Gus Halim: Pendidikan Variabel Kunci Daya Saing Bangsa

Monday, 2 August 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menjadi Keyone Speech dalam Acara

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menjadi Keyone Speech dalam Acara "Wujudkan Moderasi, Perkuat Persatuan untuk Kemanusiaan dan Peradaban" dengan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang (Orasi Ilmiah) Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2021 melalui Virtual. Jakarta, Senin (2/8/2021)

DAELPOS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar membawakan Orasi Ilmiah dalam proses penerimaan mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo secara virtual, Senin (2/8/2021) dengan tema “Mahasiswa Zaman Now: Berdaya Saing Tinggi, Aktif Membangun Desa dan Kontra Radikalisme.

Halim Iskandar mengatakan, era disrupsi seperti saat ini, menjadi bagian dari sivitas akademika perguruan tinggi, termasuk mahasiswa, tidaklah mudah. Sebuah kampus berhasil menerapkan tridharma perguruan tinggi sekalipun, tidak otomasti kinerja kampus tersebut dianggap berhasil.

Karena tuntutan terhadap kontribusi perguruan tinggi saat ini sangatlah besar, baik secara internal maupun eksternal. Misalnya, link and match, antara profil lulusan yang dihasilkan perguruan tinggi, dengan kebutuhan dunia kerja.

Halim Iskandar mengatakan Indonesia miliki bonus demografi karena hasil sensus penduduk tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia sejumlah 270,20 juta jiwa, dengan komposisi 70,72% penduduk dengan usia produktif (15-64 tahun) dan 29,28% penduduk dengan usia non-produktif (di bawah usia 15 tahun dan di atas usia 64 tahun).

“Tren meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia hingga tahun 2035, justru diprediksikan menghasilkan dampak positif. Indikasinya, peningkatan jumlah penduduk Indonesia tersebut dibarengi dengan meningkatnya penduduk berusia produktif,” kata Halim Iskandar.

Olehnya, Mahasiswa UIN Walisongo, kata Halim Iskandar, harus tumbuh untuk tingkatkan produktifitas maka bangunlah kontsruksi berpikir, bahwa kampus bukan hanya tempat belajar teori dan ilmu pengetahuan.

Kampus adalah arena untuk mengembangkan diri, mengasah kepribadian dan mengoptimalkan segala potensi dalam diri. Ciptakanlah ruang-ruang epistemik yang produktif, agar budaya akademik di kampus semakin progresif.

Untuk itu, manfaatkanlah semua fasilitas yang ada di kampus. Aktiflah berorganisasi untuk belajar tentang leadership dan teamwork.

See also  Gempa Berkekuatan M 6,1 Guncang Jepara, Pertamina Pastikan Penyaluran BBM dan LPG Berjalan Normal

“Aktiflah di UKM-UKM untuk mengasah skill dan keterampilan. Tumbuhlah menjadi generasi muda yang cerdas, visoner dan skillfull. Apalagi kita saat ini sedang memasuki era revolusi industry 4.0 dan society 5.0,” kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ahli, dari seluruh negara-negara di Asia yang membangun sejak dari tahun 1950, tidak semua berhasil memanfaatkan bonus demografi yang mereka miliki.

Secara teoritis, bonus demografi memang memiliki peran positif dalam pembangunan ekonomi karena kecilnya proporsi angka non produktif dalam skala nasional, yang dapat dimanfaatkan untuk menghemat pengeluaran konsumsi, biaya kesehatan dan lainya.

“Sehingga, kondisi seperti ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan tabungan masyarakat. Belum lagi, meningkatnya usia produktif (working age) merupakan modal utama dalam pembangunan,” kata Pria yang akrab disapa Gus Halim ini.

Gus Halim mengatakan, bonus demografi tidak serta-merta menimbulkan pertumbuhan ekonomi. Ada sejumlah prasyarat bagi bonus demografi, agar mampu membuat akselerasi yang positif, bagi pembangunan ekonomi maupun pembangunan sosial. Salah satu syarat tersebut adalah Investment in human capital, atau investasi dalam sektor pembangunan sumber daya manusia.

Manifestasi dari pembangunan sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Dalam konteks ini berlaku adagium, makin tinggi tingat pendidikan seseorang, makin tinggi pula level pencapaian seseorang itu dalam hal karier, pekerjaan dan kesejahteraannya.

“Ringkasnya, pendidikan adalah salah satu variabel kunci penentu daya saing sebuah bangsa. Bonus demografi akan memberikan keuntungan bagi sebuah negara, ketika penduduknya memiliki pendidikan yang memadai,” kata Gus Halim.

Namun, pendidikan tetaplah bukan satu-satunya variabel penentu. Terdapat faktor kultural (cultural matters) yang turut berkontribusi, terhadap pembentukan pola pikir maupun etos kerja penduduk di sebuah wilayah (negara-bangsa).

See also  Partisipasi Pilkada Tinggi dan Aman, Indonesia Diapresiasi Amerika

“Saya meyakini, hampir semua mahasiswa baru UIN Walisongo ini, berasa dari desa. Karena itulah, jangan terbesit sedikitpun di benak kalian, ketika lulus kelak, kalian menjadi sukses bukan di desa kalian. Tapi, catatlah baik-baik janji kalian, bahwa, setelah lulus kelak, kalian akan kembali ke desa, membangun tanah kelahiran bersama-sama warga desa,” kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

UIN Walisongo harus mampu menyelipkan rasa cinta kampung halaman kepada mahasiswanya. UIN Walisongo, juga harus menjadi kampus pemberdayaan, kampus yang memberi ruang lahirnya calon aparatur desa yang kreatif, inovatif, serta memiliki karakter kepemimpinan yang kuat.

Mulai hari ini, UIN Walisongo harus berfikir untuk melahirkan kader penggerak desa, perempuan penggerak ekonomi desa, serta menyediakan waktu dan sumber daya untuk membantu akselerasi menuju kebangkitan Desa.

“Karena, masa depan Indonesia bergantung pada masa depan desa-desa di seluruh Indonesia. Desa adalah masa depan Indonesia. Desalah masa depan kita semua,” kata Gus Halim.

Berita Terkait

HKA Sabet Platinum TKMPN 2025 Berkat Inovasi Berkelanjutan Operasi Jalan Tol
Pelita Air-Pertamina Terjun Salurkan Bantuan dan Evakuasi Bencana
Akses Jalan Terbuka, Pertamina Pasok BBM untuk Alat Berat Bencana Sumatera
Kolaborasi Lintas Instansi, PLN Kebut Pemulihan Kelistrikan Aceh
Wakil Bupati Tapanuli Utara Apresiasi Gerak Cepat PLN, Pulihkan Kelistrikan Sekaligus Salurkan Bantuan Pascabencana
PLN Icon Plus Sigap Menyalurkan Bantuan Banjir di Padangsidimpuan
Perkuat Penanganan Bencana di Sumatera, Kementerian PU Gandeng Hutama Karya Salurkan Alat Berat dan Logistik
Unpad Hadirkan Profesor Palestina Sami Al-Arian di Hari Solidaritas

Berita Terkait

Tuesday, 2 December 2025 - 16:10 WIB

HKA Sabet Platinum TKMPN 2025 Berkat Inovasi Berkelanjutan Operasi Jalan Tol

Monday, 1 December 2025 - 02:27 WIB

Pelita Air-Pertamina Terjun Salurkan Bantuan dan Evakuasi Bencana

Monday, 1 December 2025 - 02:25 WIB

Akses Jalan Terbuka, Pertamina Pasok BBM untuk Alat Berat Bencana Sumatera

Monday, 1 December 2025 - 02:18 WIB

Kolaborasi Lintas Instansi, PLN Kebut Pemulihan Kelistrikan Aceh

Saturday, 29 November 2025 - 22:05 WIB

Wakil Bupati Tapanuli Utara Apresiasi Gerak Cepat PLN, Pulihkan Kelistrikan Sekaligus Salurkan Bantuan Pascabencana

Berita Terbaru