DAELPOS.com – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, mengunjungi dua pondok pesantren di Pulau Madura, untuk melakukan kampanye protokol kesehatan pada hari Minggu (4/10).
Pada Minggu pagi, Menko Mahfud mengunjungi pondok pesantren yang dikenal luas di masyarakat Madura, yakni Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Covid-19 di Jawa Timur, Kabupaten Sumenep saat ini masih berstatus merah, karena protokol kesehatan belum sepenuhnya dijalankan dengan baik. Itu sebabnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi pada kunjungan kerjanya ke Jawa Timur kali ini, datang khusus ke pondok untuk menyambangi kiai dan para santri.
Mahfud yang juga pernah menjadi santri di salah satu pondok pesantren di Madura ini paham betul peran kiai di kalangan masyarakat Madura. “Kiai memegang peran yang amat penting tidak hanya di pondok, tapi di juga di kalangan masyarakat, khususnya di Madura. Sebab dengan ketokohan, teladan, serta ilmu yang dimiliki, santri dan masyarakat Madura pada umumnya tunduk dan patuh pada kiai” ujar Mahfud dalam Kampanye Protokol Kesehatan dan Sarasehan Ulama serta Tokoh Masyarakat, di Ponpes Annuqayah Guluk-guluk, Sumenep.
Kehadiran Mahfud MD di salah satu pondok pesantren tertua di Madura ini, disambut hangat para ulama, tokoh masyarakat, dan aparat pemerintah.
Di Pondok Pesantren yang didirikan KH. Moh. Syarqawi pada tahun 1887 ini Mahfud MD menegaskan, para ulama dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam membangun kesadaran masyarakat, agar tetap mematuhi anjuran pemerintah dalam menekan penyebaran covid-19.
Menko Mahfud berharap, pondok pesantren Annuqayah dengan 6 ribu lebih santri yang dimilikinya, dapat menjadi contoh dan garda terdepan dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di pulau Madura.
Usai berkampanye dan melakukan sarasehan ulama di Annuqayah, Mahfud MD dan rombongan dari Kantor Kemenko Polhukam Jakarta, melanjutkan kunjungan ke Pondok Pesantren Al Amien, Prenduan, Sumenep.