Mengancam Peraturan Pemda dan Lingkungan Hidup Melalui Omnibus Law

Wednesday, 1 July 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Mardani Ali Sera

DAELPOS.com – Bismillah, melihat pasal2 dlm RUU Omnibus Law membuat kita semua patut waspada. Aspek lingkungan berpotensi menjadi ‘komoditas’ utk menarik investasi dgn dalih menghilangkan peraturan penghambat investasi. Mari sadar, bahwa lingkungan kita punya batasan #BahayaOmnibusLaw

 Ancaman tersebut datang dari Rencana Tata Ruang Daerah dlm Omnibus Law yg tidak lagi punya batasan minimal 30% kawasan hutan. Pemerintah berdalih dgn adanya ketentuan minimal, izin pembangunan di daerah byk yg terhambat termasuk redistribusi tanah yg berasal dari kawasan hutan (Pasal 17 ayat 5). #BahayaOmnibusLaw

 Pada saat yg sama RUU Omnibus Law turut berpotensi melemahkan wewenang daerah. Banyak hal yg coba diubah seperti perizinan rancangan besar tata ruang daerah. #BahayaOmnibusLaw

 Dalam Pasal 10 & 11 RUU Omnibus Law, Pemprov, Pemkab/kota akan kehilangan beberapa kewenangan atas tata ruang wilayahnya (UU 26/2007) & hal ini akan diatur ulang dlm PP. Usulan ini perlu kita tolak krn akan merusak semangat desentralisasi yg sudah coba kita kuatkan sejak Reformasi. #BahayaOmnibusLaw

Satu hal yg perlu publik ketahui, Penataan Ruang merupakan salah satu dari 32 urusan Pemda seperti yg diamanatkan dalam UU 23/2014. Disebut konkuren atau urusan limpahan dari Pusat kpd Pemda. Poin ini hrs dijaga terlebih desentralisasi wilayah merupakan amanat amandemen UUD 1945. #BahayaOmnibusLaw

 Jika banyak urusan Pemda termasuk penataan ruang ditarik lagi oleh Pusat & akan dirumuskan ulang dlm PP (Peraturan Pemerintah), ini sama saja mencabut UU Pemda (23/2014) yg sudah kita sepakati bersama. Bahaya jika perlahan semua urusan tersentral di pemerintah pusat. #BahayaOmnibusLaw

 Secara tidak langsung, Pusat dapat melakukan pembangunan tanpa memperhatikan rencana tata ruang daerah. Sedangkan di sisi lain, Pemda dan masyarakat harus menaati rencana tata ruang tersebut. #BahayaOmnibusLaw

See also  Prabowo di Retret Magelang: Kita Satu Keluarga Besar Indonesia

 Melihat beberapa temuan di atas, aspek partisipasi & pembangunan berwawasan lingkungan berpotensi tergerus oleh RUU Omnibus Law. Mulai dari berkurangnya kewenangan Pemda sampai aspek lingkungan yg terabaikan. Pusat berusaha mengintervensi pembangunan daerah, termasuk utk tdk mematuhi koridor minimal kawasan hutan 30%. #BahayaOmnibusLaw Padahal sudah brp byk contoh kerusakan lingkungan & berujung timbulnya bencana alam karena tidak mengindahkan hal tersebut. Kami @FRAKSIPKSDPRRI meminta ketentuan tsb direvisi & tetap mencantumkan angka 30% utk tutupan lahan (pelestarian lingkungan). #BahayaOmnibusL

Berita Terkait

Prabowo Hadiri KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro
Progres Tol Lingkar Pekanbaru 57%, Hutama Karya Perkuat Infrastruktur Riau
Terus Kebut Pembangunan Sekolah Rakyat, Kementerian PU Pastikan Progres Sesuai Target
Menteri PANRB Pastikan Kebijakan Strategis Reformasi Birokrasi Selaras dengan Program Prioritas Presiden
Lantik 6 Pejabat Eselon I, Menteri Dody: Jaga Kredibilitas dan Integritas
Prabowo Tunaikan Umrah di Sela Kunjungan Kenegaraan ke Arab Saudi
Prabowo dan Pangeran MBS: Kesepakatan Dewan Koordinasi Tertinggi RI-Arab Saudi
Bangun Tol Palembang – Betung Struktur dan Rest Area, HKI Catatkan Progres Konstruksi 52%

Berita Terkait

Monday, 7 July 2025 - 18:40 WIB

Prabowo Hadiri KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro

Monday, 7 July 2025 - 07:24 WIB

Progres Tol Lingkar Pekanbaru 57%, Hutama Karya Perkuat Infrastruktur Riau

Saturday, 5 July 2025 - 17:31 WIB

Terus Kebut Pembangunan Sekolah Rakyat, Kementerian PU Pastikan Progres Sesuai Target

Saturday, 5 July 2025 - 14:51 WIB

Menteri PANRB Pastikan Kebijakan Strategis Reformasi Birokrasi Selaras dengan Program Prioritas Presiden

Friday, 4 July 2025 - 20:48 WIB

Lantik 6 Pejabat Eselon I, Menteri Dody: Jaga Kredibilitas dan Integritas

Berita Terbaru

Berita Utama

Prabowo Dorong BRICS Jadi Motor Kerja Sama Ekonomi Selatan Global

Monday, 7 Jul 2025 - 18:44 WIB

News

Prabowo Hadiri KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro

Monday, 7 Jul 2025 - 18:40 WIB