Mencatat Perjalanan Sejarah Parlemen

Friday, 16 October 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Parlemen Indonesia sempat mengalami berbagai bentuk, mengikuti bentuk negara yang dianut. Mulai dari Volksraad di era kolonialisme, lalu parlementer di era kemerdekaan, parlemen gotong royong di era Demokrasi Terpimpin, hingga parlemen yang hadir di era modern saat ini. Sejarah perjalanan parlemen Indonesia pun terekam dan dicatat dalam sebuah buku “Seabad Rakyat Indonesia Berparlemen”.

Diinisiasi Museum DPR RI, buku tersebut dibedah lewat diskusi virtual yang menghadirkan tiga pembicara bidang sejarah, yaitu Asvi Warman Adam (sejarawan LIPI), Mohammad Iskandar (sejarawan UI), dan Nur Janti (periset sejarah, mahalah Historia). Acara yang helat pada Kamis (15/10/2020) itu, dihadiri pula Ketua Bdan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso.

Dalam sambutannya, Agung mengatakan, Bangsa Indonesia sudah lebih dari 100 tahun berparlemen. Walau akses menyuarakan aspirasi rakyat sangat terbatas di parlemen era kolonialisme, namun banyak tokoh politik penting di Indonesia yang lahir dan memperjuangkan aspirasi rakyat. “Banyak tokoh nasionalis yang menyuarakan aspirasi rakyat dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Aspirasi masyarakat diperjuangkan secara maksimal oleh Anggota Dewan, seperti Muhamad Husni Thamrin, Cipto Mangkusumo, Muhammad Yamin, Otto Iskandardinata, dan sebagainya,” ucap Agung.

Catatan sejarah parlemen ini penting direkam kembali dalam memori anak bangsa. Perjalanan parlemen di Republik ini juga menggambarkan sejarah politik Indonesia. Bedah buku yang dimoderatori Achmad Sani Alhusain ini, ingin “menguliti” buku Seabad Rakyat Indonesia Berparlemen. Buku ini lalu dibedah para sejarawan dengan tajuk “Upaya Menyatukan Republik Indonesia 1950-1960 dan Wajah Baru Parlemen Indonesia”.

Sejarah juga mencatat, Indonesia pernah berbentuk Republik Indonesia Serikat (RIS), lalu berubah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tentu bentuk negara ini memengaruhi format parlemen di Tanah Air. “Harapan saya semoga buku sahabat rakyat Indonesia berparlemen dapat terkenal luas dan dapat dimanfaatkan Republik, baik dalam segi peningkatan wawasan parlemen maupun referensi penelitian. Saya berharap dapat membedah buku ini secara kondusif dengan peserta daring hari ini,” harap Agung.

See also  Kaji Ulang Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Berita Terkait

PLN Nusantara Power Dorong Ekosistem Hidrogen Nasional Lewat Inovasi Strategis Menuju NZE 2060
Sejumlah Senator Bahas Persoalan Pengangguran dan Peluang Kebangkitan Ekonomi dengan Kementerian Ekraf
Dukung Swasembada Pangan, Menteri PU Gelar Panen Raya dan Pameran Teknologi IPHA
Wamen Diana Paparkan Peluang Kerja Sama ke Delegasi Nantong dan KJRI Shanghai
Korupsi di Indonesia Seperti Butir-butir Pasir di Roda
Haidar Alwi: Negosiasi Perdagangan Internasional Bukan Sekadar Kontak Dagang.
Pertamina, Hyundai Motor Group, dan Pemprov Jawa Barat Kembangkan Proyek Waste-to-Hydrogen di Bandung
Kerjasama dengan HDF Energy Indonesia, BAg Kaji Potensi Kapal Hidrogen

Berita Terkait

Saturday, 19 April 2025 - 18:30 WIB

PLN Nusantara Power Dorong Ekosistem Hidrogen Nasional Lewat Inovasi Strategis Menuju NZE 2060

Saturday, 19 April 2025 - 11:39 WIB

Sejumlah Senator Bahas Persoalan Pengangguran dan Peluang Kebangkitan Ekonomi dengan Kementerian Ekraf

Friday, 18 April 2025 - 10:32 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Menteri PU Gelar Panen Raya dan Pameran Teknologi IPHA

Thursday, 17 April 2025 - 17:13 WIB

Wamen Diana Paparkan Peluang Kerja Sama ke Delegasi Nantong dan KJRI Shanghai

Thursday, 17 April 2025 - 13:21 WIB

Korupsi di Indonesia Seperti Butir-butir Pasir di Roda

Berita Terbaru