Dari Pesisir Nusa Lembongan, PLN Bangun Kemandirian Ekonomi Melalui Rumput Laut

Saturday, 24 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

DAELPOS.com – Nusa Lembongan, 23 Mei 2025 – Pagi itu, di pesisir Desa Jungut Batu, Nusa Lembongan, Bali, riuh suara petani rumput laut terdengar seperti simfoni yang mengiringi matahari naik perlahan dari timur. Tangan-tangan tangguh tengah memanen hasil budidaya mereka untuk pertama kalinya, awal dari perubahan besar yang sudah lama ditunggu.

Desa Jungut Batu dikenal sebagai destinasi wisata tenang nan eksotik. Di balik keindahannya, tersembunyi potensi luar biasa yaitu rumput laut. Kini, potensi itu semakin berkembang berkat inisiatif Desa Berdaya Rumput Laut yang diresmikan pada Selasa (20/5), sebuah program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pemberdayaan masyarakat pesisir yang diinisiasi PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Yayasan Jaga Alam Sejahtera dan melibatkan kelompok petani rumput laut lokal.

Ketua Harian Yayasan Jaga Alam Sejahtera, Mayuni, mengungkapkan rasa optimisnya dengan kehadiran program Desa Berdaya PLN.

“Komponen program ini mencakup pelatihan, pendampingan, inovasi budidaya, hingga pemasaran. Dengan dukungan fasilitas seperti bank bibit unggul dan teknologi pengering, kami optimis program ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” katanya.

Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Tedi Bharata menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan program ini. Menurutnya, rumput laut bukan sekadar tanaman biasa, namun potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk bernilai tinggi.

“Saya melihat bagaimana lingkungan berjaya dengan rumput lautnya. Para petani mulai beralih dari cara tradisional ke metode yang lebih modern. Potensi rumput laut sangat besar, tidak hanya untuk pariwisata tetapi juga untuk produk olahan seperti nori. Kolaborasi adalah kunci keberhasilan program ini, dan PLN telah menjadi mitra yang solid sejak awal,” ujarnya.
PLN hadir tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga pendekatan yang menyeluruh. Berbagai sarana penunjang disediakan untuk mendukung budidaya, melibatkan 54 warga dalam sosialisasi intensif, serta menggelar audiensi dengan Kepala Desa untuk pembentukan koperasi. Guna mendukung keberlanjutan program, Universitas Udayana juga turut dilibatkan dalam memberikan pendampingan teknis.

See also  Bangun Indonesia Melalui Pendidikan, Prabowo Temui Mahasiswa Indonesia di Al-Azhar

Hasilnya mulai terlihat nyata. Produksi rumput laut meningkat hingga empat kali lipat dibanding metode konvensional. Pendapatan petani melonjak antara 20 hingga 40 persen. Lebih dari 50 warga terserap dalam rantai kerja baru, dan 2 hektare lahan laut yang sebelumnya terbengkalai kini kembali produktif dan lestari. Laut bukan lagi sekadar latar indah bagi para wisatawan, melainkan sumber hidup yang berkelanjutan bagi warganya.

Gregorius Adi Trianto, Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, menegaskan bahwa kehadiran PLN kini bukan hanya menyediakan listrik andal, namun bagian integral dari penggerak ekonomi masyarakat dan kelestarian lingkungan.

“Kami ingin menyalakan masa depan. Program ini bukan hanya menghidupkan ekonomi lokal melalui budidaya rumput laut, tapi juga turut menjaga kelestarian terumbu karang, ekosistem laut, dan membuka ruang baru bagi pariwisata edukatif,” ujarnya.

Di balik seluruh aktivitas itu, PLN secara nyata telah mengintegrasikan program ini dengan target-target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, penanganan perubahan iklim, dan pelestarian ekosistem laut.

Ke depan, geliat Desa Jungut Batu belum akan berhenti. PLN bersama para stakeholder tengah menyiapkan pembentukan koperasi petani sebagai kekuatan ekonomi baru. Pemasaran akan diperluas, bahkan penjajakan ekspor produk turunan rumput laut mulai dilakukan. Wisata edukasi berbasis rumput laut juga dirancang agar masyarakat tak hanya menanam dan memanen, tapi juga mengundang dunia untuk belajar dari desa mereka.

Berita Terkait

Pertamina Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Mataram
Akselerasi Transisi Energi PLN Peroleh Apresiasi pada Ajang IBEA 2025
Respon Cepat Bencana Alam, Pertagas Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Megamendung
PLN Nusantara Power Serahkan Rumah Sehat untuk Istri Pensiunan, Hadirkan Kenyamanan dan Harapan Baru
Pertamina Kembali Gelar PGTC 2025, Ajak Mahasiswa Berinovasi Soal Keberlanjutan
PGE Area Kamojang Raih Penghargaan Internasional di Asia Responsible Enterprise Awards 2025 Lewat Program Gemah Karsa
Sinergi BUMN, Pertamina bersama PTPN III (Persero) Dorong Kawasan Ekonomi Hijau di Sei Mangkei
PertaLife Insurance di HUT ke-40: Kunci Konsistensi, Kinerja Prima, & Aspirasi Penguatan Ekonomi Koperasi Desa
Tag :

Berita Terkait

Tuesday, 8 July 2025 - 21:14 WIB

Pertamina Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Mataram

Tuesday, 8 July 2025 - 19:52 WIB

Akselerasi Transisi Energi PLN Peroleh Apresiasi pada Ajang IBEA 2025

Tuesday, 8 July 2025 - 18:55 WIB

Respon Cepat Bencana Alam, Pertagas Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Megamendung

Tuesday, 8 July 2025 - 17:04 WIB

PLN Nusantara Power Serahkan Rumah Sehat untuk Istri Pensiunan, Hadirkan Kenyamanan dan Harapan Baru

Tuesday, 8 July 2025 - 14:06 WIB

Pertamina Kembali Gelar PGTC 2025, Ajak Mahasiswa Berinovasi Soal Keberlanjutan

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Commuter Line Yogyakarta Kian Diminati: Tumbuh 17% di Awal 2025

Tuesday, 8 Jul 2025 - 18:53 WIB

foto istimewa

Berita Terbaru

Pacu Jalur Kuansing 2025: Pusaka Leluhur, Getarkan Dunia.

Tuesday, 8 Jul 2025 - 18:39 WIB