Pemerintah Belum Sepenuhnya Perhatikan Sektor Pertanian

Thursday, 12 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPR RI Andi Akmal Pasluddin / Ist

Anggota DPR RI Andi Akmal Pasluddin / Ist

DAELPOS.com – Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin sangat menyayangkan keberpihakan pemerintah kepada sektor pertanian masih di bawah harapan. Segala ekspos yang menyatakan pentingnya sektor pertanian tidak didukung kebijakan yang menjadi bukti bahwa sektor pertanian mendapat dukungan penuh agar menjadi besar demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

Yang dimaksud Akmal bukti dukungan pemerintah adalah kebijakan anggaran yang masih menganggap sebelah mata sektor pertanian ini. Terbukti dengan eksekusi kebijakan tambahan anggaran sektor pertanian yang hanya sebesar Rp 3 triliun dibandingkan suntikan modal PT Asuransi Jiwasraya yang sebesar Rp 22 triliun.

“Bagaimana pertanian kita bisa besar bila kebijakannya nanggung seperti ini. Sementara Kementan kemarin cuma dapat tambahan Rp 3 triliun pada saat bersamaan pemerintah menggelontorkan suntikan Rp 22 triliun sebagai modal untuk penyehatan PT Asuransi Jiwasraya. Ini bukti nyata Pemerintah belum sepenuhnya memberikan perhatian khusus terhadap sektor pertanian,” Jelas Akmal dalam siaran persnya, Selasa (10/11/2020).

Dikatakannya, kalau memang Presiden melihat sektor pertanian sangat penting, harusnya politik anggaran dan keberpihakan itu betul-betul terlihat. Legislator asal Sulawesi Selatan II ini juga berlaku fair pada kinerja pemerintah bidang pertanian. Terlihat dalam berbagai kesempatan di forum kenegaraan, ia memuji usaha Kementan dalam menjaga pasokan logistik nasional selama masa pandemi.

Meski dinilai berkinerja baik, tetapi Akmal mengatakan masih ada sejumlah pekerjaan rumah bagi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Pertama, manajemen internal, yang menurutnya masih berjalan sendiri-sendiri. Dalam beberapa kesempatan, ia pun menilai kebijakan Kementan masih bersifat politis. “Saya pikir, dia harus lebih memperkuat sinergit antara eselon 1 dengan stakeholder yang ada,” kata dia.

Kedua, sambungnya, terkait kepastian harga di tingkat petani. Akmal melihat, walau pemerintah sudah memberikan dana ke Perum Bulog untuk menjaga ketahanan pangan dan kepastian harga kepada petani, tetapi terkadang harga komoditas, seperti cabai, bawang, dan jagung masih di bawah harga pembelian pemerintah saat panen raya.

See also  Kemenpora Dituntut Fokuskan Bidang Kepemudaan

Selama ini, tambah Akmal, produksi sektor pertanian melimpah dan banyak pada sentra-sentranya. Akan tetapi tidak ada yang membeli pada saat panen raya dalam serapan yang signifikan menghabiskan stok di petani.

“Ini kan masalah. Dan masalah ini bukan di Kementan sebenarnya, karena Kementan bukan di perdagangan.  Persoalan yang paling mendasar pada mindset pemerintah. Mesti ada kesepahaman bersama, yang sudah terbukti nyata di lapangan bahwa sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup besar bagi keberlangsungan bangsa kita. Bila ini sudah dipahami, maka pemerintah tidak perlu ragu lagi untuk memberikan politik anggaran yang signifikan pada sektor pertanian ini,” tutup Andi Akmal Pasluddin. 

Berita Terkait

Komitmen dan Bukti Nyata, Hutama Karya Hadirkan Pemerataan Fasilitas Kesehatan Di 5 Provinsi
Rosan Ajak 5 CEO Australia Bahas Capaian Positif Kedua Negara
Hutama Karya Dorong Transformasi Infrastruktur Berkelanjutan Melalui Forum Internasional REAAA 2025
Di Forum COP30, Transformasi Pertamina Kejar Target NZE 2060 atau Lebih Cepat
Menpora Erick Terima Ketua NPC dan CdM Asean Para Games 2026 Thailand Bahas Sinkronisasi Program dan Target
Kementerian PANRB dan BKN Bahas Implementasi UU ASN Bersama DPD RI
Kemendes dan Pemkab Serang Percepat Sinergitas dan Kolaborasi Bangun Desa Manfaatkan Potensi Lokal
Hutama Karya Dorong Keberlanjutan di Pulau Komodo Melalui Akses Air Bersih, Pendidikan, dan Pemberdayaan Masyarakat

Berita Terkait

Thursday, 13 November 2025 - 15:24 WIB

Komitmen dan Bukti Nyata, Hutama Karya Hadirkan Pemerataan Fasilitas Kesehatan Di 5 Provinsi

Thursday, 13 November 2025 - 13:34 WIB

Rosan Ajak 5 CEO Australia Bahas Capaian Positif Kedua Negara

Wednesday, 12 November 2025 - 17:25 WIB

Hutama Karya Dorong Transformasi Infrastruktur Berkelanjutan Melalui Forum Internasional REAAA 2025

Wednesday, 12 November 2025 - 17:22 WIB

Di Forum COP30, Transformasi Pertamina Kejar Target NZE 2060 atau Lebih Cepat

Tuesday, 11 November 2025 - 13:11 WIB

Menpora Erick Terima Ketua NPC dan CdM Asean Para Games 2026 Thailand Bahas Sinkronisasi Program dan Target

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Epson Rilis EcoTank Terbaru, Dongkrak Produktivitas Bisnis Kecil

Friday, 14 Nov 2025 - 12:36 WIB