Menteri Rosan: RI Akan Miliki Klaster Industri dengan Energi Bersih Hingga 6,6 GW

Sunday, 26 January 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

DAELPOS.com – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani, dalam sesi panel di World Economic Forum (WEF) bertajuk “Industrial Clusters as Energy Pioneers”, melaporkan capaian Indonesia dalam mendorong penggunaan energi bersih. Salah satunya adalah pengembangan klaster industri yang berbasis energi bersih dan keberlanjutan yang ditandai dengan keberadaan klaster industri dengan kapasitas energi bersih hingga 6,6 GW.

Dalam diskusi dengan format gelar wicara tersebut, Rosan menjelaskan bahwa Indonesia memiliki beberapa klaster industri yang terintegrasi, yang salah satunya mengonsumsi sekitar 4,5 GW energi. Rencana perluasan akan menambahkan 2,5 GW lagi dan semuanya menggunakan energi bersih. “Target kami adalah memastikan seluruh kebutuhan energi sebesar 6,6 GW di klaster ini menggunakan energi bersih,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menteri Rosan menyoroti pentingnya pendekatan berbasis klaster industri untuk membangun ekosistem industri yang berkelanjutan. Ia menyampaikan bahwa Indonesia telah meluncurkan klaster industri dengan target emisi nol (net zero emission), menjadikannya yang pertama di ASEAN. Salah satu contohnya adalah klaster industri terkait nikel, di mana seluruh rantai pasok—mulai dari produksi nikel hingga daur ulang baterai kendaraan listrik—terintegrasi dalam satu lokasi.

Menteri Rosan juga menyoroti besarnya potensi Indonesia dalam energi terbarukan, termasuk tenaga surya, angin, air, panas bumi, dan gelombang laut, dengan total potensi mencapai 3.700 GW. “Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, khususnya di Jawa dan Sumatra, namun yang telah terpasang saat ini baru kurang dari 1 persen. Ini menunjukkan peluang besar yang masih bisa digarap,” tambah Ketua Umum Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia tersebut.

Meski memiliki sumber daya yang melimpah, Rosan menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan kolaborasi dalam hal pendanaan, teknologi, dan sumber daya manusia. Oleh karena itu, ia mengundang mitra internasional untuk berkolaborasi dalam mewujudkan target emisi nol.

See also  Kiat Menulis Ala Kang Maman: Ayahanda, Saraswati, Hingga Aristoteles

“Dengan teknologi baru, kemauan politik yang kuat dari pemerintah, serta dukungan penuh rakyat Indonesia, kami yakin dapat mencapai target ini, bahkan mungkin lebih awal dari 2060, seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo,” katanya.

Rosan juga menekankan bahwa setiap proyek yang diluncurkan di kawasan industri baru harus dirancang untuk mencapai emisi nol bersih sejak hari pertama. “Kami terus mendorong perusahaan, baik lokal maupun asing, untuk menjadikan keberlanjutan sebagai prioritas utama dalam setiap proyek yang mereka jalankan,” tegasnya.

Selain itu, berbagai langkah strategis yang diambil Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi. Menurutnya, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM selalu konsisten dalam memberikan kemudahan bagi investor.

“Kami terus mereformasi kebijakan dan regulasi. Proses perizinan kini semakin sederhana dan terintegrasi di bawah Kementerian Investasi, termasuk pemberian insentif fiskal. Semuanya dapat kami proses langsung,” tutupnya.

Sesi panel “Industrial Clusters as Energy Pioneers” merupakan rangkaian kegiatan Pertemuan Tahunan WEF, sebuah platforminternasional yang mempertemukan pemimpin dunia untuk berdiskusi tentang tantangan global dan regional. Selain Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, panel tersebut juga menghadirkan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Transisi Ekologis Spanyol Sara Aagesen Muñoz, CEO Frontera Energy Orlando E. Cabrales Segovia, dan CEO Port of Antwerp-Bruges Jacques Vandermeiren.(*)

Berita Terkait

Wamendes PDT Terima Audiensi KSP: Kampus Dan Media Harus Punya Desa Binaan Untuk Percepat Pembangunan Desa Melalui Kolaborasi Hexahelix
Per Januari Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II, Capai Progres 81,91%
100 Hari Kepemimpinan, Pemerintah Catatkan Laju Positif Sektor Pariwisata
Kembangkan Program Pembinaan Warga Lapas, Kementerian Imipas Gandeng PLN Manfaatkan Potensi FABA di Cilacap
Menko Pangan dan Mendag Tinjau Sub Pangkalan di Klender, Pastikan Penyaluran LPG 3 Kg Aman Bagi Masyarakat
Masyarakat Kesulitan Gas LPG 3, Polri Turun Tangan
Mendes Yandri Pastikan Tindak Tegas Kades yang Selewengkan Dana Desa
Erick Thohir Apresiasi DPR Setujui Proses Naturalisasi Ole Romeny

Berita Terkait

Friday, 7 February 2025 - 22:14 WIB

Wamendes PDT Terima Audiensi KSP: Kampus Dan Media Harus Punya Desa Binaan Untuk Percepat Pembangunan Desa Melalui Kolaborasi Hexahelix

Friday, 7 February 2025 - 13:38 WIB

Per Januari Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II, Capai Progres 81,91%

Thursday, 6 February 2025 - 13:36 WIB

100 Hari Kepemimpinan, Pemerintah Catatkan Laju Positif Sektor Pariwisata

Thursday, 6 February 2025 - 11:34 WIB

Kembangkan Program Pembinaan Warga Lapas, Kementerian Imipas Gandeng PLN Manfaatkan Potensi FABA di Cilacap

Wednesday, 5 February 2025 - 16:59 WIB

Menko Pangan dan Mendag Tinjau Sub Pangkalan di Klender, Pastikan Penyaluran LPG 3 Kg Aman Bagi Masyarakat

Berita Terbaru

Olahraga

Livin’ Mandiri Petik Kemenangan Atas Electric PLN

Friday, 7 Feb 2025 - 21:47 WIB