Syahrial Nasution: Sri Mulyani Sudah Lupa Profesionalitas atau Punya Agenda Ikut Kontestasi 2024?

Thursday, 6 August 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terpuruk pada triwiluan II 2020 turut dikomentari politisi Partai Demokrat Syahrial Nasution.

Dalam akun Twitter pribadinya, @syahrial_nst,  Syahrial menilai pertumbuhan ekonomi RI yang minus 5,32 persen merupakan dampak dari penanganan pandemik virus corona baru (Covid-19) yang bobrok dilakukan pemerintah.

“Kepincangan ekonomi dampak dari wabah Covid-19 tengah menuju kelumpuhan. Dampak dari pola penanganan, jadi corak pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan,” cuitnya pada Kamis (6/8).

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat ini juga mengatakan, tim ekonomi Presiden Joko Widodo hanya terus berkutat pada besaran jumlah anggaran yang diprioritaskan di dalam APBN. Tapi di sisi yang lain abai terhadap kecepatan dan ketepatan dari penggunaanya untuk seluruh aspek kehidupan.

“Indonesia menuju bulan keenam masa tidak pasti dampak Covid-19 terhadap ekonomi nasional. Kerangka capaian dasar isu kesehatan tidak terukur terhadap bidang sosial, keuangan, dan ekonomi Indonesia secara umum,” tuturnya.

“Di akhir bulan kelima sejak Jokowi umumkan resmi Covid-19 masuk Indonesia awal Maret lalu, angka penularan tembus lebih 100 ribu,” sambungnya.

Bahkan, Perppu 1/2020 yang disetujui DPR menjadi UU 2/2020, lanjut Syahrial, hanya menjadi bualan semata. Karena dalam implementasinya, anggaran yang dipatok lebih dari Rp 600 trilun baru terserap sekitar 20 persen.

“Konon (UU 2/2020) untuk menopang pemulihan ekonomi nasional. Membebaskan pemerintah membuat kebijakan dampak wabah Covid-19. Juga dikeluarkan PP No. 23 untuk tahapan awal bantuan jaring pengaman sosial, kesehatan, UMKM, dan usaha lainnya,” ucapnya.

Karena itu, Syahrial meminta pemerintah untuk sadar dan peka terhadap kondisi sekarang ini, yang membutuhkan harmonisasi dalam setiap pelaksanaan kebijakan pengendalian Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

See also  Kementerian PUPR Salurkan 1.260 Bantuan Rumah Swadaya di Gorontalo Melalui Skema Padat Karya

“Perlu kepekaan nurani untuk harmonisasi pelaksanaan kebijakan sektor pemulihan kesehatan dan ekonomi,” ungkapnya.

Bahkan, dia menilai Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati seolah berlindung di balik UU 2/2020, yang memiliki hak impunitas dalam mengelola anggaran.

“Jangan karena logika antibisnis, Menkeu/Ketua KSSK Sri Mulyani mau menang sendiri. Berlindung pada moral hazard. Karena terlambatnya saluran stimulus untuk rakyat juga termasuk moral hazard,” sambungnya.

Lebih lanjut, Syahrial berkesimpulan bahwa kredibilitas tim ekonomi Jokowi menjadi pertanyaan besar di tengah-tengah masyarakat. Apalagi meningat sejak kuartal I 2020 kemarin jajaran menteri ekonomi salah memprediksi angka pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, Syahrial juga melihat ketakutan ancaman hukum atau traumatik masa lalu rezim Jokowi yang akhirnya diusahakan untuk dimitigasi melalui Perppu Corona. Hal inilah yang dipertanyakannya mengenai arah tujuan pemerintah sekarang ini. Khususnya Menkeu Sri Mulyani yang tidak cekatan.

“Menurut konstitusi, saat ini adalah periode terakhir Jokowi menjabat Presiden. Jangan-jangan, Ketua KSSK Sri Mulyani sudah melupakan profesionalitasnya tentang keuangan? Mungkin ada agenda lain? Ingin ikut kontestasi 2024, misalnya. Karena penyelamatan tidak cukup dengan jumlah, perlu kecepatan dan ketepatan,” demikian Syahrial Nasution menutup cuitannya. []

Berita Terkait

Pagu Indikatif Kementerian PU Tahun 2026 Rp70,86 Triliun, Fokus Dukungan Program Prioritas Nasional
Mensos: 9.700 Calon Peserta Didik Siap Ikuti Sekolah Rakyat
Menteri PANRB Pastikan Sekolah Rakyat Berjalan Berkelanjutan dan Profesional Melalui Penguatan Kelembagaan dan SDM
Wamen Viva Yoga Apresiasi Dukungan DPR Dalam Kebijakan Anggaran Kementrans
Komisi V Siap Bantu Kemendes Tingkatkan Anggaran Biayai Program Prioritas
Prabowo Dorong BRICS Jadi Motor Kerja Sama Ekonomi Selatan Global
Warga Diminta Waspada, Pemprov DKI Jakarta Gerak Cepat Tangani Banjir
Mengabdi di Laut, PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua

Berita Terkait

Wednesday, 9 July 2025 - 19:45 WIB

Pagu Indikatif Kementerian PU Tahun 2026 Rp70,86 Triliun, Fokus Dukungan Program Prioritas Nasional

Wednesday, 9 July 2025 - 14:08 WIB

Mensos: 9.700 Calon Peserta Didik Siap Ikuti Sekolah Rakyat

Wednesday, 9 July 2025 - 14:03 WIB

Menteri PANRB Pastikan Sekolah Rakyat Berjalan Berkelanjutan dan Profesional Melalui Penguatan Kelembagaan dan SDM

Tuesday, 8 July 2025 - 09:26 WIB

Wamen Viva Yoga Apresiasi Dukungan DPR Dalam Kebijakan Anggaran Kementrans

Monday, 7 July 2025 - 21:11 WIB

Komisi V Siap Bantu Kemendes Tingkatkan Anggaran Biayai Program Prioritas

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Berkat Akses Mudah, Penumpang LRT Harjamukti Terus Melonjak

Wednesday, 9 Jul 2025 - 17:25 WIB

News

DPR Setujui Anggaran Tambahan Kemenag untuk Tunjangan Guru

Wednesday, 9 Jul 2025 - 17:19 WIB