobosan-terobosan dan kerja lebih keras guna secepatnya mencapai target swasembada tersebut.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan, Kuntoro Boga Andri menjelaskan bahwa mengingat saat ini populasi sapi dalam negeri masih kurang, ada beberapa langkah nyata untuk mempercepat swasembada daging sapi. Pertama, Kementan terus berupaya menggenjot dan meningkatkan populasi sapi lokal dengan program inseminasi buatan massal seperti yang sudah dilakukan selama ini. Ini untuk mengejar kekurangan sekitar 1,4 juta ekor populasi sapi dalam rangka swasembada daging. Selain itu, jika masih kurang perlu pengadaan sapi indukan segera, sehingga dapat mendongkrak populasi sapi untuk bisa mencapai swasembada.

“Namun harus dipahami bahwa memperbanyak sapi indukan banyak caranya, bisa dengan pencegahan pemotongan betina produktif, maupun mendatangkan sapi indukan dari luar. Kita perlu selalu memikirkan untuk meingkatkan produksi dalam negeri dan membuat neraca perdagangan kita positif. Kita selalu menomor satukan produk kita untuk ekspor, dan impor pilihan terakhir bila terpaksa dan sangat dibutuhkan untuk menutupi kekurangan dalam negeri. Misalkan perdagangan dengan Australia, kita selalu berpikir dan mengutamakan kirimkan sebanyak-banyaknya markisa, mangga atau produk hortikultura eksotis kita ke sana, kirimkan juga kopi, kakao, produk perkebunan dan lainnya, itu orientasi utama kita,” ujarnya.

Kedua, kata Kuntoro, Kementan akan mendorong semua elemen terutama pemerintah daerah dan BUMN untuk serius mengembangkan peternakan sapi. Model pengembangan kawasan sapi tidak di semua provinsi, namun dengan fokus pada beberapa provinsi yang menjadi sentra produksi sehingga upaya peningkatan produksi daging dalam negeri benar-benar dilakukan dengan fokus.

“Jika pengembangan sapi dilakukan di 34 provinsi, itu menjadi tidak fokus. Karena itu, strateginya dengan fokus misal pada 10 provinsi pusat pengembangan sapi. Tetapi memang itu menjadi kekuatan real dan menjadi percontohan pengembangan sapi di Indonesia,” demikian arahan Mentan sebutnya.

“Untuk daerah lainnya, Kementan akan menjadikan sentra produksi komoditas lainnya seperti jagung atau difokuskan ke komoditas lain sesuai keunggulan daerah dan kawasan pengembangannya,” ujarnya.

Ketiga, Mentan SYL minta upaya meningkatkan populasi sapi pun bisa dilakukan dengan mengembangkan sistem integrasi dengan sawit. Lahan sawit untuk integrasi dengan pengembangan sapi itu baru difungsikan sekitar 0,9 persen, padahal potensi lahan sawit kita untuk pengembalaan sapi sangat luar biasa.

“Jika kita bisa isi 20 persen darilahan sawit yang ada, maka akan selesai semua masalah daging sapi kita. Dalam waktu singkat kementan akan melakukan kontak dengan para pimpinan daerah, bupati, gubernur dan mantan-mantan gubernurnya untuk dijadikan advisor dalam mensukseskan program integrasi sawit-sapi ini,” tutur Kuntoro.

Keempat Kepala Biro Humas menyampaikan bahwa Mentan SYL menegaskan bahwa membangun pertanian khususnya mewujudkan swasembada daging sapi adalah tanggung bersama. Tanggung jawab gubernur, bupati dan semua pemerintah daerah dan para pelaku usaha, sehingga semuanya harus bersinergi.

“Oleh karena itu, diplomasi pertanian sangat penting dengan eksternal kementan. Koordinasi dengan swasta, pemerintah daerah dan stakeholder lain sangat penting. Untuk kepetingan rakyat harus bisa bekerjasama dan berkoordinasi di lapangan,” jelasnya.

“Terakhir, Mentan Syahrul mengingatkan bahwa swasembada pangan khususnya daging dapat diwujudkan juga dengan berorientasi bisnis dan harus memikirkan pasar. Selama ini swasembada sulit dicapai atau tidak jalan karena tidak memikirkan pasar. Kita sering hanya memikirkan budidaya atau onfarm-nya saja tanpa memikirkan bisnisnya” tutup Kuntoro.(PRY)

See also  Kementerian PUPR Bangun 3 Program Padat Karya

Berita Terkait

Tingkatkan Konektivitas Antar Wilayah, Kementerian PU Komitmen Jaga Konsistensi Pembangunan Jalan dan Jembatan di Indonesia
Menteri PANRB Usul Pengelolaan SDM dan Lembaga Perguruan Tinggi Negeri yang Lebih Fleksibel
Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Hakim hingga 280 Persen
13 MPP Akan Diresmikan oleh Menteri PANRB Esok Hari
Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung Serukan Solidaritas untuk Palestina dalam Khutbah Idul Adha
Senator SBANL Menanam, SBN : Langkah Konkret Hijaukan Negeri Kokohkan Pangan Bersama DPD RI
Pemerintah Apresiasi Pengembangan Sahabat-AI sebagai LLM dengan Konteks Keindonesiaan
Senator Agita Lakukan Pengawasan Penyelenggaraan Ibadah Haji di Mekkah

Berita Terkait

Friday, 13 June 2025 - 23:07 WIB

Tingkatkan Konektivitas Antar Wilayah, Kementerian PU Komitmen Jaga Konsistensi Pembangunan Jalan dan Jembatan di Indonesia

Thursday, 12 June 2025 - 17:39 WIB

Menteri PANRB Usul Pengelolaan SDM dan Lembaga Perguruan Tinggi Negeri yang Lebih Fleksibel

Thursday, 12 June 2025 - 17:23 WIB

Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Hakim hingga 280 Persen

Wednesday, 11 June 2025 - 14:04 WIB

13 MPP Akan Diresmikan oleh Menteri PANRB Esok Hari

Friday, 6 June 2025 - 18:36 WIB

Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung Serukan Solidaritas untuk Palestina dalam Khutbah Idul Adha

Berita Terbaru

(Foto ilustrasi dok. Kemenpar)

News

Raja Ampat Aman: Pemerintah Jamin Keamanan Wisatawan

Monday, 16 Jun 2025 - 13:37 WIB

Berita Utama

Kedatangan Prabowo di Sambut Warga dan Pelajar Indonesia di Singapura

Monday, 16 Jun 2025 - 12:57 WIB

Berita Terbaru

Tiba di Singapura, Prabowo Disambut Langsung oleh PM Lawrence Wong

Monday, 16 Jun 2025 - 12:53 WIB