Konferensi Smart Agriculture, Indonesia Ajak Dunia Jaga Petani Dari Perubahan Iklim

Friday, 11 October 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) secara resmi menjadi negara pertama di kawasan Asia yang ditunjuk sebagai tuan rumah Global Science Conference on Smart Agriculture yang ke-5. Perhelatan yang dihadiri negara-negara besar ini digelar di Ayana Hotel, Kawasan Jimbaran, Bali, (11/10/2019)

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang diwakili Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Dr. Fadjry Djufry, menekankan bahwa pertemuan sebesar ini sudah seharusnya mengangkat tema perubahan sistem pangan dalam kondisi perubahan iklim.

“Tema tersebut mengimplikasikan bahwa kita tetap harus bergerak untuk produksi pangan dengan memikirkan fase panen, pasca panen serta fase konsumsi,” ujar Fadjry, Kamis (10/10).

Menurut Fadjry, perubahan iklim yang terjadi selama beberapa tahun terakhir telah menempatkan petani pada situasi yang sulit, serta lebih rentan dari berbagai ancaman dan gangguan. Apalagi Indonesia sebagai negara agraris dihantam banyak tantangan cuaca dan iklim yang ekstrim.

“Ke depan, tantangan kami adalah bagaimana menghasilkan strategi manajemen berbasis sains untuk meningkatkan kapasitas petani dalam beradaptasi dengan iklim ekstrem dan meningkatkan ketahanan sistem pertanian mereka,” katanya.

Masih berkaitan dengan iklim, Fadjry menilai hal itu berdampak langsung pada tingkat konsumsi masyarakat sehari-hari. Masalah ini, kata dia, seperti pada posisi makanan sisa yang terbuang percuma karena pangan yang ada jumlahnya sangat melimpah di satu level. Disisi lain ada juga kasus kekurangan makanan dan masalah gizi.

“Hal ini sangat berkaitan dengan perilaku manusia itu sendiri dan untuk mengubahnya tergantung strategi yang digunakan. Inilah salah satu alasan mengapa konferensi Global Science dilaksanakan. Dimana para peneliti kelas dunia dari berbagai negara berkumpul mencari jalan keluar,” katanya.

See also  Tekan Polusi di Perkotaan, Menteri LHK Resmikan Taman Kehati dan Ekoriparian di Indramayu

“Saya menyadari bahwa hingga saat ini belum ada kementerian atau instansi pemerintahan di negara yang bergerak mengatasi food waste dan isu bukan lah hal yang mudah untuk diajukan ke para penentu kebijakan.”

Fadjry menambahkan, jika tema iklim dan penangananya terus menguat hingga dibahas di meja bunder dunia, maka, konferensi ini akan menghasilkan strategi baru dalam meminimalisir mubazirnya makanan di setiap negara masing-masing.

“Meskipun, saya menyadari akan adanya tantangan tersendiri dalam menyusunnya, terutama yang berkaitan dengan struktur pemerintahaan saat ini di hampir setiap negara,” katanya.

Untuk itu, Fadjry memandang perlunya sistem integrasi antara sistem produksi dan pola konsumsi yang lebih arif dan bijaksana. Dengan demikian, setiap produksi yang dihasilkan tetap ramah lingkungan dan mampu mengangkat kesejahteraan petani.

“Kita perlu melakukan upaya maksimal dengan cara meningkatkan produksi pangan, namun tidak menambah jumlah emisi gas rumah kaca. Sekali lagi, saya yakin bahwa konferensi ini akan dapat mengusulkan strategi untuk peningkatan produksi dan sistem konsumsi dengan dampak negatif lingkungan secara minimum,” tutupnya. (DAE)

Berita Terkait

DPD RI Sahkan Beberapa RUU dan Laporan Kinerja Alat Kelengkapan pada Sidang Paripurna Kelima Belas
Ke Maluku Utara, Wamen Viva Yoga, Merealisasikan Asta Cita Presiden Prabowo untuk Membangun Kawasan Transmigrasi
Tutup Raker, Ini Pesan Mendes dan Wamendes
Apresiasi Penguatan LPKS, LaNyalla: Jatim Mampu Turunkan Pengangguran Terbuka
Dukung Layanan Administrasi Pemerintah, Kementerian PANRB-PERURI Lakukan Perjanjian Penugasan
Kolaborasi Jadi Kunci Menuju Pemerintah Digital Berorientasi Kepuasan Pengguna
Mendes Yandri Ajak Muhammadiyah Bina Desa Sukseskan Kopdes Merah Putih
Menciptakan Kesejahteraan Rakyat, Wamen Viva Yoga Ingin Bambu Dibudidayakan di Kawasan Transmigrasi

Berita Terkait

Thursday, 17 July 2025 - 17:04 WIB

DPD RI Sahkan Beberapa RUU dan Laporan Kinerja Alat Kelengkapan pada Sidang Paripurna Kelima Belas

Wednesday, 16 July 2025 - 22:47 WIB

Ke Maluku Utara, Wamen Viva Yoga, Merealisasikan Asta Cita Presiden Prabowo untuk Membangun Kawasan Transmigrasi

Tuesday, 15 July 2025 - 21:33 WIB

Tutup Raker, Ini Pesan Mendes dan Wamendes

Tuesday, 15 July 2025 - 21:19 WIB

Apresiasi Penguatan LPKS, LaNyalla: Jatim Mampu Turunkan Pengangguran Terbuka

Tuesday, 15 July 2025 - 07:31 WIB

Dukung Layanan Administrasi Pemerintah, Kementerian PANRB-PERURI Lakukan Perjanjian Penugasan

Berita Terbaru

Megapolitan

Mulai 20 Juli 2025: Revitalisasi JPO Otista, Lalin Berubah

Thursday, 17 Jul 2025 - 18:27 WIB