DAELPOS.com – Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2019 ditandai dengan upacara dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta. Presiden Joko Widodo hadir menjadi inspektur upacara.
Dalam sambutannya, Presiden mengajak seluruh elemen bangsa, agar senantiasan mengenang jasa para pahlawan. Presiden mengingatkan, para kusuma bangsa telah berjuang, merebut, mempertahankan kemerdekaan.
Kini menjadi kewajiban kita bersama sebagai penerus untuk mengisi kemerdekaan yang telah di perjuangkan para pahlawan.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai, menghormati jasa-jasa pahlawannya. Mari kita teruskan perjuangan mereka di masa kini dalam wujudkan memberantas kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kesenjangan dan yang lain-lainnya,” kata Presiden, dalam upacara Hari Pahlawan di TMPNU Kalibata, Jakarta, Minggu (10/11/2019).
Presiden hadir didampingi Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, para pejabat tinggi negara, Panglima TNI, Kapolri, dan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menteri Sosial Juliari P. Batubara.
Upacara diikuti sekitar 3.500 peserta, baik dari undangan maupun personel dari tiga matra TNI. Presiden meletakkan karangan bunga di tugu TMPNU Kalibata dan menaburkan bunga di sejumlah makam pahlawan. Menteri Agama Fahcrul Razi membacakam doa di akhir upacara.
Sejalan dengan pesan Presiden, Mensos mengajak seluruh elemen masyarakat menanamkan semangat kepahlawanan dan berjuang membangun Negeri sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing.
“Peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menunjukkan semangat dan perjuangan para pahlawan yang perlu terus ditumbuhkembangkan di dalam hati sanubari seluruh insan Warga Negara Indonesia,” kata Mensos.
Kepada generasi muda, khususnya generasi milenial, Mensos Juliari P. Batubara juga berpesan agar terus berinovasi untuk menjadi Pahlawan Masa Kini sesuai dengan semangat dan tema peringatan Hari Pahlawan tahun 2019 “Aku Pahlawan Masa Kini”. Menurut Mensos, dengan lahirnya pikiran dan karya inovatif akan melahirkan prestasi dan pada gilirannya banyak permasalahan bangsa yang dapat teratasi.
“Dengan menjadikan diri Kita sebagai Pahlawan Masa kini, maka permasalahan yang melanda bangsa ini dapat teratasi,” kata Mensos. Oleh karena itu, Mensos menghimbau semua elemen bangsa agar dalam menyikapi peringatan Hari Pahlawan tidak sekadar sebagai seremoni.
Mensos menekankan, agar semangat dan perjuangan para pahlawan ditransformasikan sesuai dengan tantangan kekinian. Di era terkini, generasi muda termasuk generasi millennial bisa mewarisi semangat para pahlawan dengan berbagai tindakan nyata sederhana.
“Untuk menjadi pahlawan, kalian dapat memulai dengan memupuk sikap positif seperti bersikap jujur, tanggung jawab, ikhlas dan pantang menyerah. Setidaknya kalian dapat menjadi pahlawan bagi diri sendiri, orangtua, teman dan suatu saat nanti bagi bangsa dan negara,” kata Mensos.
Pada masa kini untuk menjadi pahlawan bukan hanya mereka yang berjuang mengangkat senjata mengusir penjajah. Generasi muda, termasuk pelajar dan mahasiswa bisa menjadi Pahlawan Masa Kini dengan melakukan hal-hal kecil dimulai dari diri sendiri, seperti: belajar yang rajin, tidak membuang sampah sembarangan, menolong orang yang membutuhkan pertolongan dan sebagainya.
“Saya mengajak anak-anakku sekalian, adik-adik generasi muda, mari menjadi Pahlawan Masa Kini, raih prestasi setinggi mungkin, bawalah nama harum bangsa di mata internasional sehingga negara kita tidak dianggap sebelah mata oleh negara lain,” kata Mensos.
Mensos juga mengingatkan, agar dalam Peringatan Hari Pahlawan tahun 2019 dapat diisi dengan berbagai aktivitas yang menyuburkan rasa nasionalisme dan meningkatkan rasa kepedulian, menolong sesama yang membutuhkan. Bahwa banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjadi Pahlawan Masa Kini termasuk tidak menyebarkan berita hoaks.
Seusai mendampingi Presiden di TMPNU Kalibata, Mensos beramah tamah dan bertatap muka dengan keluarga para Pahlawan Nasional, dan Perintis Kemendekaan, di Gedung Konvensi Kalibata. Dalam kesempatan itu pula, Mensos berkenan memberikan bingkisan dan tali asih kepada perwakilan keluarga Pahlawan Nasional dan Perintis Kemerdekaan.
Tabur Bunga di Laut Jawa
Upacara tabur bunga merupakan salah satu rangkaian Peringatan Hari Pahlawan ke-74 yang dilaksanakan di atas geladak KRI Banda Aceh-593, di perairan Laut Jawa. Peringatan ini untuk mengenang pertempuran 10 November 1945 dalam mempertahankan kemerdekaan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Arif Nahari menekankan, saat ini terjadi perubahan budaya bagaimana generasi muda dapat mewarisi nilai-nilai kepahlawanan. Arif mengajak generasi muda untuk selalu berfikir positif melakukan yang terbaik bagi bangsa.
“Yang terjadi saat ini adalah melawan kondisi yang ada dengan berfikir positif, melawan kondisi yg ada untuk melakukan sesuatu yang positif dan bagaimana mendorong seluruh elemen bangsa untuk melakukan yang terbaik untuk bangsa,” katanya.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna hadir sebagai inspektur upacara didampingi jajaran Eselon I dan Eselon II Kementerian Sosial, pasukan TNI dan Polri, perwakilan veteran, pelajar, mahasiswa, pemuda berprestasi, dan berbagai ormas. Penghormatan kepada para pahlawan ditandai dengan lantunan doa serta tabur bunga oleh Irup diikuti para undangan.
Tahun 2019, peringatan Hari Pahlawan mengambil tema “Aku Pahlawan Masa Kini”, disertai harapan setiap insan masyarakat Indonesia memiliki semangat kepahlawanan dan tergerak hatinya untuk berjuang membangun Negeri sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing.
Kementerian Sosial melalui Direktorat Pemberdayaan Sosial telah menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Pahlawan. Rangkaian kegiatan tersebut dimulai dengan: Jelajah Kapal Kepahlawanan; Ziarah Wisata; Wisata Sejarah; Penganugrahan Gelar Pahlawanan Nasional; Upacara Ziarah Nasional; Upacara Tabur Bunga di Laut; Ramah tamah dengan Warakauri, Perintis Kemerdekaan, Janda/Duda Perintis Kemerdekaan; Pahlawan Goes to School.
Generasi milenial menjadi sasaran utama dalam rangkaian kegiatan yang sudah disiapkan sesuai dengan tema yang diangkat “Aku Pahlawan Masa Kini”. Hal tersebut menjadi upaya Kementerian Sosial untuk memupuk nilai kepahlawanan agar tumbuh subur dalam hati sanubari segenap insan masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial.