Menkop UKM Berharap Pengelola Hutan Sosial Agar Berkoperasi

Thursday, 28 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Direktur Utama Tempo Media Group Toriq Hadad memberikan Awarding Tokoh Hutan Sosial 2019 dalam acara Festival Perhutanan Sosial Nasional (PESONA) 2019 di Aula Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta, Kamis(28/11/2019).

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Direktur Utama Tempo Media Group Toriq Hadad memberikan Awarding Tokoh Hutan Sosial 2019 dalam acara Festival Perhutanan Sosial Nasional (PESONA) 2019 di Aula Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta, Kamis(28/11/2019).

DAELPOS.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap kelompok masyarakat pengelola hutan sosial di Indonesia agar berkoperasi, agar memiliki daya saing untuk masuk ke global value chain. “Terlebih lagi, salah satu proyek besar pemerintah untuk transformasi ekonomi adalah kehutanan sosial. Program tersebut masih perlu percepatan”, ucap Teten pada acara Festival Perhutanan Sosial Nasional (Pesona) dan Awarding Tokoh Hutan Nasional 2019 di Jakarta, Kamis (28/11).

Menurut Teten, akses masyarakat kepada lahan akan memunculkan kekuatan-kekuatan ekonomi di masyarakat. “Akan muncul koperasi-koperasi petani, perkebunan, nelayan, dan sebagainya, sebagai pusat ekonomi baru di masyarakat”, tandas Teten.

Teten mengakui, saat ini struktur ekonomi bangsa ini kurang berkeadilan. Oleh karena itu, harus ada transformasi ekonomi. “Akses kepada lahan itu untuk memperbaiki struktur ekonomi yang berkeadilan. Kita mencoba membangun keadilan di Indonesia. Untuk itu, kami ditugaskan Presiden RI agar bekerja lintas sektoral, tidak lagi sendiri-sendiri”, tegas Teten lagi.

Kemenkop dan UKM, lanjut Teten, masuk ke semua sektor, yaitu pertanian, industri, kelautan dan perikanan, hingga kehutanan dan lingkungan hidup. Karena Kemenkop dan UKM yang memiliki tupoksi pembinaan pelaku usaha di semua sektor tersebut. “Kerjasama antar kementerian dan lembaga akan melahirkan ekonomi masyarakat yang tumbuh dan berkembang”, ucap Teten.

Bagi Teten, harus ada percepatan pembangunan ekonomi rakyat di sektor kehutanan. “Konsep atau model bisnisnya sedang disiapkan. Salah satunya, bisa kemitraan dengan usaha besar. Pasalnya, kita harus sudah masuk ke komoditi-komoditi yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dan sektor kehutanan banyak terkandung sumber kekayaan hayati yang punya nilai ekonomi tinggi”, papar Teten.

Teten akan mendorong model bisnis tersebut bisa masuk ke global value chain dan terintegrasi ke sistem supply chain. “Dari proses bahan baku hingga masuk ke pasar”, tukas Teten lagi.

See also  Presiden Dorong Efisiensi Pemanfaatan Anggaran Militer dengan Hidupkan Industri Strategis Indonesia

Dengan berkoperasi dan masuk ke global value chain, Teten berharap sektor hutan sosial dapat menghasilkan devisa. “Kita harus tingkatkan ekspor kita, karena saat ini impor kita masih lebih tinggi ketimbang ekspor”, ungkap Teten.

Selain itu, lanjut Teten, pengembangan hutan sosial akan memiliki impact yang tinggi terhadap masyarakat terpencil, petani, hingga lingkungan yang terjaga. “Kita perlu kerjasama semua pihak, termasuk perbankan. Dan pembiayaan-pembiayaan sektor hutan sosial, akan melalui BLU-BLU agar dikonsolidasikan”, ucap Teten.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan, setelah diluncurkan sejak September 2016, program kehutanan sosial semakin berjalan dengan baik. Dan sudah banyak melahirkan tokoh-tokoh hutan sosial di seluruh Indonesia. Program ini akan terus kita kembangkan”, kata Siti Nurbaya.

Tujuan hutan sosial, lanjut Siti Nurbaya, adalah untuk menciptakan kesejahteraan dan keadilan di masyarakat, resolusi konflik, sebagai pusat pertumbuhan desa, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi desa. “Program ini juga mampu menciptakan SDM Indonesia yang unggul dan sebagai wahana Indonesia maju”, pungkas Siti Nurbaya.

Berita Terkait

BKSAP: Asia perlu fokus siapkan tenaga kerja energi hijau
Mendes Yandri Pastikan Siap Kolaborasi dengan Parlemen Tiongkok
PLN Mobile Gelegar Musik Prambanan 2024 Sukses Digelar, 15 Ribu Penonton Padati Candi Prambanan
OJK Gelar Apresiasi Media Massa 2024
Krakatau Steel Raih Kesepakatan Penjualan Hingga 38.500 Ton per Bulan
Cegah Insiden Bencana, Industri Kimia Wajib Susun Dokumen Keselamatan
Mendes Yandri Kunjungi Desa Berkolaborasi Dengan Sejumlah Perusahaan di Kutai Timur
Siap-Siap! PLN Mobile Gelegar Musik Prambanan 2024

Berita Terkait

Tuesday, 10 December 2024 - 07:51 WIB

BKSAP: Asia perlu fokus siapkan tenaga kerja energi hijau

Monday, 9 December 2024 - 17:18 WIB

Mendes Yandri Pastikan Siap Kolaborasi dengan Parlemen Tiongkok

Monday, 9 December 2024 - 09:27 WIB

PLN Mobile Gelegar Musik Prambanan 2024 Sukses Digelar, 15 Ribu Penonton Padati Candi Prambanan

Sunday, 8 December 2024 - 18:31 WIB

OJK Gelar Apresiasi Media Massa 2024

Sunday, 8 December 2024 - 17:02 WIB

Krakatau Steel Raih Kesepakatan Penjualan Hingga 38.500 Ton per Bulan

Berita Terbaru

foto Ist

Berita Utama

BKSAP: Asia perlu fokus siapkan tenaga kerja energi hijau

Tuesday, 10 Dec 2024 - 07:51 WIB