DAELPOS.com – Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera berinisiatif menghadirkan tim medis yang baru pulang dari Gaza untuk mengabarkan ke media pengalaman mereka di komplek DPR RI, Senayan, 7 Mei 2025.
Selain tim medis yang berprofesi sebagai dokter spesialis di pelbagai rumah sakit di Indonesia, turut hadir pada kesempatan tersebut Wamenlu RI (Bpk. Arif Havas), Wakil Ketua Baznas (Moh. Makhdum), utusan Kemensos RI (Bpk. Agung).
Pasa kesempatan itu, Mardani Ali Sera mengapresiasi tim medis yang telah berjuang membawa nama Indonesia atas krisis kemanusiaan di Gaza. Sementara Wamenlu menyatakan keberadaan negara yang selalu mendukung perjuangan untik kemerdekaan Palestina dan menyatakan terima kasih atas misi berbahaya yang dilakukan tim medis.
Selanjutnya, utusan dari Kemensos mengungkapkan kesiapan lahan dan fasilitas di Indonesia jika memang dibutuhkan untuk menerima pemgungsi Palestina. Di sisi lain, Baznas menyatakan bahwa tersedia alokasi besar khusus Palestina yang tak hanya di bidang kesehatan namun juga trauma healing serta infrastruktur termasuk di dalamnya pengembangan sisi pendidikan.
Tim dokter yang hadir mejelaskan kondisi terkini para pasien yang ditangani yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Hal yang mengherankan tim medis adalah kekuatan mereka dalam menghadapi cobaan ini, baik saat sakit ataupun mereka yang ditampung di bawah tenda-tenda.
Diinformasikan bahwa bayi2 yang lahir hampir selalu terdapat kembar di setiap minggu, juga kemampuan ibu2 yang melahirkan seakan menjadi pejuang-pejuang baru kemerdekaan Palestina. “Bahkan saya pernah melakukan bedah sesar atas Ibu yang telah mengalaminya sebanyak 8x. Jadi saat saya tangani adalah kali kesembilan ia melakukan bedah sesar untuk melahirkan anaknya.” Ujar seorang dokter spesialis Obstetri Ginekolog.
Di bagian akhir, Mardani kembali mengingatkan bahwa kegiatan ekspose ini adalah bukti bahwa negata hadir dan mendukung setiap usaha perbaikan kehidupan masyarakat Gaza. Selain Mardani, anggota DPR RI yang juga hadir pada kesempatan itu adalah Askweni (FPKS) dan Eva Sundari (FPKB).