Sri Nabila, Seekor Harimau Sumatera Kembali ke Habitatnya

Tuesday, 3 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DELPOS.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya meningkatkan populasi harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di habitat alaminya. Dengan tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) KLHK, melepasliarkan harimau sumatera, Sri Nabilla, di daerah Kappi yang merupakan Zona Inti Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kabupaten Gayo, pada Selasa pagi (3/11).

“Melalui koordinasi dan diskusi panjang yang efektif dengan melibatkan semua stakeholder, akhirnya Sri Nabilla kita lepas liarkan hari ini di Kappi-TNGL” ujar Kepala Balai Besar KSDA Sumut, Hotmauli Sianturi.

“Harimau betina ini dibawa melalui jalur darat dari Sanctuary Harimau sampai ke lokasi pelepasliaran. Selama 20 jam perjalanan, Sri Nabilla selalu dimonitor oleh Tim BBKSDA Sumut yang dipimpin oleh Kepala Bidang Konservasi Wilayah III BBKSDA Sumatera Utara, Gunawan Alza dan Tim Medis drh. Anhar Lubis,” kisahnya.

Harimau berjenis kelamin betina ini merupakan harimau yang pada tanggal 24 Agustus 2020 lalu masuk kandang jebak di Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan. Sri Nabilla berkonflik sejak bulan Mei 2020 di Desa tersebut. Pada tanggal 4 Agustus 2020, harimau sumatera ini muncul memangsa seekor anjing dan ular serta ternak warga. Tanggal 15 Agustus 2020, kembali memangsa ternak warga seekor kambing di dekat permukiman warga. Tanggal 22 Agustus 2020, Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara turun ke lokasi, bersama-sama dengan petugas Koramil setempat dan masyarakat memasang perangkap (kandang jebak). Tanggal 24 Agustus 2020, Sri Nabilla masuk kandang jebak (perangkap) dan kemudian dievakuasi dan diobservasi ke Sanctuary Harimau Barumun Nagari – di Barumun Tapanuli Selatan.

See also  Hampir Setahun Beroperasi, Load Factor Kereta Api Trans Sulawesi Capai 75 Persen

Kondisi “Sri Nabilla“ saat itu secara umum sehat namun mengalami malnutrisi sehingga tubuhnya terlihat agak kurus akibat tidak mendapatkan pakan yang cukup. Harimau yang diperkirakan berumur ± 2 – 3 tahun ini juga mengalami dehidrasi dan anemia sehingga kondisinya terlihat lemah. Selain itu banyak ditemukan parasit externa (kutu) pada tubuhnya dan terdapat indikasi gangguan hati.

Setelah dirawat 2,5 bulan di Sanctuary Harimau Barumun Nagari, kesehatan “Sri Nabilla” semakin sehat dan baik. Selama dalam masa perawatan, monitoring terhadap nafsu makan, agresifitas serta pergerakannya juga dilakukan. Hasil terakhir tanggal 30 Oktober 2020 menunjukkan kondisi Sri Nabilla sehat dan siap untuk dilepasliarkan.

Proses pelepasliaran dimulai dari Bandara Patiambang harimau sumatera “Sri Nabilla” diangkut menggunakan Helikopter ke lokasi pelepasliaran di Kappi – TNGL. Pukul 08.00 WIB kegiatan lepas liar harimau sumatera “Sri Nabilla” dimulai. Di Bandara Patiambang Blangkejeren – Gayo Lues ini, telah berkumpul Tim Lepas Liar Harimau Sumatera “Sri Nabilla” yang terdiri dari Direktorat KKH, Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Balai Besar TNGL, Bupati Gayo Lues, Yayasan Parsamuhuan Bodhicitta Mandala Medan, PT. Agincourt Resources, Forum Konservasi Leuser (FKL) , Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program, PIU Sumatran Tiger Project – Leuser Landscape (GEF – UNDP), serta media cetak dan elektronik.

Berdasarkan hasil survey, Kappi-TNGL dipilih sebagai lokasi lepas liar karena berada pada ketinggian 1.320 mdpl, dan dinilai ini cocok untuk lepas liar mengingat di lokasi ini ditemukan kaisan harimau yang artinya Kappi – TNGL, tepatnya di Cempege adalah habitat harimau sumatera. Lokasinya datar, terbuka dan berbatu yang merupakan bagian dari zona inti TNGL. Lebih mendukung lagi, lokasi ini dekat sumber air dan terdapat saltlick yang tersebar. Tanda-tanda keberadaan satwa mangsa seperti rusa, kijang dan kambing hutan juga ditemukan disini. Sebelum dilakukan lepas liar di lokasi ini sudah dilakukan pembersihan jerat oleh Balai Besar TNGL agar harimau yang dilepas liarkan tidak terjerat.

See also  Dongkrak Pemulihan Ekonomi, Gernas BBI Menggeliat Hingga Level Desa

Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) termasuk satwa liar dilindungi sesuai Peraturan Permerintah No. 7 Tahun 1999 dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi, sedangkan menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (Critically endangered). Populasinya diperkirakan + 500 – 600 ekor yang tersebar di hutan-hutan Pulau Sumatera (Population Viable Assesment, 2016).

“Terimakasih kepada Bupati Gayo Lues, Direktorat KKH Ditjen KSDAE, Balai Besar TNGL, Yayasan Parsamuhuan Bodhicitta Mandala Medan, PT. Agincourt Resources, Forum Konservasi Leuser (FKL), Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program, PIU Sumatran Tiger Project – Leuser Landscape (GEF – UNDP), media cetak dan elektronik serta semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi pada suksesnya proses persiapan dan kegiatan pelepasliaran harimau sumatera. Semoga “Sri Nabilla” dapat beradaptasi dan survive di habitatnya,” pungkas Hotmauli Sianturi.

Berita Terkait

Gandeng SDGs Center Network, Mendes Yandri Pastikan Pembangunan Desa Menyerap Persoalan Warga
Menkes Resmikan Brawijaya Hospital di Travoy Hub
Mendes Yandri: Delegasi Kades ke Tiongkok Wajib Jadi Contoh Wujudkan Desa Terbaik
Wamen Viva Yoga: Transmigran Sejahtera, Antusias Umroh dan Naik Haji Tinggi
Melalui Program Padat Karya PISEW, Kementerian PU Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Swasembada Pangan Desa
Kementerian ESDM Tegaskan Peran Strategis Indonesia dalam Ketahanan Energi Kawasan
Sumpah Pemuda 2025: Pertamina Buka Ribuan Pintu Kerja untuk Generasi Muda
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Infra Tinjau Proyek KPBU Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik dan Tol Padang–Sicincin

Berita Terkait

Wednesday, 29 October 2025 - 17:18 WIB

Gandeng SDGs Center Network, Mendes Yandri Pastikan Pembangunan Desa Menyerap Persoalan Warga

Wednesday, 29 October 2025 - 14:30 WIB

Menkes Resmikan Brawijaya Hospital di Travoy Hub

Wednesday, 29 October 2025 - 13:59 WIB

Mendes Yandri: Delegasi Kades ke Tiongkok Wajib Jadi Contoh Wujudkan Desa Terbaik

Wednesday, 29 October 2025 - 12:40 WIB

Wamen Viva Yoga: Transmigran Sejahtera, Antusias Umroh dan Naik Haji Tinggi

Tuesday, 28 October 2025 - 20:04 WIB

Melalui Program Padat Karya PISEW, Kementerian PU Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Swasembada Pangan Desa

Berita Terbaru

Direktur Distribusi PLN, Arsyadany G. Akmalaputri (keempat dari kanan) saat menyalakan listrik untuk pertama kali di rumah salah satu perima manfaat di Desa Karangasem, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Kamis (23/10).

Energy

Senyum Warga Karangasem Demak Menyambut Terang Baru di HLN ke-80

Wednesday, 29 Oct 2025 - 19:44 WIB

Nasional

Menkes Resmikan Brawijaya Hospital di Travoy Hub

Wednesday, 29 Oct 2025 - 14:30 WIB

ilustrasi / foto ist

Berita Utama

QRIS di Pasar Tradisional: Langkah DKI Amankan Transaksi

Wednesday, 29 Oct 2025 - 14:23 WIB