Diversifikasi Mata Uang Perkuat Stabilitas Perekonomian

Wednesday, 16 February 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto istimewa

foto istimewa

DAELPOS.com – Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak terhadap pasar keuangan, perdagangan dan juga investasi.  Indonesia telah mempersiapkan diri melalui serangkaian langkah  signifikan dan  fundamental untuk menghadapi  volatilitas di pasar keuangan, baik  untuk mengelola sentimen pasar maupun dalam mengantisipasi respons kebijakan yang ditempuh oleh negara maju (advance country). Sejumlah inisiatif bilateral ditempuh untuk mengimplementasikan diversifikasi mata uang antara lain melalui penggunaan Local Currency Settlement (LCS) untuk mendukung stabilitas perekonomian. Demikian disampaikan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, pada sesi Leader’s Insight bertajuk “Strategic Policy Framework to Enhance The Usage of Local Currency Settlement in Trade and Investment in Asia” (16/2). Acara ini merupakan bagian dari hari ketiga rangkaian side events  pertemuan kedua tingkat Deputi Kementerian Keuangan dan Bank Sentral (Finance and Central Bank Deputies Meeting/FCBD) dan pertemuan pertama tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings/FMCBG) Presidensi G20, yang berlangsung mulai tanggal 14 sd. 19 Februari 2022 di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan RI juga mengapresiasi langkah Bank Indonesia yang telah mendorong implementasi LCS sejak 2018.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menekankan pentingnya diversifikasi penggunaan mata uang untuk memfasilitasi investasi dan perdagangan global bagi negara berkembang guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kerentanan, termasuk potensi dampak sistemik dari guncangan global. LCS sebagai salah satu implementasi diversifikasi mata uang dapat mengendalikan volatilitas nilai tukar dan mendukung ekonomi. Pada tahun 2022, transaksi LCS ditargetkan meningkat, setelah tumbuh signifikan di tahun 2021, serta direncanakan akan merambah negara lainnya.

Senada dengan hal tersebut, Gubernur People’s Bank of China (PBC), Yi Gang, turut menyampaikan dukungan PBC pada skema diversifikasi mata uang. Yi Gang meyakinkan bahwa skema kerja sama penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal (LCS) dapat meningkatkan perdagangan dan investasi. Dukungan tersebut dinyatakan melalui implementasi LCS antara Tiongkok dengan Indonesia yang dipercaya memperkuat ekonomi kedua negara sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi di kawasan Asia. Dalam sesi high level discussion tersebut, Chief Representative of The Bank for International Settlements (BIS) for Asia and The Pacific, Siddharth Tiwari, menambahkan perlunya mendorong daya tarik pasar mata uang lokal melalui pengembangan pasar keuangan dengan penggunaan mata lokal diantaranya pasar surat utang negara, pasar repo, dan pasar derivatif untuk lindung nilai atas risiko nilai tukar. Chief Representative of BIS juga mendorong bank sentral untuk menggandeng para investor untuk meningkatkan investasinya pada surat utang korporasi dalam mata uang lokal, seperti BIS Asian Bond Fund.

See also  Reduksi Emisi Capai 1,2 juta Ton C02, Realisasi Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 2024

Sesi kedua sebagai wadah diskusi pelaku ekonomi, di antaranya Ekonom Senior Indonesia, Chatib Basri, Presdir Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, Presdir BCA, Jahja Setiaatmadja dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi B Sukamdani, berfokus pada peran Bank Appointed Cross Currency Dealers (ACCD) dalam memfasilitasi transaksi LCS bagi pengusaha ekspor-impor serta investor (Foreign Direct Investment). Dukungan Bank ACCD melalui insentif skema LCS dapat mengoptimalkan penggunaan LCS serta memberikan pengusaha dan investor pilihan mata uang dalam penyelesaian transaksi bisnis untuk memitigasi risiko pada periode exit policy.

Penyelenggaraan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan mendorong aktivitas perdagangan dan investasi melalui promosi implementasi LCS di kawasan Asia, mengingat peran Asia yang semakin meningkat dalam kegiatan ekonomi global. Sejalan dengan visi dan agenda Presidensi G20 2022, Bank Indonesia senantiasa meningkatkan kolaborasi dengan negara berkembang dan negara maju guna berkontribusi bagi stabilitas sistem keuangan nasional, regional maupun global.

Berita Terkait

Jasa Marga Kendalikan Penuh Jasamarga Jogja Solo
Mandiri Agen: Garda Terdepan Ekonomi Rakyat di Pelosok
Hadir di GIIAS 2025, Komitmen Pertamina Dukung Industri Otomotif Tanah Air
PLN Hadirkan Fitur Lifestyle di PLN Mobile, Siap Jadi Bagian dari Gaya Hidup Masyarakat
Apotek Desa Merah Putih: Bio Farma Group Hadirkan Akses Kesehatan Merata
Penerapan Program Potongan Tarif di Jalan Tol Trans Sumatera Selama Libur Nasional 2025 Gerakkan Perekonomian
Antusias Gunakan Tol Baru, Hampir 1 Juta Kendaraan Lewati Tol Bangkinang – XIII Koto Kampr Dalam Setahun
Telkom Packfest 2025: 636 UKM Naik Kelas dengan Kemasan Lebih Menjual

Berita Terkait

Thursday, 24 July 2025 - 17:55 WIB

Jasa Marga Kendalikan Penuh Jasamarga Jogja Solo

Thursday, 24 July 2025 - 14:00 WIB

Mandiri Agen: Garda Terdepan Ekonomi Rakyat di Pelosok

Wednesday, 23 July 2025 - 17:03 WIB

Hadir di GIIAS 2025, Komitmen Pertamina Dukung Industri Otomotif Tanah Air

Wednesday, 23 July 2025 - 16:58 WIB

PLN Hadirkan Fitur Lifestyle di PLN Mobile, Siap Jadi Bagian dari Gaya Hidup Masyarakat

Wednesday, 23 July 2025 - 14:29 WIB

Apotek Desa Merah Putih: Bio Farma Group Hadirkan Akses Kesehatan Merata

Berita Terbaru

ilustrasi / foto ist

News

Pramono Tegaskan Tak akan Lindungi Produsen Beras Oplosan

Friday, 25 Jul 2025 - 13:08 WIB

Nasional

Indonesia Serahkan 2.000 Vaksin Anti-Rabies ke Timor Leste

Friday, 25 Jul 2025 - 12:57 WIB