daelpos.com — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus membantu percepatan penanganan akses jalan di Kabupaten Aceh Tamiang pasca bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh. Pemulihan konektivitas ini menjadi prioritas utama guna memastikan kelancaran distribusi bantuan logistik, mobilitas masyarakat, serta pemulihan aktivitas sosial dan ekonomi di wilayah terdampak.
“Pascabencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pembukaan kembali jalur transportasi menjadi prioritas utama sebelum pemerintah berbicara lebih jauh mengenai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur,”kata Menteri PU Dody Hanggodo.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro mengatakan untuk ruas Jalan Kota Langsa hingga Kota Kuala Simpang, saat ini telah dilakukan penanganan berupa pembersihan sedimen lumpur dan material sisa banjir yang menutupi badan jalan.
“Pekerjaan ini terus dikebut dengan target penyelesaian pada 9 Desember 2025, sehingga akses antarwilayah dapat kembali normal dan aman dilalui oleh pengguna jalan,” kata Heri.
Selanjutnya pada ruas Jalan Kota Kuala Simpang hingga Batas Provinsi Sumatera Utara, kondisi jalan saat ini telah fungsional dan dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan. Ketinggian air yang sebelumnya menggenangi jalan telah mengalami penurunan, namun akses sinyal komunikasi di beberapa titik masih terbatas.
Saat ini Kementerian PU melalui BPJN Aceh masih melakukan pembersihan lanjutan di ruas Jalan Kota Kuala Simpang hingga Batas Provinsi Sumatera Utara dengan mengerahkan 4 excavator, 2 wheel loader, dan 2 motor grader. Peralatan berat ini difokuskan untuk membersihkan sisa material, memperbaiki permukaan jalan, serta memastikan kualitas layanan jalan tetap terjaga selama masa pemulihan.
Kementerian PU juga menggandeng mitra BUMN Karya untuk memperkuat dukungan sarana dan prasarana (sarpras) dasar, khususnya penyediaan air bersih dan sanitasi, bagi masyarakat terdampak bencana di Kabupaten Aceh Tamiang. Sinergi ini dilakukan sebagai respons cepat atas kebutuhan mendesak di lapangan, sekaligus bentuk kolaborasi lintas sektor dalam penanganan tanggap darurat bencana.
Untuk wilayah Aceh Tamiang, mobilisasi bantuan dilakukan dari Depo Tanjung Morawa, Medan berupa 2 unit mobile water tank, 20 unit tandon air (Hidran Umum), dan 4 unit dump truck.
Selain itu, untuk memperkuat dukungan juga dilakukan pengiriman tambahan sarpras melalui Medan, meliputi 2 unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile Setta, 1 unit mobil double cabin, 1 unit mobil sedot tinja, 40 unit HU kapasitas 2.000 liter, 8 unit tenda, 20 unit velbed, serta 10 unit toilet portable.
Seluruh bantuan tersebut dimobilisasi secara bertahap dan terkoordinasi agar dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat dan petugas di lapangan dalam mendukung pemulihan pascabencana. Selain Aceh Tamiang, dukungan dari BUMN Karya juga sekaligus disalurkan ke wilayah Kabupaten Langkat berupa 2 unit mobile water tank, 20 unit HU, serta 4 unit DT. Bantuan ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat terdampak sekaligus mendukung operasional tanggap darurat di lapangan. (*)








