DAELPOS.com – Anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) tergerak membantu warga yang terdampak banjir di Vila Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sabtu (11/01). Lokasi ini merupakan salah satu wilayah terparah akibat meluapnya Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi.
Dalam kegiatan sosial itu, para istri menteri Kabinet Indonesia Maju memberikan bantuan berupa kebutuhan sekolah seperti seragam, sepatu, tas, dan lain-lain. Pemberian bantuan tersebut, diserahkan secara simbolis kepada perwakilan korban bencana alam bertempat di Kantor Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Ketua Umum DWP Pusat yang juga Penasihat DWP Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Erni Tjahjo Kumolo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas bagi para korban bencana banjir, terutama anak-anak. “Kondisi tersebut mendorong OASE KIM dan Sahabat OASE berempati atas musibah tersebut dengan memberikan dukungan moril dan bantuan sembako,” ujarnya.
Erni berpesan, agar selalu menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan dan melaksanakan gotong-royong setiap hari Sabtu dan Minggu, agar sungai tidak menjadi dangkal yang menyebabkan air meluap dan terjadi banjir. “Semoga bantuan dari kami bisa meringankan beban warga yang menjadi korban banjir,” ungkapnya.
Usai penyerahan bantuan, Erni Tjahjo Kumolo beserta OASE KIM berkesempatan meninjau kondisi sekitar. Mereka berjalan menyusuri sejumlah rumah yang terendam banjir dan melihat kondisi Perumahan Vila Nusa Indah.
Seperti diketahui, pada awal pergantian tahun, sejumlah wilayah di Jabodetabek terendam banjir. Banjir merendam 26 RW di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri yang terdiri dari 6.669 rumah dan berdampak terhadap 26.240 jiwa penduduk. Saat itu, sebanyak 3.780 orang terpaksa mengungsi. Total kerugian materiel warga akibat bencana itu diperkirakan mencapai sekitar Rp120 miliar. Sebab, bencana banjir dan longsor itu menyebabkan warga kehilangan rumah dan harta bendanya. (RED)