DAELPOS.com – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menghadiri sekaligus meresmikan relokasi Tugu 66 yang sebelumnya berlokasi di kawasan Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan sejak tahun 1992, dan sekarang telah berdiri kokoh di lokasi baru yakni Taman Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (5/10).
Proses peresmian tersebut juga dihadiri oleh tokoh-tokoh pergerakan mahasiswa angkatan 66, seperti Akbar Tanjung, Laskar Ampera, Anggota DPD RI perwakilan DKI Jakarta, Fahira Idris, BEM Nusantara, serta unsur Organisasi Perangkat Daerah terkait.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Anies mengatakan bahwa fungsi dari kehadiran Monumen Tugu 66 ini salah satunya adalah menjadi peringatan terkait perjalanan sejarah Republik Indonesia. Maka, seiring perjalanan waktu, dilaksanakannya proyek pembangunan LRT di kawasan Rasuna Said, visual Tugu 66 menjadi tidak terlalu terlihat. Sehingga, dinilai tidak begitu representatif lagi apabila lokasi tetap dipertahankan di lokasi awal.
“Melalui Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, kami menerima tanggung jawab tugas (relokasi ini). Di Pemerintahan, memang proses itu mengikuti seluruh prosedur, serta bertahap. Kemudian, proses panjang itu Alhamdulillah akhirnya tuntas dan sudah terelokasi di sini. Setelah waktu yang cukup panjang ditentukan, akhirnya tanggal 5 Oktober inilah kita sama-sama resmikan relokasi itu,” ujar Gubernur Anies.
Di samping itu, Gubernur Anies juga mengapresasi inisiasi Almarhum dr. Fahmi Idris yang menyarankan kepada Pemprov DKI Jakarta saat itu, untuk memindahkan tugu tersebut ke lokasi baru yang lebih layak. Kemudian, dipilih Taman Menteng sebagai titik baru penempatan Monumen Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) atau Tugu 66.
“Atas kerja sama berbagai pihak, pemindahan Tugu 66 dari Jalan Rasuna Said ke Taman Menteng berhasil direalisasikan. Terima kasih kepada semua yang terlibat selama ini bekerja bersama dengan kami di Pemprov untuk menuntaskannya. Project ini dikerjakan bersama, jadi ada dari Dinas Kebudayaan, ada dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, ada dari Dinas Bina Marga,” imbuhnya.
Gubernur Anies berharap dengan adanya lokasi baru tempat Tugu ini berdiri, akan memudahkan siapapun untuk melihat bagian dari sejarah perjalanan Republik Indonesia, sembari menikmati keindahan ruang ketiga di pusat Kota Jakarta yakni Taman Menteng.
“Dengan berada di tempat ini, maka orang berjalan kaki mampir, anak-anak mampir dan biarkan nanti keluarga-keluarga yang membawa anak-anaknya membaca kisah ini (yang tertulis di tugu tersebut). Mereka akan terinspirasi dengan mengatakan bahwa ada sebuah masa di mana anak-anak muda tak pilih menonton, tak pilih diam, tapi memilih bergerak dan melakukan perubahan (pada tahun 1966),” pungkas Gubernur Anies.