DAELPOS.com – Inovasi diharapkan menjadi budaya kerja aparatur sipil negara (ASN) di pemerintahan. Hal tersebut mengingat perubahan yang semakin masif dan keinginan masyarakat terhadap pemerintah untuk memberikan pelayanan yang semakin cepat, mudah, efektif, dan efisien.
“Inovasi pelayanan publik ini sudah selayaknya menjadi budaya bagi para ASN dalam bekerja. Pelayanan publik saat ini tidak bisa lagi dilakukan dengan cara biasa-biasa saja. Perlu breakthrough atau terobosan dalam rangka memenuhi harapan masyarakat,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo dalam acara Pembukaan Pameran dan Simposium Inovasi Pelayanan Publik Jawa Timur, Jumat (19/11).
Menurutnya, dalam menerapkan inovasi sebagai budaya kerja ASN, harus berpandangan bahwa berinovasi adalah sebuah kebutuhan. Budaya kerja ini sejalan dengan core values BerAKHLAK yakni Adaptif. Setiap ASN diminta untuk terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta menghadapi perubahan.
Menteri Tjahjo menyampaikan bahwa dalam berinovasi, diperlukan sikap dengan pemikiran terbuka. “Tidak melihat siapa yang mengawali, tetapi tetap berpikir positif untuk kebutuhan masyarakat dan terus mengembangkannya. Ini merupakan sikap terpuji yang harus dikedepankan,” jelasnya.
Ia meyakini bahwa Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang telah membudayakan berinovasi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh ASN di lingkungannya. Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah memulai inovasi bersama Polda Jawa Timur dan Jasa Raharja dalam Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dan Penerbitan STNK. Upaya tersebut dirasa tidak mudah, karena banyak zona nyaman yang harus ditinggalkan. Namun dengan komitmen yang kuat dari Gubernur, Kapolda, dan Pimpinan Jasa Raharja Jawa Timur, semua itu bisa dilakukan.
Ia pun mengungkapkan bahwa Provinsi Jawa Timur dapat menjadi salah satu daerah dengan segudang inovasi. Ini disebabkan dua hal, yakni komitmen dan kolaborasi. Kolaborasi ini diwujudkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan seluruh pemerintah kabupaten/kota dalam kekompakan untuk berlomba menjadi yang terbaik. Rivalitas antar kabupaten/kota tumbuh positif, sehingga pusat inovasi tidak lagi pada sentra kabupaten/kota tertentu, tetapi di Jawa Timur ini sudah menyebar dari ujung barat dan ujung timur Provinsi Jawa Timur.
“Melalui Pameran dan Simposium Inovasi Pelayanan Publik serta Penganugerahan Top Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 diharapkan mampu mendorong keterbukaan kita dalam mengembangkan inovasi. Pameran ini menjadi Pasar Inovasi Pelayanan Publik yang dinikmati bukan hanya oleh pemerintah dan masyarakat Jawa Timur, juga saudara kita dari provinsi lain,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa kehadiran Menteri PANRB sebagai pengawas pelaksanaan pelayanan publik, memberi semangat dan energi positif bagi ASN di daerah Jawa Timur untuk terus memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Salah satu cara meningkatkan pelayanan publik di wilayahnya adalah dengan menggelar pameran dan inovasi pelayanan publik tahun 2021. Melalui kegiatan tersebut pihaknya ingin mencari best practices serta menggali potensi inovasi pada kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Diungkapkan bahwa dalam upaya percepatan pemerataan program replikasi inovasi pelayanan publik di Jawa Timur, pihaknya telah melakukan Penandatangan Komitmen Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur oleh kepala daerah yang akan melakukan replikasi dengan kepala daerah dan kepala perangkat daerah provinsi yang inovasinya akan direplikasi.
“Replikasi inovasi dapat membantu pemerintah daerah dalam menjawab permasalahan secara efektif dan efisien, serta menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, dan pelayanan publik yang berkualitas,” pungkasnya.