Tahun 2030, Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Ditargetkan Tercapai 100%

Monday, 25 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Muhammad Hudori membuka secara resmi workshop dukungan eksekutif dan legislatif dalam rangka peningkatan komitmen daerah untuk keberlanjutan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) III Tahun 2019 pada Kamis, (21/11/2019) di Trans Convention Center Bandung.

Pada kesempatan itu, Hudori menyampaikan agenda fokus kerja yang disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada saat Rakornas pemerintah pusat dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sentul pada 13 November 2019 lalu. “Ada lima hal penting yang menjadi agenda fokus kerja, yaitu 1) pembangunan SDM; 2) pembangunan infrastruktur; 3) penyederhanaan regulasi; 4) penyederhanaan birokrasi; serta 5) transformasi ekonomi. Kelima agenda tersebut akan diimplementasikan ke dalam berbagai program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan Indonesia maju,” jelas Hudori.

Selanjutnya, Hudori juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, di mana akses air minum dan sanitasi menjadi salah satu indikator dan ditargetkan pada 2030 harus sudah bisa mencapai 100%.

“Berdasarkan data Susenas, pada 2018 akses air minum layak baru mencapai 87,75%. Itu artinya, masih terdapat gap sebesaar 12,25% untuk mencapai target 100%. Sedangkan untuk akses sanitasi layak baru mencapai 74,58% atau masih ada kekurangan sebesar 25,42%. Sementara itu, berdasarkan data 2017, alokasi APBD untuk sektor air minum rata-rata hanya sekitar 0,26% dari total anggaran APBD,” imbuh Hudori.

Menyoal hal tersebut, Hudori menilai setidaknya ada dua hal pokok yang perlu dilakukan dalam upaya percepatan pemenuhan akses layanan dasar tersebut, yaitu 1) pengembangan dukungan kebijakan berkaitan dengan air minum dan sanitasi di daerah yang terukur serta dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat; dan 2) mengoptimalkan dukungan pembiayaan, baik yang bersumber dari APBD, APBDes maupun sumber dana lainnya yang sah menurut peraturan yang berlaku guna mendukung pembangunan di sektor air minum dan sanitasi. “Dalam kaitan itu, dengan adanya sinergi antara pemerintah, pemerintah daerah serta swasta dan masyarakat diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada saat ini,” kata Hudori.

See also  Gus Halim Imbau Masyarakat Desa Tak Belanja Keluar Desa

Hudori mengajak dan meminta komitmen kepala daerah dan DPRD untuk bersinergi dan berkolaborasi guna mewujudkan sinkronisasi dan harmonisasi dengan memastikan kebijakan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat dilaksanakan tidak hanya formalitas, melainkan harus termuat jelas arahnya, targetnya dapat diukur, dan dampaknya bermanfaat bagi rakyat.

“Upaya pencapaian target SDGs dan prioritas nasional di bidang air minum dan sanitasi memerlukan dukungan pemerintah daerah. Apalagi akses layanan dasar air minum dan sanitasi merupakan salah satu Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menjadi hak dasar masyarakat. Jika hal tersebut dapat dipenuhi diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga mampu menjadi sumber daya manusia yang dapat bersaing secara global dalam mewujudkan Indonesia maju,” pungkas Hudori.(PRY)

Berita Terkait

Tinjau Posko Bencana di Aceh, Menteri Bahlil Pastikan Bantuan dan Dukungan PLN Berjalan Optimal
80 Tahun Bakti Kementerian PU: Paparan Setahun Pembangunan Infrastruktur
Menteri PANRB Rini Raih Penghargaan Adibhakti Sanapati 2025 dari BSSN
Peringati Hari Bakti PU ke-80, Kementerian PU Ziarah ke TMP Cikutra Bandung
Di Sekolah Pimpinan HMI, Wamen Viva Yoga Sosialisasikan Tujuan Transmigrasi
Mendes Yandri Ajak Seluruh Pihak Sukseskan Program Kopdes dan MBG di Sulsel
Dorong RUU Kepulauan, DPD RI Kantongi Apresiasi Pemerintah
Pemulihan Akses Listrik Aceh, Bahlil Tinjau Langsung Progres Tower Emergency

Berita Terkait

Wednesday, 3 December 2025 - 21:00 WIB

Tinjau Posko Bencana di Aceh, Menteri Bahlil Pastikan Bantuan dan Dukungan PLN Berjalan Optimal

Wednesday, 3 December 2025 - 18:17 WIB

80 Tahun Bakti Kementerian PU: Paparan Setahun Pembangunan Infrastruktur

Wednesday, 3 December 2025 - 14:21 WIB

Menteri PANRB Rini Raih Penghargaan Adibhakti Sanapati 2025 dari BSSN

Wednesday, 3 December 2025 - 09:02 WIB

Peringati Hari Bakti PU ke-80, Kementerian PU Ziarah ke TMP Cikutra Bandung

Wednesday, 3 December 2025 - 08:52 WIB

Di Sekolah Pimpinan HMI, Wamen Viva Yoga Sosialisasikan Tujuan Transmigrasi

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Kementerian PU: Jalur Utama Langkat-Aceh Tamiang Siap Akses Bantuan

Thursday, 4 Dec 2025 - 09:29 WIB

Proses distribusi bantuan logistik ke Desa Kuala II, Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh pada Selasa (2/12). Kondisi cuaca cukup menjadi tantangan dalam disribusi logistik ini. Namun, tim gabungan tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menjangkau lokasi yang menjadi titik pendaratan. / foto ist

News

Bantuan Logistik BNPB Tiba Lagi di Aceh Tengah Lewat Udara

Thursday, 4 Dec 2025 - 09:15 WIB

Ekonomi - Bisnis

Pertamina Gas, Raih 4 Predikat di Ajang TKMPN 2025

Thursday, 4 Dec 2025 - 09:01 WIB