DAELPOS.com – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Wosusokas di Kabupaten Wonogiri, Sabtu (8/2/2025). SPAM Regional Wosusokas diproyeksikan untuk menambah layanan air minum perpipaan sebanyak 60.000 Sambungan Rumah (SR) untuk masyarakat di Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Kota Surakarta.
Menteri Dody mengatakan SPAM Regional Wosusokas sedang dalam commisioning test dan ditargetkan selesai awal Maret 2025, sehingga dapat segera dimanfaatkan daerah penerima manfaat.
“Harapannya masyarakat dapat menikmati air minum berkualitas dengan harga terjangkau, nanti pengoperasionalannya bekerja sama dengan PDAM di daerah,” kata Menteri Dody.
Pembangunan SPAM Regional Wosusokas mulai dikerjakan secara bertahap sejak 2023 meliputi unit produksi dan unit distribusi dengan nilai investasi Rp1,29 triliun. Pekerjaan unit produksi meliputi pembangunan 3 unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gajah Mungkur berkapasitas 750 liter/detik.
Selain itu juga dibangun reservoir sebesar 3.500 m3, kantor operasional, scada/ruang control, bangunan rumah kimia, rumah genset, rumah pompa, workshop, bangunan limbah B3, 4 unit SDB (Slude Drying Bed), rumah jaga, pos jaga, dan mushola.
Selanjutnya juga dikerjakan 4 segmen unit distribusi yakni pembangunan Jaringan Distribusi Umum (JDU) utama sepanjang 83 km. Untuk Segmen 1 dan Reservoir Distribusi akan melayani 8.000 Sambungan Rumah (SR) di 2 kecamatan Kabupaten Wonogiri, Segmen 2 dan Reservoir Distribusi dengan manfaat 4.000 SR untuk 2 kecamatan di Kabupaten Wonogiri.
Selanjutnya Segmen 3 dan Reservoir Distribusi untuk 20.000 SR di 3 kecamatan Kabupaten Sukoharjo serta Segmen 4 dan Reservoir Distribusi untuk melayani 28.000 SR meliputi 1 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, 2 kecamatan di Kota Surakarta dan 2 kecamatan di Kabupaten Karanganyar.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Dody juga meninjau Bendungan Wonogiri (Gajah Mungkur) yang menjadi sumber air dari SPAM Regional Wosusokas. Tinjauan ini sebagai tindak lanjut laporan terkait tingginya sedimentasi pada Bendungan Wonogiri.
“Saya sudah cek, dan Alhamdulillah sudah dibangun closure dike. Harapannya air dari Sungai Keduang yang penuh dengan sedimentasi masuk terlebih dahulu ke closure dike dan air yang sudah bersih masuk ke Bendungan,” kata Menteri Dody.
Closure dike adalah tanggul untuk memisahkan Waduk Wonogiri antara waduk utama dan waduk penampung sedimen.
Menteri Dody berharap dengan adanya infrastruktur pengendali sedimen yang telah dibangun akan mengembalikan usia layanan Bendungan Wonogiri yang dibangun pada tahun 1980-an sesuai dengan rencana umur layanan bendungan.
Turut hadir mendampingi Menteri Dody, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama, dan Kepala BPPW Jawa Tengah Kuswara. (*)