Peringatan HUT RI Ke 75, Momentum Bangkitkan Korporasi Tanaman Pangan

Monday, 17 August 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 75 Kemerdekaan RI merupakan momentum yang tepat untuk menjadikan sektor pertanian sebagai garda terdepan pertahanan negara dan mengenal program terobosan Kementerian Pertanian (Kementan) sehingga menjadi benteng utama pertahanan negara. Sektor pertanian di tengah tantangan besar yakni pandemi covid 19 yang melanda semua dimensi kehidupan di Tanah Air bahkan dunia adalah satu-satu sektor penyelamat perekonomian nasional.

Merujuk data BPS, pada kuartal II 2020 sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dengan pencapaian 16,24 persen (q to q). Padahal, pandemi Covid-19 belum juga usai dan sejumlah sektor lain pun masih cenderung terpuruk di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia turun sampai 4,19 persen (q to q) dan 5,32 persen (y-o-y).

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengungkapkan salah satu faktor penyebab pertumbuhan kinerja sektor pertanian adalah musim tanam yang sukses berproduksi, meski Covid-19 masih mewabah. Penguatan sektor pertanian salah satunya ditopang oleh program strategis yang mentransformasi model pengelolaan yang sendiri-sendiri atau tak berkorporasi menjadi korporasi.

“Korporasi pertanian menekankan sebuah keniscayaan hadirnya industri dalam satu hamparan luas dan atau pengelompakan sub kawasan (klaster),” demikian dikatakan SYL di Jakarta, Minggu (16/8/2020).

Saat ini pemerintah tengah membangun korporasi pertanian dengan model food estate di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan dikembangkan di banyak daerah. Sesuai arahan Presiden Jokowi, food estate dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu tapi juga bergerak di hilir dan dibangun melibatkan sinergitas pemerintah dengan swasta dan masyarakat.

“Bukan lagi menggunakan cara-cara manual, tetapi teknologi modern dan pemanfaatan kecanggihan digital. Bukan hanya untuk pasar domestik, tapi juga internasional,” terang SYL.

See also  Percepat Investasi Ekosistem Mobil Listrik, Rosan Temui Sejumlah Perusahaan Raksasa Tiongkok

Untuk tanaman pangan, mulai 2019 telah dijalankan Program Propaktani (Program Pengembangan Korporasi Tanaman Pangan) dengan membentuk Komando Strategis Penggiling (Kostraling) dan Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T). Pemerintah tidak hanya memberikan bantuan prasarana dan sarana produksi, tapi juga fasilitas permodalan dana KUR.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menjelaskan prinsip korporasi yang pertama adalah pendekatan pengelolaan korporasi dengan skala lahan hamparan luas. Tidak harus satu hamparan 5.000 hektar, namun bisa dikelompokkan menurut sub kawasan atau klaster 500 hektar lebih di 10 titik total jadi 5.000 hektar kawasan

“Pola korporasi sudah diujicoba sejak tahun lalu di beberapa lokasi seperti di Tuban, Lampung, Kalsel, Sulut dan Yogyakarta, Jateng dan lainnya. Terbukti kinerjanya bagus, oleh karena itu mulai tahun ini akan direplikasi di 130 Kabupaten,” ujarnya.

Prinsip kedua, kata Suwandi, adalah integrated farming dengan komoditas penunjang dan komoditas utama. Contohnya korporasi jagung di Lombok Timur mampu melibatkan 81 kelompok tani.

“Di mana semua anggota dipayungi off taker supaya bisa mengajukan KUR dan bermitra dengan perusahaan benih, pupuk dan Jasindo,” jelasnya.

Lebih lanjut Suwandi menerangkan program Propaktani merupakan kegiatan terintegrasi on farm dan hilir sampai industri turunan hingga pemasaran. Integrasi ada aspek infrastruktur, alat mesin pertanian (alsintan), budidaya mulai tanam hingga panen dan hilir pasca panen hingga pemasaran. Tidak hanya itu kelompok tani harus bisa naik kelas kelembagaannya yakni bisa berbentuk cv, koperasi, mapun bumdes.

“Kelembagaan yang terpenting adalah pengelolaan manajemen kepengurusan yang baik, oleh karena itu perlu sekali kegiatan seperti ini. Mengumpulkan para pelaku korporasi untuk saling berbagi, memberi informasi untuk menguatkan kelembagaan korporasinya,” bebernya.

See also  Jokowi Kunjungan Kerja ke Sumatra Selatan Tinjau RSUD di Musi Rawas

Langkah selanjutnya, sambung Suwandi, yakni perlu adanya sinergi program Propaktani dengan pembiayaan, investasi dan ekspor. Kawasan dan klaster memanfaatkan lokasi yang telah ada, ditata dan dioptimalkan, sumber pendanaan dari swadaya, KUR dan pembiayaan lainnya.

“Jika pangan kuat, maka pertahanan negara pun menjadi semakin tangguh. Bertepatan dengan Perayaan Kemerdekaan Ke 75 ini, sudah saatnya semua elemen bahu membahu membangun pertanian dengan cara-cara modern dan korporasi sehingga pertanian kuat dalam tantangan apapun,” tandas Suwandi.

Berita Terkait

Sinergi Pusat-Daerah Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis
JTT Genjot Kapasitas Trans Jawa untuk Layanan Terbaik.
Perkuat Ketahanan Pangan, Hutama Karya Kembali Rehabilitasi 103 Daerah Irigasi di Aceh dan Bali
Lebih dari Sekadar Melayani, MPP Kota Batu Buka Pintu Tampung Keluhan Warga
Kementerian PANRB Perkuat Implementasi Kebijakan Pelayanan Publik di Daerah
Konsistensi Terapan Orkestrasi Komunikasi, Hutama Karya Group Borong 10 Penghargaan dalam Anugerah Humas Indonesia 2025
Bendungan Cijurey Progresif, Hutama Karya Sampaikan Manfaat Langsung Bagi Petani
Prabowo dan PM Carney Fokus Penguatan Sektor Strategis

Berita Terkait

Saturday, 27 September 2025 - 17:17 WIB

Sinergi Pusat-Daerah Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis

Saturday, 27 September 2025 - 16:16 WIB

JTT Genjot Kapasitas Trans Jawa untuk Layanan Terbaik.

Saturday, 27 September 2025 - 11:22 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan, Hutama Karya Kembali Rehabilitasi 103 Daerah Irigasi di Aceh dan Bali

Friday, 26 September 2025 - 12:52 WIB

Lebih dari Sekadar Melayani, MPP Kota Batu Buka Pintu Tampung Keluhan Warga

Friday, 26 September 2025 - 12:42 WIB

Kementerian PANRB Perkuat Implementasi Kebijakan Pelayanan Publik di Daerah

Berita Terbaru