KemenkopUKM Beri Bantuan Untuk Warga dan UKM Korban Banjir Bandang Garut Selatan

Saturday, 17 October 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Koperasi dan UKM memberika bantuan berupa bahan pangan (sembako), pakaian, obat-obatan, hingga keperluan ibu dan anak, bagi korban bencana banjir bandang yang menerpa wilayah Garut Selatan.

Ada empat kecamatan yang terkena dampak cukup parah. Yaitu, Cibalong, Pemeungpeuk, Cikelet, dan Cisompet.

“Saya ditugaskan Presiden RI untuk meninjau langsung dampak yang ditimbulkan bagi warga hingga proses penanganannya,” ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki kepada wartawan di Posko Bantuan Bencana, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Sabtu (17/10).

Teten mengapresiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atas respon cepat penanganan bencana, dari mulai awal bencana sampai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Presiden RI sudah menugaskan Kementerian PU, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk pemulihan ekologi yang ditimbulkan dari banjir bandang. Termasuk memperbaiki sarana infrastruktur yang rusak,” jelas MenkopUKM.

Teten berharap kewaspadaan masyarakat akan bencana harus terus ditingkatkan. Pasalnya, sekitar empat bulan ke depan baru memasuki puncak musim penghujan.

“Saya minta kemandirian masyarakat harus terus dibangun, terutama dalam menghadapi setiap bencana alam,” tandas Teten.

Bantuan dari KemenkopUKM tersebut, di dalamnya mencakup juga bantuan lain dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB KUMKM), Bank BNI, Kospin Jasa, KSP Sahabat Mitra Sejati, Gakopsyah Jabar, dan Inkopsyah (BMT-BMT).

Bahkan, Koperasi Syariah BMT It-Qan (Bandung) mencatat ada 114 anggotanya yang terdampak banjir bandang tersebut. Para anggota Kopsyah It-Qan itu semuanya berprofesi sebagai pedagang dan usaha mikro.

Dialog Koperasi

Usai memberikan bantuan, MenkopUKM melakukan dialog dengan perwakilan koperasi yang ada di Garut Selatan. Diantaranya, Koperasi Karang Tumaritis (Cikelet), Koperasi Cahaya Bahari (Pamalayan), Koperasi Karya Mandiri (Cibolang), Koperasi Mutiara Sancang (Cibolang).

See also  Penyederhanaan Struktur Organisasi Tepis Anggapan “Jabatan Fungsional Rasa Struktural”

Dalam dialog tersebut, dua orang perwakilan koperasi memaparkan beberapa permasalahan yang menimpa koperasi di Garut Selatan. Terutama, pasca bencana banjir bandang.

Diantaranya, banyak perahu nelayan (45%) yang rusak parah dan hilang terbawa banjir, berkurangnya permodalan koperasi, hingga banyak usaha mikro yang belum tersentuh program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).

Terkait perahu nelayan yang terdampak banjir, Teten meminta koperasi-koperasi tersebut untuk mengajukan proposal dana bergulir ke LPDB KUMKM.

“Sudah bukan zamannya lagi minta-minta bantuan. Karena, pemerintah sudah menyediakan banyak kemudahan untuk koperasi, termasuk perkuatan permodalan koperasi,” ucap MenkopUKM.

Sementara menyangkut BPUM, Teten mengakui bahwa program tersebut dirancang dengan data yang ada. Yakni, BPUM akan disalurkan kepada sekitar 12 juta pelaku usaha mikro.

“Namun, yang mendaftar mencapai 22 juta pelaku usaha mikro,” ungkap Teten.

Oleh karena itu, Teten meminta para pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia agar mendaftarkan usahanya ke kantor kecamatan atau dinas KUKM setempat. “Segala bentuk perijinan untuk UMKM sudah dipermudah. Dan itu sudah masuk dalam UU Cipta Kerja,” jelas MenkopUKM.

Ke depan, Teten akan menjadikan koperasi sebagai agregator bagi ekonomi rakyat. Dimana yang tadinya bisnis secara sendiri-sendiri, diarahkan untuk membentuk wadah koperasi agar tercapai skala keekonomian dari usahanya.

Pihaknya juga tengah merancang pilot project Korporasi Koperasi bagi nelayan. Nelayan-nelayan kecil akan didorong untuk bergabung dengan koperasi, agar masuk ke skala ekonomi.

Selain itu, koperasi nelayan juga didorong untuk mengembangkan industri pengolahsn ikan. Dengan begitu, produk dari nelayan ada Offtaker-nya.

“Sehingga, nantinya pembiayaan bagi koperasi bukan lagi yang beresiko tinggi,” pungkas Teten.

Berita Terkait

Dukung Ketahanan Air dan Pangan di Maluku, Kementerian PU Percepat Konstruksi Bendungan Way Apu
Insiden Tol MBZ KM 41: Penanganan Cepat Lalu Lintas
Trenggono-KDM Sinergi Revitalisasi 20.413 Ha Tambak Jabar
Lepas Mahasiswa Universitas Brawijaya, Mendes Yandri: Desa Jadi Penentu Kuatnya Suatu Bangsa
Coffee Morning Bersama Instansi Paguyuban, Menteri PANRB Konsolidasikan Grand Design Reformasi Birokrasi
Sekolah Kedinasan 2025 Segera Dibuka, Pemerintah Siapkan 3.252 Formasi Nasional
Optimalkan Program ‘Scaling Up’, Kementerian PANRB Libatkan Instansi Terkait
Musrenbang Polri 2025, Menteri Rini: Polri Punya Peran Sentral dalam Reformasi Birokrasi dan Pencapaian Program Prioritas Pemerintah

Berita Terkait

Friday, 27 June 2025 - 21:05 WIB

Dukung Ketahanan Air dan Pangan di Maluku, Kementerian PU Percepat Konstruksi Bendungan Way Apu

Friday, 27 June 2025 - 14:43 WIB

Insiden Tol MBZ KM 41: Penanganan Cepat Lalu Lintas

Friday, 27 June 2025 - 14:01 WIB

Trenggono-KDM Sinergi Revitalisasi 20.413 Ha Tambak Jabar

Thursday, 26 June 2025 - 18:20 WIB

Lepas Mahasiswa Universitas Brawijaya, Mendes Yandri: Desa Jadi Penentu Kuatnya Suatu Bangsa

Wednesday, 25 June 2025 - 23:29 WIB

Coffee Morning Bersama Instansi Paguyuban, Menteri PANRB Konsolidasikan Grand Design Reformasi Birokrasi

Berita Terbaru