KPAI: Banyak Guru Menolak Divaksin

Monday, 7 June 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti / Net

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti / Net

DAELPOS.com – Pemerintah telah menetapkan bahwa Pembelajaran Tapat Muka (PTM) Terbatas di sekolah-sekolah akan dimulai pada Juli 2021, lebih kurang sebulan lagi. Namun sangat disayangkan, ternyata banyak guru di Republik ini yang menolak divaksin.

Demikian diungkapkan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (6/6/2021).

Penolakan terhadap vaksinasi terjadi di berbagai daerah di Indonesia, menurut Retno, salah satunya kasus penolakan tersebut ditemukan di Provinsi Bengkulu. Berdasarkan data KPAI, guru yang sudah disuntik Vaksin Covid-19 baru 50 persen di sana.

Karena itu kata Retno, dia berkoordinasi dan menanyakan mengapa di baru 50 persen guru di Bengkulu yang sudah divaksin. Kenyataan mengejutkan, ternyata banyak guru di sana yang menolak divaksin.

Retno mengungkapkan secara nasional cakupan vaksinasi terhadap guru baru 28 persen dari total 5 juta guru di seluruh Indonesia. Data tersebut terakhir dimutakhirkan per 31 Mei lalu.

Vaksinasi terhadap guru yang paling tinggi berada di DKI Jakarta dengan persentase sebanyak 78 persen.

Retno meminta agar pemerintah daerah dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meninjau ulang pelaksanaan PTM Terbatas, terkait banyaknya guru yang belum divaksin. Juga kesiapan sekolah-sekolah untuk melaksanakan PTM Terbatas itu.


Selain kesiapan guru, Retno juga mengingatkan Kemndikbudristek dan pemda untuk memastikan kesiapan aspek-aspek lainnya seperti sarana dan prasarana.

Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim ingin kembali membuka sekolah dengan pada Juli mendatang di tengah pandemi virus corona. Nadiem ingin pelajar kembali mendapatkan pembelajaran yang efektif.

“Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi,” ujar Nadiem dalam acara yang disiarkan YouTube Kemendikbud RI, Rabu (2/6).

See also  Rizal Ramli, Din dan Refly Didaulat Rakyat Pimpin Oposisi

Senada dengan Nadiem, Presiden Joko Widodo juga ingin kegiatan belajar tatap muka di sekolah bisa mulai dilakukan pada Juli 2021.

Ia berharap pemberian vaksinasi terhadap tenaga pendidik serta guru mampu membawa sinyal baik terhadap pembukaan kembali aktivitas sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Berita Terkait

Dukung Daya Saing Produk Lokal, Lima UMKM Binaan HK Group Ramai Pengunjung di INACRAFT 2025
Marquez Tumbang, Aldeguer Angkat Trofi Mandalika
Pertamina Grand Prix of Indonesia Angkat Citra Lombok di Mata Dunia
Safety Car MotoGP Mandalika: Andalkan Pertamax Turbo
Kemenkes Perketat Pengawasan dalam Program Makan Bergizi Gratis
Pastikan Bantuan Sosial Tepat Sasaran Melalui Transformasi Digital Pemerintah
Pemerintah Pastikan Paket Stimulus Ekonomi Tepat Sasaran
Investor Jepang Diajak Bangun Fasilitas Wisata Kesehatan Premium Di Kawasan-kawasan Transmigrasi

Berita Terkait

Monday, 6 October 2025 - 12:32 WIB

Dukung Daya Saing Produk Lokal, Lima UMKM Binaan HK Group Ramai Pengunjung di INACRAFT 2025

Sunday, 5 October 2025 - 21:56 WIB

Marquez Tumbang, Aldeguer Angkat Trofi Mandalika

Sunday, 5 October 2025 - 21:26 WIB

Pertamina Grand Prix of Indonesia Angkat Citra Lombok di Mata Dunia

Saturday, 4 October 2025 - 13:51 WIB

Safety Car MotoGP Mandalika: Andalkan Pertamax Turbo

Saturday, 4 October 2025 - 13:36 WIB

Kemenkes Perketat Pengawasan dalam Program Makan Bergizi Gratis

Berita Terbaru

foto istimewa

Megapolitan

126 Ton Sampah Diangkut DLH DKI Usai HUT TNI Monas

Monday, 6 Oct 2025 - 16:45 WIB