Dengarkan Bupati dan Gubernur, Presiden Ingin Infrastruktur Jalan Untuk Angkut Produk Pertanian Arfak

Sunday, 27 October 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden bersama Ibu Negara saat meninjau di Pasar Irai, Kabupaten, Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Minggu (27/10), pukul 10.30 WIT. (Foto: Humas/setkab).

Presiden bersama Ibu Negara saat meninjau di Pasar Irai, Kabupaten, Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Minggu (27/10), pukul 10.30 WIT. (Foto: Humas/setkab).

DAELPOS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi Pegunungan Arfak, menyampaikan bahwa dirinya mendengarkan masukan Bupati dan Gubernur terkait pembangunan utamanya infrastruktur jalan.

“Produk-produk pertanian yang ada di Pegunungan Arfak, bisa dibawa ke Manokwari dan dibawa ke provinsi-provinsi yang lain. Karena di sini, memang produk-produk pertanian sangat banyak sekali,” ujar Presiden menjawab pertanyaan wartawan di Pasar Irai, Kabupaten, Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Minggu (27/10), pukul 10.30 WIT.

Untuk menjual hasil pertanian, lanjut Presiden, seperti kentang, ada wortel, ada kol, ada bunga-bungaan, agar bisa dijual ke provinsi-provinsi yang lain, dibutuhkan sarana infrastruktur yang memadai.

“Dan tadi sudah saya sampaikan, ada 139 kilometer jalan yang akan segera dibangun dan diperbaiki. Yang kedua juga airport, yang dalam dua tahun ini akan kita selesaikan,” tutur Presiden.

Pembangunan lainnya, sambung Presiden, termasuk di dalamnya pasar juga akan diselesaikan. “Tadi Pak Mendagri sudah saya perintahkan untuk juga ikut membantu pembangunan kantor kabupaten, kantor-kantor untuk mendukung kabupaten yang belum selesai,” ujarnya.

Kunjungan Kerja Pertama

Pada kesempatan tersebut, Presiden akui bahwa ini pertama kali kunjungan ke Pegunungan Arfak. “Saya kaget sekali, dari tadi sangat indah, sangat cantik, danaunya, dan juga alamnya,” tambahnya.

Untuk pengembangan destinasi pariwisata, Presiden sampaikan nanti akan dilihat oleh Menteri Pariwisata. “Yang jelas, kalau kita lihat dari atas, keindahannya sangat, sangat bagus sekali. Ya, terima kasih. Itu saja,” ujar Presiden ke-7 Republik Indonesia.

Begitu pun halnya mengenai usulan pemekaran, Kepala Negara menyampaikan akan menunggu usulan dari bawah seperti apa baru nanti akan diputuskan. Di akhir penjelasan, Presiden menegaskan bahwa ini adalah kunjungan kerja pertamanya pada periode kali ini. “Ya, ini adalah kunjungan pertama saya sejak dilantik, adalah tanah Papua. Papua Barat dan besok ke Papua,” pungkas Presiden.
Sumber: setkab.go.id

See also  Anies Pastikan Kolaborasi Forkopimda di DKI Jakarta Terapkan PPKM Darurat

Berita Terkait

Perkuat Nilai Pancasila pada ASN, Kementerian PANRB Bahas Sistem Pembelajaran Bersama BPIP
Cegah Beras Oplosan, Sultan Minta Pemerintah Tingkatkan Kontrol terhadap Produsen Beras
Wamen PANRB Dorong Peningkatan Pelayanan Publik Prima di Kalimantan Barat
Genjot Bangun Rumah di Desa, Kemendes Gandeng Kementerian PKP
DPD RI Sahkan Beberapa RUU dan Laporan Kinerja Alat Kelengkapan pada Sidang Paripurna Kelima Belas
Coffee Morning BKSAP-Uni Eropa Pertegas Komitmen Kerja Sama
Bukan Sekadar Digitalisasi, Menteri Rini Ungkap Peran Peta Geospasial Wujudkan Keadilan Publik
Haidar Alwi: Keteladanan Kapolri dalam Hoegeng Awards Adalah Energi Moral Bangsa.

Berita Terkait

Friday, 18 July 2025 - 18:35 WIB

Perkuat Nilai Pancasila pada ASN, Kementerian PANRB Bahas Sistem Pembelajaran Bersama BPIP

Friday, 18 July 2025 - 18:20 WIB

Cegah Beras Oplosan, Sultan Minta Pemerintah Tingkatkan Kontrol terhadap Produsen Beras

Friday, 18 July 2025 - 10:26 WIB

Wamen PANRB Dorong Peningkatan Pelayanan Publik Prima di Kalimantan Barat

Friday, 18 July 2025 - 10:17 WIB

Genjot Bangun Rumah di Desa, Kemendes Gandeng Kementerian PKP

Thursday, 17 July 2025 - 17:04 WIB

DPD RI Sahkan Beberapa RUU dan Laporan Kinerja Alat Kelengkapan pada Sidang Paripurna Kelima Belas

Berita Terbaru

News

BKSAP DPR RI Hadiri AIPA Caucus ke-16 di Phnom Penh, Kamboja

Saturday, 19 Jul 2025 - 09:41 WIB