DAELPOS.com – Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94 tanggal 28 Oktober 2022, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar serangkaian acara. Diawali dengan pelaksanaan upacara di Plaza Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (28/10), dimana Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bertindak sebagai Inspektur Upacara. Agenda berikutnya yaitu acara “Do’a Untuk Bumi, Talkshow dan Konser Musik Lingkungan”.
“Hari ini kita merayakan hari sumpah pemuda yang ke-94 dari peristiwa pada tanggal 28 Oktober 1928. Temanya sangat jelas, bersatu membangun bangsa, dan ini sejalan dengan cita-cita nasional kita pada saat kemerderkaan yaitu bersatu berdaulat adil dan makmur. Kita sedang terus bekerja untuk menuju tujuan pembangunan dan mencapai cita-cita nasional bangsa Indonesia,” kata Menteri Siti.
Berbicara mengenai bangsa, Menteri Siti menjelaskan hal penting tentang bangsa bahwa yang paling jelas cirinya adalah bangsa itu memiliki simbol-simbolnya. Bangsa itu memiliki karakter, memiliki ciri-ciri kecintaan anak-anak bangsa kepadanya. Bangsa itu juga memiliki ciri-ciri bagaimana cara pandang kita melihat orang lain melihat bangsa kita.
“Hal-hal seperti ini sangat penting dan pada kesempatan ini dalam konteks lingkungan hidup dan kehutanan, kami mengajak untuk mari membangun bangsa dan bergaya hidup ramah lingkungan,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Siti menyampaikan bahwa ada tiga persoalan dunia dan juga Indonesia terkait lingkungan yang sedang dihadapi. Ketiganya yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati dan polusi.
“Kembali saya ingin mengingatkan bahwa tujuan bernegara kita yang paling pertama yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah indonesia, artinya dengan segala isinya, dengan segala situasi tentang posisi hidup, tentang ruang hidup, dimana bangsa itu berdaulat dan bereksistensi,” kata Menteri Siti.
Pelaksanaan doa bersama yang dilanjutkan dengan talkshow bertujuan untuk menginternalisasikan nilai-nilai agama tentang lingkungan, dan kecintaan kepada alam. Disampaikan Menteri Siti, semua agama memiliki pesan-pesan tentang lingkungan, tentang bagaimana kita mencintai bumi.
“Yang penting untuk kita lakukan sekarang ini bagi Indonesia, bagi putra putri Indonesia adalah mari bekerja dalam melindungi lingkungan kita, alam kita, dengan sepenuh hati, dengan di dalam hati menerapkan pesan-pesan, nilai-nilai cinta lingkungan dari agama dan dari adat serta budaya kita, dari berbagai daerah di Indonesia,” katanya.
Melalui doa lintas agama bersama generasi muda ini juga, Menteri Siti ingin menegaskan ajakan kepada putra-putri remaja untuk menginternalisasi cinta alam dengan perilaku keseharian.
Lebih lanjut, Menteri Siti menyampaikan data menurut sensus penduduk tahun 2020 porsi generasi muda cukup besar. Rentang usia 8-23 itu sekitar 27,94%, dan usia 24-39 itu sekitar 25,8%. Jadi jumlah ini cukup besar dan sangat potensial untuk kita menjaga Indonesia.
Mengakhiri sambutannya, Menteri Siti melalui doa bersama ini mengajak untuk terus bekerja menghadapi tantangan alam dan mengiringi kerja-kerja dalam mengatasi persoalan-persoalan lingkungan, mengajak untuk maju, dan melakukan kegiatan-kegiatan keseharian dengan hati yang cinta pada alam.
“Mari kita lakukan itu, internalisasikan dan terus menerus kita akan bekerja untuk ini,” pungkasnya.
Pada sesi Doa Lintas Agama untuk Bumi, secara bergantian doa dan harapan untuk keberlanjutan bumi dipanjatkan dan dipimpin oleh para pemuka agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Khonghucu.
Kemudian, sesi talkshow generasi muda “Bangun Bangsa, Gaya Ramah Lingkungan”, menghadirkan narasumber CEO Nusantara United/Inisiator Proyek Micro Hydro for Indonesia, Gamma Abdurrahman Thohir; Chief Commercial Officer ECOXYZTEM, Andreas Pandu Wirawan; Co-Founder Kebun Kumara, Soraya Cassandra; Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia/CEO Xaviera Global Synergy, Wilda Yanti; Green Leadership Indonesia, Danis Syahroni, dengan moderator Agita Mahlika. Adapun para peserta kegiatan merupakan para siswa dari sejumlah sekolah yang telah berhasil meraih gelar Sekolah Adiwiyata, dan pegawai KLHK pusat dan daerah.
Muatan talkshow mengungkap langkah-langkah praktis dengan inisitiaf yang hebat seperti mikro-hidro, kebun organik lestari, sirkular ekonomi dan daur ulang sampah, mendorong start-up green bisnis hingga edukasi serta motivasi green leaders.
Rangkaian acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di KLHK, ditutup dengan konser musik dan Fashion Show Lingkungan, yang menghadirkan grup musik Radja, dan Emwe sebagai band official KLHK.
Melalui serangkaian acara dimaksud, KLHK ingin mengajak segenap komponen bangsa untuk bersatu, memperkuat aksi nyata untuk kehidupan rendah emisi dan perekonomian yang berketahanan iklim, dimana peran generasi muda menjadi sosok sentralnya.