DAELPOS.com – Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja meyakini Indonesia mampu memimpin pertemuan World Water Forum ke-10 untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan penting dan konkret menjaga keberlangsungan air dan lingkungan global.
Hal tersebut karena pertemuan selain dihadiri oleh beberapa kepala negara, mantan pemimpin dunia juga telah menyatakan akan hadir di Bali, tempat World Water Forum ke-10 digelar. Sebut saja mantan Presiden Cili, mantan Presiden Hungaria, mantan Presiden Slovenia, mantan Presiden Malawi, mantan Presiden Srilangka, mantan Presiden Kostarika. Kemudian mantan Perdana Menteri (PM) Belgia, mantan PM Korea, dan mantan PM Butan.
“Mereka bukan sembarang orang. Ini menunjukkan pentingnya pertemuan. Kami pun hingga saat ini bersama dengan Kementerian Luar Negeri terus melakukan usaha untuk memastikan pemimpin dunia sebanyak-banyaknya hadir,” ujar Endra, Sabtu (20/4/2024) di Jakarta.
Keberhasilan Indonesia mendorong tata kelola air melalui pendekatan budaya lokal diyakini jadi daya tarik bagi para pemimpin dunia untuk menghadiri forum yang akan digelar pada 18–25 Mei 2024 itu. Banyaknya praktik baik yang telah dilakukan Indonesia dianggap sebagai kelebihan dari pertemuan yang melibatkan seluruh stakeholder dalam tata Kelola air itu. Dunia bisa belajar banyak dari apa yang sudah dilakukan Indonesia.
“Misalnya sistem Subak di Bali yang sudah diakui oleh UNESCO dalam tata kelola irigasi melalui local wisdom, atau Danau Bratan yang juga ada di Bali. Yang sudah sering kita saksikan Taman Hutan Rakyat (tahura) yang memperlihatkan betapa pentingnya mangrove dalam mendukung pengelolaan air. Ini semua contoh baik yang bisa langsung disaksikan oleh para pemimpin dan delegasi dunia,” ujar Endra.
Kehadiran media peliput dari dalam dan luar negeri pun dianggap Endra menjadi salah satu komponen penting yang tidak hanya turut menyukseskan penyelenggaraan, tapi lebih penting lagi bisa menjadi jembatan penyebarluasan pentingnya pengelolaan air untuk keberlangsungan kehidupan di masa depan.
“Kita harapkan media juga bisa membantu berbagai hal yang menarik, bukan hanya dari sisi forum tapi dari sisi lain contoh baik. Nanti secara khusus kita juga akan mengajak jurnalis melihat langsung contoh nyata mengelola air yang dilakukan Indonesia. Intinya kita ingin media juga bereperan aktif menyampaikan banyak contoh baik tata kelola air yang sudah dilakukan. Dari Indonesia untuk dunia,” tambahnya.
World Water Forum ke-10 mengusung tema besar “Water for Shared Prosperity”. Pertemuan para pemimpin dunia nanti akan mengangkat dan membahas isu air sekaligus mencari solusi bersama persoalan tata Kelola air. Forum ini akan menghasilkan Ministerial Declaration sebagai output utama yang disertai dengan concrete deliverables (projects, initiatives, joint actions). Forum ini terdiri dari tiga proses utama yaitu proses politik, proses regional, dan proses tematik.
Indonesia membawa empat usulan di Ministerial Declaration (MD), yaitu pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE); pengarusutamaan Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands; dan penetapan World Lake Day (WLD). Di samping itu juga akan mencantumkan dalam MD Compendium of Concrete Deliverables and Actions (Compendium) sebagai initiatif untuk tindak lanjut konkrit dari WWF10.
Secara khusus ada tiga hal yang menjadi misi Indonesia untuk disepakati pada pertemuan di Bali nanti, yaitu pertama Center of Excellence on Water and Climate Resilience, mainstream integrated water management in small islands, dan kegiatan rutin World Lake Days atau Hari Danau Sedunia.
World Water Forum ke-10 di Bali nanti pembukaannya akan dilakukan di Kura-Kura Bali yang dibalut dalam acara bertajuk Balinese Water Purification Ceremony. Selanjutnya pada Welcoming Gala Dinner di GWK Cultural Park dilaksanakan pada Minggu.
Pada Senin, 20 Mei 2024 bertempat di BICC, Nusa Dua digelar Opening Ceremony dan High-Level Meeting yang langsung dilanjutkan dengan interface meetings bersama dengan penanggung jawab proses politik, tematik, dan regional, serta bilateral meetings dengan beberapa kepala negara.
Usai Opening Ceremony langsung digelar pembukaan Fair and Expo bertempat di Nusa Dua Hall BNDCC. Lokasi Fair and Expo tersebar di BNDCC, BICC, dan Pantai Kuta.
Sesi proses politik, tematik, dan regional akan dilaksanakan pada 20–25 Mei 2024. Sementara khusus untuk High-Level Meeting dan Ministerial Meeting dilaksanakan pada 20–21 Mei 2024. Bertempat di Taman Bhagawan, pada Jumat, 24 Mei 2024, akan digelar Cultural Night (Farewell).
Sedangkan Closing Ceremony akan digelar Sabtu, 25 Mei 2024 di Mangupura Hall. Usai kegiatan ini peserta akan diajak field trip antara lain ke Museum Air di Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site, Danau Batur Kintamani, dan Cultural Village Ubud.