oleh @mardanialisera
DAELPOS.com – Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera mengatakan peta jalan pendidikan nasional 2020-2035 yang disusun Kemendikbud tengah ramai di publik. Ada beberapa catatan, tapt apresiasi penyerdehanaan yang dilakukan Kemendikbud dengan membuat kurikulum lebih fleksibel dan sederhana dengan orientasi kompetensi.
Terlihat progresif dan transformatif, semoga mampu mengarahkan pendidikan Indonesia menjadi lebih adaptif. Penyerdehanaan konten materi degan fokus pada literasi dan numerasi, pengembangan karakter sampai berbasis kompetensi mesti segera dilakukan
Lalu sekolah penggerak yang direncanakan juga patut ditunggu karena akan fokus membentuk siswa yang akhlakul karimah, mandiri sampai bernalar kritis. Akhlak dipahami sebagai hubungan antara makhluk (manusia) dengan sang khalik (pencipta semesta) dan makhluk (manusia) dengan makhluk lainnya sesuai yang diinginkan khalik (pencipta semesta). Suatu output yang pas dalam dunia pendidikan
Namun bukan berarti tidak menyisakan berbagai tantangan. Tentu situasi pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan.
Tidak hanya transmisi pengetahuan, tp jg bagaimana memastikan pembelajaran dpt tersampaikan dgn baik. Perlu diingat, di abad ke-21 ini self-directed learning sebagai outcome dari edukasi merupakan keterampilan yg paling penting
Selain itu, peta jalan Pendidikan dalam pemenuhan infrastruktur juga mesti memperhatikan kondisi geografis Indonesia. Lalu kembangkan bakat minat pelajar karena desain sistem pendidikan kita selama ini masih terfokus pada materi ajar. Jangan lupa, daya saing perguruan tinggi sampai dosen Indonesia di luar negeri juga ditingkatkan
Mengingat ke depan byk tantangan yang akan bangsa kita hadapi karena pertumbuhan usia bangsa. Transformasi sampai adaptasi diperlukan untuk mempersiapkan SDM guna menyambut Indonesia Emas 2045.
Salah satu poin penting, bonus demografi mesti dimanfaatkan melalui peningkatan kualitas pendidikan. Tidak ada tawar menawar, hal tersebut merupakan kunci untuk menjawab perubahan zaman. Hal lain, Organisasi Kemahasiswaan juga memiliki peran penting utk memberikan masukan kepada pemerintah.
Selaras dengan keinginan pak Jokowi yang fokus pada peningkatan SDM, berikan ruang peran kepada organisasi kemahasiswaan untuk ikut andil dalam pengembangan kapasitas kemahasiswaan. Ruang aspirasi, aktualisasi dan gagasan positif lainnya mesti diberikan melalui kegiatan yang relevan dengan tujuan pendidikan nasional.