Risiko Tinggi Jurnalis Peliput Kasus Korupsi

Thursday, 30 July 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Bagi para Jurnalis, meliput kasus korupsi adalah tantangan yang sangat menarik. Tak hanya materi beritanya yang memang menjadi sorotan, perlu keberanian dan berpegang teguh pada kode etik jurnalistik.

Dalam diskusi online “Menjadi Jurnalis Antikorupsi” yang diselenggarakan KPK melalui Youtube official KPK hari ini (30/7), ada empat Jurnalis yang membagikan pengalamanannya meliput kasus korupsi. Keempat Jurnalis itu adalah Ikhwanul Habibi, Kepala Peliputan Kumparan, Riana Afifah Jurnalis Kompas, Ariyo Ardi Wakil Pemimpin Redaksi Inews TV dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI Indonesia) yang juga Jurnalis Tempo, Abdul Manan.

Ariyo Ardi mengatakan untuk medium TV, berita korupsi harus memenuhi beberapa unsur diantaranya tokoh atau profil, dampak korupsi, nilai kerugian karena korupsi itu dan efek drama. “Meskipun ada drama, tetapi pemberitaan korupsi di TV harus tetap menjaga fokus pada inti kasus korupsinya,” kata Ariyo.

Para Jurnalis yang menjadi narasumber dalam diskui ini sepakat bahwa melakukan peliputan dan membuat produk jurnalistik tentang harus korupsi adalah memberitakan kebenaran. “Jangan pernah takut meliput korupsi, ini tanggung jawab bersama. Selama kita menegakkan kode etik jurnalistik, jangan pernah takut berpihak pada kebenaran,” kata Habibi yang punya pengalaman lebih dari 2 tahun meliput di KPK.

Peliputan berita korupsi, apalagi dalam bentu investigasi, membutuhkan komitmen tidak hanya dari sisi Jurnalis, tetapi juga komitmen pemilik media. Penulisan investigasi membutuhkan waktu yang tidak singkat, kompetensi Jurnalis yang mumpuni dan tentu sumber dana yang tidak sedikit. Abdul Manan mengatakan, bahkan untuk beberapa peliputan jurnalistik investigasi kasus korupsi, perlindungan Jurnalis menjadi masalah penting yang belum banyak dibahas.

Padahal, lanjut Manan, korupsi adalah salah satu topik liputan berbahaya bagi Jurnalis dan salah satu yang paling penting untuk membuat mereka yang berkuasa bertanggung jawab. “Penelitian Committee to Protect Journalist CPJ, setidaknya 20% dari lebih dari 1.200 jurnalis yang terbunuh dalam menjalankan tugas sejak 1992 karena meliput korupsi.”

See also  Integrasikan Layanan Digital, 4 Menteri dan BSSN Kebut Digital ID sampai Government Cloud

Riana Afifah, Jurnalis Kompas yang juga menjadi pemenang pertama kategori artikel Apresiasi Jurnalis Lawan Korupsi yang diselenggarakan KPK tahun 2019 menambahkan yang paling penting sebagai Jurnalis adalah memiliki keberanian. “Harus berani, memiliki sikap. Tidak ada abu-abu dalam menulis korupsi. Membuat berita berkualitas sangat penting bagi Jurnalis untuk mengimbangi derasnya arus informasi dari social media saat ini,” katanya.

Berita Terkait

HKI Perkuat Peran Sosial Melalui Program TJSL di Rumah Singgah Sahabat
Indonesia Kokoh Peringkat Kedua SEA Games 2025 dengan 43 Emas
Kementerian PU Pulihkan Akses Jalan dan Salurkan Prasarana Layanan Dasar
Menag Paparkan Fungsi Masjid untuk Umat
Bersama Menkum Supratman, Mendes Yandri Resmikan Posbankum di NTB
kementerian PU Pastikan Lintas Timur Sumatera Sumut Buka Pasca-Bencana
Kementerian PU Percepat Mobilisasi dan Pemasangan Jembatan Bailey di Aceh
Hari Bakti Transmigrasi ke-75, Lampung Kini Bertransformasi dari Tujuan Jadi Daerah Asal

Berita Terkait

Monday, 15 December 2025 - 19:48 WIB

HKI Perkuat Peran Sosial Melalui Program TJSL di Rumah Singgah Sahabat

Monday, 15 December 2025 - 10:19 WIB

Indonesia Kokoh Peringkat Kedua SEA Games 2025 dengan 43 Emas

Monday, 15 December 2025 - 06:58 WIB

Kementerian PU Pulihkan Akses Jalan dan Salurkan Prasarana Layanan Dasar

Sunday, 14 December 2025 - 18:23 WIB

Menag Paparkan Fungsi Masjid untuk Umat

Sunday, 14 December 2025 - 12:31 WIB

Bersama Menkum Supratman, Mendes Yandri Resmikan Posbankum di NTB

Berita Terbaru