DAELPOS.com – PT Pertamina Lubricants (PTPL), anak perusahaan Subholding Commercial & Trading Pertamina, yang mengelola usaha pelumas otomotif dan industri baik secara domestik dan internasional, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan sektor industri manufaktur di tanah air. Hal ini ditunjukkan dengan partisipasinya dalam pameran “Manufacturing Surabaya: The 16th International Manufacturing Machinery, Equipment, Materials and Services Exhibition” yang diselenggarakan di Grand City Convention & Exhibition Centre Surabaya – Indonesia 13-16 Juli 2022.
PTPL hadir dengan beragam produk-produk pelumas Pertamina berkualitas tinggi yang digunakan pada equipment atau mesin-mesin di proses manufaktur yang mampu mendukung kinerja opersaional dan mendorong efisiensi dengan sistem pelumasan yang tepat. Produk Pelumas Pertamina seperti Meditran SX Plus, Rored Series, Turalik, Food Grade Series, Gear Oil Series, dan Maxcool Series (Metal working fluid) merupakan beberapa brand produk Pelumas unggulan untuk segmen industri manufaktur.
VP Domestic Industry PTPL Nugroho Setyo Utomo mengatakan, “Gejolak dan perkembangan ekonomi dunia terutama terkait volatilitas harga komoditas dan energi tentu memberi dampak pada perkembangan Industri manufaktur dan ini merupakan tantangan bagi PTPL dan Pertamina Group secara keseluruhan.
Melalui kematangan inovasi serta riset dan pengembangan produk berkelas dunia, PTPL menjamin kualitas produk pelumas terbaik yang ditopang dengan ketahanan supply, harga yang competitive serta dukungan after sales service penuh terhadap maintenance dan solusi pelumasan. PTPL berkomitmen untuk menjadi partner bisnis yang mampu berkontribusi terhadap manajemen pelumasan yang tepat untuk mendukung kinerja dan performa operasional guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi secara berkelanjutan bagi konsumen.
PTPL juga menghadirkan produk-produk pelumas unggulan karya anak bangsa yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). PTPL telah men-sertifikasi sebanyak 128 produk pelumas dengan nilai kandungan melebihi dari 40% dan dengan total rata-rata TKDN atas 70% untuk produk pelumas segmen otomotif dan industri.
Nugroho menambahkan, bahwa dengan TKDN yang tinggi, produk pelumas Pertamina mampu bersaing secara kompetitif di pasar dan memiliki daya saing yang tinggi di industri nasional. PTPL juga mendukung program pemerintah dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dengan terus menyuplai pelumas untuk segmen industri di sektor-sektor strategis di Indonesia.
Selain kualitas produk yang terjamin, PTPL juga berkomitmen untuk memberi manfaat bagi lingkungan dengan mengimplementasikan proses bisnis yang hijau dan berkelanjutan bagi seluruh stakeholders.
“Penerapan kebijakan Green Company dalam seluruh proses bisnis yang dimulai dari proses produksi, distribusi hingga produk sampai ke konsumen sudah merupakan komitmen dari PTPL. Kami turut bersinergi dengan masyarakat, berbagai komunitas dan UMKM dimana kami beroperasi untuk menciptakan nilai tambah melalui program-program entrepreneurship berbengkelan dan program berbasis Creating Shared Value,” tutup Nugroho.
Dari sisi internal, PTPL terus beradaptasi untuk memperkuat bisnis prosesnya dengan penerapan proses end-to-end digitalization di seluruh lini bisnisnya; produksi, distribusi, dan pemasaran, termasuk hadirnya aplikasi POWER (Pertamina Owner & Mechanic Reward) yang membantu proses pembelian, pembiayaan dan promo bagi para mekanik.
PTPL juga membantu partner bisnis lokal melalui penerapan digitalisasi Integrated Supply Chain lewat 3 proses; Distribution Management System, Product Digitalization Manager, dan Warehouse Management System.
PTPL siap memenangkan peluang-peluang baru di sektor ini dan berkomitmen untuk terus menyediakan produk-produk pelumas bermutu tinggi serta memberikan kontribusi terbaiknya terhadap kemajuan industri Manufaktur di Indonesia.”
Bagi pengunjung pameran “Manufacturing Surabaya: The 16th International Manufacturing Machinery, Equipment, Materials and Services Exhibition”, PTPL hadir di booth P220 selama acara berlangsung.