DAELPOS.com – Sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan dan air secara nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong implementasi modernisasi irigasi untuk meningkatkan layanan irigasi di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini memiliki daerah irigasi (DI) seluas 9.136.028 hektar. Demi mendukung ketahanan pangan nasional, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya diantaranya pembangunan dan pengembangan jaringan irigasi baru, peningkatan tata kelola operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, serta rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi jaringan irigasi.
“Selain upaya-upaya tersebut, kita juga perlu melakukan modernisasi irigasi untuk meningkatkan keandalan layanan irigasi menjadi lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan melebihi perencanaan semula,” kata Zainal Fatah secara daring dalam Workshop Tata Kelola Irigasi Bagi Penguatan Ketahanan Pangan yang diselenggarakan Universitas Brawijaya, Kamis (19/10/2023).
Zainal Fatah menjelaskan, modernisasi irigasi dilakukan melalui kegiatan perbaikan dan pembaruan keandalan penyediaan air irigasi, perbaikan sarana dan prasarana irigasi, penyempurnaan sistem pengelolaan irigasi, penguatan institusi pengelola irigasi, serta pemberdayaan sumber daya manusia.
“Melalui modernisasi irigasi, kita mengharapkan perbaikan dan peningkatan kinerja layanan irigasi secara menyeluruh, khususnya pada jaringan irigasi yang dikelola pemerintah daerah. Sehingga diharapkan dapat meningkatan produktivitas pertanian guna mencapai ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Zainal Fatah mengungkapkan, implementasi modernisasi irigasi telah mulai dilakukan di DI Rentang, Provinsi Jawa Barat yang mengairi areal pertanian seluas 87.840 hektar di tiga kabupaten yakni Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu dengan memanfaatkan debit Sungai Cimanuk.
“Dengan modernisasi yang telah dilakukan, diperkirakan pada tahun 2025 dapat meningkatkan indeks pertanaman hingga 280% di tiga kabupaten yang didukung DI Rentang,” katanya.
Selain modernisasi bendungan, Zainal Fatah juga menambahkan bahwa demi membantu peningkatan produksi pangan, Kementerian PUPR telah melakukan pembangunan 61 bendungan pada tahun 2014-2024. Dari 61 bendungan tersebut, sebanyak 52 bendungan dengan total kapasitas tampungan 3.746,51 juta m3 memilki potensi pemanfaatan layanan irigasi untuk 71 daerah irigasi.
“Melalui pembangunan bendungan, luas irigasi yang dapat dimanfaatkan akan mengalami peningkatan dari awalnya 761.542 hektar (10,66%) pada tahun 2014 menjadi 1.147.510 hektar atau (16,17%) pada tahun 2024. Sehingga indeks pertanaman yang semula rata-ratanya sekitar 137% akan meningkat menjadi sekitar 254%,” jelasnya. (*)