daelpos.com – Dari kopi, coklat, ikan tuna hingga logam tanah jarang ditawarkan oleh Menteri Transmigrasi sebagai peluang-peluang investasi skala besar bagi para pebisnis Jepang.
“Izinkan saya sekarang untuk membagikan tujuh industri strategis yang siap berinvestasi di kawasan-kawasan transmigrasi kami,” kata Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara di depan sejumlah pebisnis dan investor Jepang dalam Business Forum di Osaka Expo, Jepang (29/9).
“Pertama, agroindustri dan hilirisasi produk-produk pertanian berupa kopi, kakao dan kelapa sawit.
Kedua, pertanian modern seperti di Merauke sebagai lumbung pangan.
Ketiga, peternakan skala besar untuk sapi, kambing dan kuda.
Keempat, perikanan dan budidaya kelautan, seperti ikan tuna dari Morotai yang akan diekspor langsung ke Jepang.
Kelima, energi baru dan terbarukan, berupa biomassa, bio gas, tenaga surya, tenaga angin dan ombak.
Keenam, manufaktur dan industri pengolahan, seperti gula pasir, CPO dan produk turunannya, dan Ketujuh, pariwisata dan pusat teknologi kreatif di Selaparang, NTB”, urai Menteri dalam bahasa Inggris, dengan beberapa istilah Jepang.
Selain itu, Menteri Transmigrasi juga mengungkapkan potensi logam tanah jarang (rare earth) yang ada di kawasan transmigrasi di Sulawesi.
Business Forum ini merupakan tindak lanjut komitmen Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Jepang saat itu, Shigeru Ishiba. Dalam kunjungan PM Jepang ke Jakarta awal tahun lalu, kedua kepala pemerintahan sepakat memperkuat kerjasama ekonomi, teknologi dan investasi antar kedua negara.
“Atas nama Pemerintah Indonesia, saya menyampaikan undangan hangat, bergabunglah bersama kami, tumbuh bersama kami. Bersama kita dapat menulis babak baru kemakmuran Asia, yang akan dikenang dunia. Terima kasih banyak. Mari kita ciptakan masa depan bersama,” kata Menteri Iftitah menutup pidatonya.
Para pebisnis dan investor Jepang menyambut baik pidato pak Menteri, tercermin dalam tanya jawab yang hangat sesudah pidato. Matsubara Takeo, Advisor for Trade and Investment Jetro menyatakan sangat bangga dengan potensi Indonesia.
“Saya pernah di Indonesia dan melihat potensi Indonesia yang sangat luar biasa,”ucapnya.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi model baru pengembangan transmigrasi berbasis peningkatan ekonomi, sekaligus memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Jepang.