Menkop Teten: Koperasi Bisa Menjadi Model Bisnis Berbasis UMKM

Friday, 2 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengakui, rendahnya produktifitas dan daya saing UMKM masih menjadi problem klasik, sehingga tidak mampu bersaing di pasar. Pasalnya, para pelaku UMKM yang didominasi usaha mikro, masih melakukan kegiatan usahanya secara perorangan. Bahkan, dengan jumlah UMKM sebesar 99,9%, kontribusi terhadap PDB nasional hanya 60%.

“Untuk itu, koperasi bisa menjadi model bisnis di Indonesia dengan berbasis UMKM,” tandas Teten, pada sacara sarasehan Membangun Ekosistem Perkoperasian Nasional Dalam upaya Pemulihan Ekonomi, di Kampus Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin), Jatinangor, Bandung, Jumat (2/4).

Dalam rangkaian acara Dies Natalis Ikopin ke-39 tersebut, MenkopUKM mencontohkan sektor pangan (kedelai, beras, jagung, dan sebagainya) yang masih impor. “Produktifitas petani kita rendah karena usaha perorangan tidak bisa masuk skala ekonomi,” jelas Teten.

Menurut Teten, mayoritas petani kita memiliki lahan yang sempit, sehingga tercipta keterbatasan dalam hal kualitas dan suplai produk. “Lagi-lagi, dalam kondisi seperti itu, koperasi bisa mengkonsolidasi petani-petani berlahan sempit tersebut,” kata MenkopUKM.

Maka, lanjut Teten, koperasi bisa mengkonsolidasi usaha-usaha kecil tersebut menjadi skala ekonomi. “Kami sudah memiliki kajian terhadap produk buah pisang yang memiliki pangsa pasar bagus di luar negeri. Dimana untuk masuk skala ekonomi, harus berlahan paling sedikit 400 hektar,” ujar Teten lagi.

Lebih dari itu, dengan korporatisasi petani, khususnya di sektor pangan, harus menggandeng Offtaker agar produk pertanian terjaga suplai dan kualitasnya. “Saya contohkan petani bawang di Brebes, yang sejahtera itu tengkulaknya, bukan petaninya. Fungsi tengkulak bisa digantikan koperasi. Koperasi yang harus membeli produk petani yang akan diserap Offtaker. Ini model bisnis yang sedang kita bangun,” papar MenkopUKM.

See also  HUT ke-63 Pertamina: Pertagas Berikan Santunan ke Anak Yatim dan Dhuafa

Teten juga merujuk warung-warung milik rakyat takkan bisa melawan jaringan ritel moderen. Usahanya pun tidak akan berkembang. “Koperasi bisa mengkonsolidasi warung-warung tersebut dengan membangun semacam pusat distribusi,” ucap MenkopUKM.

Oleh karena itu, Teten mengajak koperasi-koperasi besar untuk masuk ke sektor produksi, seperti pertanian, kelautan, peternakan, dan sebagainya. “Bayangkan, kita masih impor susu, sedangkan kita punya banyak petani susu. Namun, masih berskala ekonomi rendah. Kita bisa konsolidasikan potensi itu lewat koperasi hingga masuk skala ekonomi,” tegas Teten.

Bagi Teten, sudah saatnya mengubah pola Syarikat Dagang menjadi Syarikat Produksi, sehingga produk-produk UMKM bisa masuk rantai pasok global. “Disini, UMKM bisa terintegrasi melalui koperasi,” kata Teten.

Di samping itu, Teten juga mendorong koperasi untuk melakukan modernisasi dengan pola digitalisasi dalam melayani anggotanya. “Di luar sana, ada sekita 149 perusahaan fintech yang terdaftar di OJK. Jadi, agar bisa bersaing, koperasi harus masuk ke ekosistem digital,” ucap MenkopUKM.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Ikopin Burhanuddin Abdullah mengapresiasi langkah dan upaya Menkop Teten dalam membangun ekosistem perkoperasian di Indonesia. “Saya melihat, MenkopUKM sedang membangun perekonomian dengan koperasi menjadi salah satu komponen utamanya,” ungkap Burhanuddin.

Hanya saja, Burhanuddin mengakui bahwa untuk mewujudkan ekosistem tersebut, tidak bisa dilakukan dalam waktu sekejap. “Ada tahapan-tahapan yang harus diikuti. Dan Ikopin siap menjadi teman diskusi bagi kementerian guna mewujudkan itu,” pungkas Burhanuddin.

Berita Terkait

Pohon Ajaib di Bali Berbisik di Malam Hari: “Bayan Tree Night Journey” Tawarkan Pengalaman Spiritual yang Tak Terlupakan
Bandung Lautan Palestina, Ribuan Massa Tuntut Hentikan Genosida
Cuan Penjual Kue Kering Jelang Lebaran
Jasa marga: Arus Mudik One Way KM 70 s.d KM 188
Indonesia Harus Tampil sebagai Negara Tengah Berkualitas di Forum Global
Elnusa Peduli Sesama, Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Jabodetabek
Kecelakaan Truk di Tol Cipularang Arah Bandung Diduga Akibat Pecah Ban
22 Tahun KPK Berdiri Banyak Pejabat Publik Jadi Tersangka

Berita Terkait

Friday, 9 May 2025 - 20:19 WIB

Pohon Ajaib di Bali Berbisik di Malam Hari: “Bayan Tree Night Journey” Tawarkan Pengalaman Spiritual yang Tak Terlupakan

Sunday, 20 April 2025 - 19:33 WIB

Bandung Lautan Palestina, Ribuan Massa Tuntut Hentikan Genosida

Saturday, 29 March 2025 - 19:00 WIB

Cuan Penjual Kue Kering Jelang Lebaran

Thursday, 27 March 2025 - 14:13 WIB

Jasa marga: Arus Mudik One Way KM 70 s.d KM 188

Monday, 24 March 2025 - 20:38 WIB

Indonesia Harus Tampil sebagai Negara Tengah Berkualitas di Forum Global

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

PGTC 2025: Pertamina Ajak Generasi Muda Berwirausaha

Friday, 11 Jul 2025 - 22:01 WIB

Telkom BigBox AI solusi kecerdasan buatan yang merevolusi analisis risiko dan pengambilan keputusan di industri keuangan, membantu perusahaan menciptakan efisiensi, keamanan, dan keunggulan kompetitif.

Ekonomi - Bisnis

BigBox-AI Hadir Menjawab Tantangan Digitalisasi Layanan Keuangan

Friday, 11 Jul 2025 - 15:55 WIB