DAELPOS.com – Partnership atau Kemitraan menjadi kunci sukses keberhasilan kelola sumberdaya alam. Aktor di tingkat multi-skala – tingkat lapang atau praktisi, di tingkat national dan internasional- baik secara individual maupun berkelompok -sebagai pemerintah, non pemerintah maupun swasta, menentukan isu penggunaan sumberdaya alam masa kini maupun masa mendatang. Demikian kesimpulan
Diskusi Panel
‘Partnership in Sustainable Landscape Management in South Sumatra as a Model for Climate Action’ di Paviliun Indonesia pada Kamis, 5 Desember 2019 yang dipandu oleh Soeryo Adiwibowo, Penasehat Senior Menteri LHK.
Dirjen KSDAE Wiratno menekankan bahwa Kemitraan dengan melibatkan aktor di berbagai level dan berbagai institusi merupakan kunci keberhasilan pelestarian lanskap di lokasi Dangku Sembilang Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Ditambahkan bahwa kerjasama antara pemkab Musi Banyuasin..BKSDA Sumatera Selatan dan pemprov Sumsel dengan lembaga konservasi internasional ZSL, yg juga dikawal di tingkat nasional telah menunjukkan hasil yang semakin menggembirakan.
Konsistensi leadership mulai dari Pusat, kabupaten..sd ke tingkat tapak menjadi faktor kunci untuk keberhasilan kelola landscape Dangku Sembilang.
Ditegaskan oleh Dicky Simorangkir, Program Koordinator ZSL, program kemitraan langkah strategis untuk mencegah dampak negatif dari lemahnya koordinasi pembangunan sektoral. Disamping itu, kemitraan lanskap juga berpotensi mencegah konflik penggunaan ruang di tingkat lokal, meminimalkan konflik akses sumberdaya serta menghindari resiko penguasaan lahan.
Program ini melibatkan pihak swasta dan masyarakat setempat untuk mendorong konservasi zona riparian, mendorong pelaksanaan HCV di berbagai lokasi: termasuk di wilayah kandungan karbon tinggi, pertambangan, perkebunan dan juga pemukiman lokal.
Program kemitraan di tingkat lanskap berhasil menyelamatkan hutan yang tersisa di Musi Banyuasin, serta merestorasi habitat satwa langka, membangun perekonomian setempat dan juga menciptakan koridor satwa. *