Realisasi Investasi Triwulan I/2022 Rp282,4 Triliun

Thursday, 28 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Capaian realisasi investasi di tanah air pada triwulan I tahun 2022 sebesar Rp282,4 triliun atau lebih tinggi 28,5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 serta meningkat 16,9 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2021. Capaian ini berkontribusi sebesar 23,5 persen dari target yang sebesar Rp1.200 triliun.

“Dengan peningkatan persentase capaian realisasi investasi triwulan I/2022 meningkat menjadi dua digit dibanding triwulan I/2021. Hal ini menunjukkan keyakinan investor dalam dan luar negeri semakin meningkat terhadap kebijakan pemerintah khususnya di bidang investasi,” ujar Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia, Kamis (28/04/2022).

Pertumbuhan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) triwulan I/2022 meningkat sebesar 25,1 persen, dari Rp108,0 triliun di triwulan I/2021 menjadi Rp135,2 triliun. Investasi sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi menjadi sektor penunjang terbesar realisasi investasi PMDN.

Sedangkan investasi penanaman modal asing (PMA) triwulan I/2022 meningkat 31,8 persen dibanding triwulan I/2021, dari Rp111,7 triliun menjadi Rp147,2 triliun. Realisasi PMA terbesar disumbang oleh sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Peningkatan realisasi pada sektor ini membuktikan bahwa kebijakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang melarang ekspor bahan mentah berhasil mendorong terjadinya hilirisasi investasi di Indonesia, khususnya industri pengolahan nikel serta industri besi dan baja.

Sebagai refleksi pemerataan ekonomi di Indonesia, pertumbuhan investasi di luar Jawa saat ini cukup stabil dan terus mengalami peningkatan secara signifikan. Pada triwulan I/2022 realisasi investasi di luar Jawa sebesar Rp148,7 triliun atau meningkat 16,6 persen dari triwulan IV/2021 yang sebesar Rp127,5 triliun.

Pertumbuhan investasi di luar Jawa terlihat dengan masuknya Riau dan Sulawesi Tengah ke dalam lima besar lokasi investasi PMA dan PMDN. Sedangkan tiga provinsi luar Jawa dengan realisasi investasi PMA terbesar, yaitu Sulawesi Tengah di urutan pertama dengan persentase sebesar 12,9 persen, diikuti Riau 9,9 persen, dan Maluku Utara 7,3 persen.

See also  Di Perancis, PLN Pelajari Proyek Geothermal yang Berada di Kawasan Padat Penduduk

“Saya diperintah Bapak Presiden untuk mewujudkan investasi yang inklusif dan berkualitas yaitu adanya keseimbangan realisasi investasi di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, peningkatan nilai tambah sumber daya alam dan mineral, serta tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru di daerah. Untuk itu seluruh unit di Kementerian Investasi/BKPM dengan upaya out of the box melakukan langkah-langkah dalam rangka pencapaian investasi inklusif,” pungkas Bahlil.

Berdasarkan data dari BKPM, lima besar realisasi investasi baik PMDN dan PMA adalah sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (Rp39,7 triliun, 14,0 persen); transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp39,5 triliun, 14,0 persen); pertambangan (Rp35,2 triliun, 12,5 persen); perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (Rp24,9 triliun, 8,8 persen); serta listrik, gas, dan air (Rp23,1 triliun, 8,2 persen). Sektor industri pengolahan masih memegang peranan sangat penting dalam peningkatan realisasi investasi dan tetap menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan lokasi proyek, lima besar realisasi investasi adalah DKI Jakarta (Rp40,4 triliun, 14,3 persen); Jawa Barat (Rp39,5 triliun, 14,0 persen); Riau (Rp23,7 triliun, 8,4 persen); Jawa Timur (Rp23,6 triliun, 8,4 persen); dan Sulawesi Tengah (Rp20,0 triliun, 7,1 persen).

Sedangkan, lima besar negara asal PMA adalah Singapura (3,6 miliar Dolar Amerika Serikat (AS), 34,8 persen), Hongkong (1,5 miliar Dolar AS, 15,0 persen), Cina (1,4 miliar Dolar AS, 13,2 persen), Jepang (0,8 miliar Dolar AS, 8,0 persen), dan AS (0,6 miliar Dolar AS, 6,1 persen). Dalam dua triwulan terakhir, AS masuk ke dalam lima besar negara asal PMA yang membuktikan adanya diversifikasi sumber investasi, tidak hanya terfokus pada wilayah Asia Timur.

Berita Terkait

Wamen Investasi ingin OSS Diperkuat, Fiktif Positif Jadi Senjata Baru Kepastian Layanan Perizinan
Akselerasi Prestasi, Mandiri Bintan Marathon Kukuhkan Standar Internasional
APBN 2025: Sehat dan Kredibel di Tengah Ketidakpastian Global
BRI Fokus Langkah Transformasi di Seluruh Aspek
Batam Bentuk Desk Investasi, Genjot Target Kementerian Investasi
BRI Dukung Akses Hunian Terjangkau Melalui Penyaluran FLPP Konsisten
Setengah Abad Epson: Berani Berkreasi, Membangun Integritas
Adopsi Pola Kemitraan PTPN IV, Petani Sawit dari Tiga Provinsi Belajar ke Riau

Berita Terkait

Friday, 4 July 2025 - 21:08 WIB

Wamen Investasi ingin OSS Diperkuat, Fiktif Positif Jadi Senjata Baru Kepastian Layanan Perizinan

Thursday, 3 July 2025 - 15:23 WIB

Akselerasi Prestasi, Mandiri Bintan Marathon Kukuhkan Standar Internasional

Wednesday, 2 July 2025 - 18:51 WIB

APBN 2025: Sehat dan Kredibel di Tengah Ketidakpastian Global

Tuesday, 1 July 2025 - 18:43 WIB

BRI Fokus Langkah Transformasi di Seluruh Aspek

Thursday, 26 June 2025 - 09:29 WIB

Batam Bentuk Desk Investasi, Genjot Target Kementerian Investasi

Berita Terbaru