Presiden PKS: Jangan Libatkan Guru untuk Kepentingan Politik

Wednesday, 27 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman (Humas Fraksi PKS DPR RI)

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman (Humas Fraksi PKS DPR RI)

DAELPOS.com – Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman memberikan catatan dan kritik terkait kondisi guru Indonesia saat ini yang penuh masalah dalam acara diskusi publik dengan tema “Derita Guru dalam Sistem Pendidikan Indonesia” yang diselenggarakan Fraksi PKS DPR RI pada hari Selasa (26/11/2019) di Jakarta.

Sohibul Iman mengatakan bahwa tugas para guru itu sangat mulia mencerdaskan kehidupan bangsa, “Salah satu tujuan didirikan Republik ini adalah ingin mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan guru-guru kita adalah figur sentral yang mengemban tugas mulia tersebut,” ungkapnya.

Doktor lulusan Jepang ini meminta agar pemerintah memprioritaskan terpenuhinya hak-hak guru dengan sempurna, Karena tugas para guru ini mulia. Dirinya mencatat setidaknya beberapa hal yang perlu menjadi prioritas.

Pertama, kompetensi guru belum sesuai dengan harapan, masih perlu ditingkatkan. Diharapkan guru punya motivasi untuk meningkatkan kemampuan teknisnya sebagai guru. Bukan hanya hard-skills, tapi juga soft-skills. Kemampuan guru membangkitkan motivasi anak didik untuk giat belajar.

“Kedua, terkait distribusi Guru diseluruh indonesia tidak merata dan menyedihkan. Rasio guru dan anak didik yang tidak seimbang. Ketiga, semestinya dengan alokasi 20 persen untuk pendidikan cukup untuk memenuhi remunerasi guru. Dana pendidikan tidak dialokasikan dengan efektif. Situasi ini terjadi karena perencanaan pembangunan pendidikan tidak dilakukan dengan baik karena roadmap belum disiapkan,” kata Sohibul Iman.

Sohibul Iman memberikan penekanan agar guru tidak terjebak kepada kepentingan politik. Dirinya menangkap fenomena guru dimobilisasi untuk menjadi tim sukses kepala daerah. PKS bertekad dan berkomitmen untuk tidak melibatkan guru dalam timses, karena akan membuat pendidikan semakin terkontaminasi. Sejatinya guru akan lebih berkonsentrasi untuk mendidik anak-anak. Politik jangka pendek, tapi mendidik anak-anak adalah politik peradaban.

See also  Rusia Perketat Pasokan Gas Ke Eropa, Peluang Indonesia Merebut Pasar

“Terakhir, seringkali guru dikriminalisasi. Guru berada pada posisi rentan terhadap aduan orangtua siswa, menjadikan guru mudah menjadi bulan-bulanan anak didik yang orangtuanya punya koneksi. Semoga kondisi guru ada perbaikan sebab pekerjaan guru adalah membangun peradaban,”  tutupnya. (pks.id)

Berita Terkait

Legislator NasDem Sambut Baik Gencatan Senjata Israel-Hamas
Empat RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, DPD RI Akan Kawal Terus
Sambut Baik Penghapusan PT 20 Persen, Sultan: Pemilu Harus Tetap Dilaksanakan Efisien
Respon Megawati, Haidar Alwi Minta PDIP Tidak Memaksakan Kehendak Soal Polri di Bawah Kemendagri atau TNI
Anggota DPD RI Kritisi Praktik Politik Uang yang Semakin Vulgar di Pemilu
BKSAP DPR Minta Negara Global Patuhi Surat Penangkapan Netanyahu
Prabowo Pantau Quick Count Pilkada 2024 di Hambalang
Pantau Pilkada Serentak 2024: GKR Hemas Ajak JaDI Lakukan Pendidikan Politik Kebangsaan dari Akar Rumput

Berita Terkait

Thursday, 16 January 2025 - 18:57 WIB

Legislator NasDem Sambut Baik Gencatan Senjata Israel-Hamas

Tuesday, 14 January 2025 - 18:23 WIB

Empat RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, DPD RI Akan Kawal Terus

Friday, 3 January 2025 - 11:27 WIB

Sambut Baik Penghapusan PT 20 Persen, Sultan: Pemilu Harus Tetap Dilaksanakan Efisien

Saturday, 14 December 2024 - 14:41 WIB

Respon Megawati, Haidar Alwi Minta PDIP Tidak Memaksakan Kehendak Soal Polri di Bawah Kemendagri atau TNI

Tuesday, 3 December 2024 - 08:30 WIB

Anggota DPD RI Kritisi Praktik Politik Uang yang Semakin Vulgar di Pemilu

Berita Terbaru

ilustrasi / foto ist

News

Tok! RUU Minerba Resmi Jadi Usul Inisiatif DPR

Thursday, 23 Jan 2025 - 14:33 WIB

Berita Terbaru

Erick Thohir Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga Tiket Saat Mudik Lebaran

Thursday, 23 Jan 2025 - 14:27 WIB

ilustrasi / foto ist

Berita Utama

Zulhas Pastikan Gabah Dibeli Sesuai HPP Untuk Lindungi Petani

Thursday, 23 Jan 2025 - 14:21 WIB

Berita Terbaru

Salurkan KUR Rp184,98T, Jurus Jitu BRI Jaga Kualitas Kreditnya

Thursday, 23 Jan 2025 - 14:12 WIB

Berita Terbaru

Optimalkan Pengelolaan Wakaf, Kemenag dan BRIN Kaji Ulang UU 41 Tahun 2004

Thursday, 23 Jan 2025 - 14:08 WIB