Pemerintah Kembangkan Strategi Nasional Industri Bambu Rakyat

Wednesday, 16 December 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Sebagai salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), bambu memiliki perspektif nilai ekonomi, konservasi, dan budaya. Bambu juga dikategorikan sebagai bahan yang bisa digunakan sebagai pengganti kayu. Karena potensi besar dari bambu inilah, Pemerintah tengah fokus mengembangkan strategi nasional industri bambu rakyat diantaranya dengan pembangunan 1.000 desa bambu.

“KLHK mempunyai program Perhutanan Sosial yang dapat dijadikan areal untuk mengembangkan penanaman bambu. Dari target 12.7 juta ha, 1.000 desa bambu ini bisa dilakukan sebagian di areal Perhutanan Sosial dengan pola bambu agroforestry,” kata Wakil Menteri LHK Alue Dohong pada forum diskusi Strategi Nasional Industri Bambu Rakyat: Inisiasi Desa Bambu Agroforestri di Indonesia, yang diselenggarakan di Badung, Provinsi Bali, Senin (14/12).

Wamen Alue Dohong menegaskan, keberhasilan program ini memerlulan keseriusan mulai dari sektor hulu, tengah, hingga hilir. Selain itu, koordinasi antar K/L yang berkaitan, dan antar pemda, serta pemangku kepentingan juga penting.

“Untuk bagian hulu akan lebih mudah, kita ajak masyarakat untuk bersama menanam. Yang menjadi tantangan adalah market atau pasar. Oleh karena itu, harus dibangun model bisnisnya antara petani dengan perusahaan sebagai offtaker sehingga terjalin kemitraan,” katanya.

Lebih lanjut, Wamen Alue menyampaikan di KLHK ada sejumlah Eselon 1 yang bisa bekerja sama dari segi hulu, yaitu Ditjen PSKL, Ditjen PDASHL, Ditjen KSDAE, dan Badan Litbang dan Inovasi.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang hadir secara virtual mengatakan pihaknya setuju untuk melakukan pengembangan tanaman bambu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan pengembangan model usaha. Selain itu, perlu pendampingan untuk cara mengelola bambu misalnya kerjasama dengan kementerian RISTEK untuk mengembangkan teknologi pengembangan bambu.

See also  Istri Sergio Ramos Jadi Model Koleksi Bikini Rancangan Sendiri

“Jika permintaan pasar lebih banyak dan harganya bagus, serta secara ekonomi menguntungkan untuk masyarakat, mereka akan tergerak untuk industri bambu. Yang penting lagi, kalau melihat pengalaman dari bio diesel dengan pohon jarak, jangan sampai masyarakat kapok karena disuruh menanam komoditi tertentu, tetapi tidak ada offtakernya,” ungkap Teten.

Bambu merupakan komoditi strategis, dan Indonesia peringkat ke-3 penghasil bambu di dunia. Upaya yang tidak kalah penting kedepan yaitu bagaimana bambu dikelola dalam skala ekonomi untuk keperluan dalam negeri dan potensial untuk pengganti kayu dan untuk ekspor.

Berita Terkait

Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi, Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu!
Insiden Kecelakaan di KM 08 Tol Japek, Petugas Lakukan Aksi Cepat Evakuasi
Munas Golkar, Bahlil Lahadalia Resmi Jadi Ketum Golkar
Dirut PLN Raih Penghargaan Tokoh Inspiratif Penggerak Transisi Energi
KLHK Bangun Market Access Player yang Profesional
Transformasi Digital Pelayanan Publik Harus Utamakan Kepentingan Publik
PPKM Mikro DKI Jakarta Kembali Perpanjang Hingga 3 Mei 2021
Semua Pegawai KPK Jadi ASN, Pakar Hukum UGM: Sudah Sekarat, Bubarkan Saja

Berita Terkait

Wednesday, 2 October 2024 - 09:09 WIB

Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi, Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu!

Saturday, 24 August 2024 - 20:34 WIB

Insiden Kecelakaan di KM 08 Tol Japek, Petugas Lakukan Aksi Cepat Evakuasi

Wednesday, 21 August 2024 - 16:49 WIB

Munas Golkar, Bahlil Lahadalia Resmi Jadi Ketum Golkar

Tuesday, 6 August 2024 - 16:50 WIB

Dirut PLN Raih Penghargaan Tokoh Inspiratif Penggerak Transisi Energi

Tuesday, 27 April 2021 - 15:36 WIB

KLHK Bangun Market Access Player yang Profesional

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

Sunday, 24 Nov 2024 - 22:37 WIB