DAELPOS.com – Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim menekankan bahwa pihaknya akan melakukan reformulasi dan reformasi program pelatihan-pelatihan yang selama ini dijalankan. Antara lain, dengan penyempurnaan modul-modul pelatihan, sistem rekruitmen peserta, hingga digitalisasi pelatihan melalui e-Learn. “Bahkan, kini sedang digagas pilot project pelatihan jarak jauh atau Distance Learn)”, ungkap Arif pada acara pelatihan kewirausahaan terpadu di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kemarin.
Arif menambahkan, ke depan sistem pelatihan terpadu dan terintegrasi antara pusat dan daerah harus ada dan terstandar. “Kita akan mengoptimalkan keberadaan Balai-balai Diklat seperti Balatkop melalui sinergi, atau dengan Lembaga Diklat Provinsi (LDP)”, ucap Arif.
Dalam program pelatihan terpadu kali ini, lanjut Arif, lebih difokuskan untuk pengembangan kualitas destinasi wisata di Lombok, khususnya kawasan Mandalika. “Para peserta pelatihan merupakan pelaku UKM yang diidentifikasi dan telah dikurasi Dinas Koperasi dan UKM dan Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM”, kata Arif.
Pihaknya memilih Lombok sebagai tempat pelatihan karena merupakan bagian dari destinasi wisata prioritas dalam menciptakan Bali-Bali baru lainnya. Selain Lombok, ada destinasi wisata prioritas lainnya, yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Likupang (Sulawesi Utara), dan Labuan Bajo (NTT). “Saya akan tancap gas untuk percepatan implementasi kegiatan pelatihan ini”, kata Arif.
Arif menjelaskan, materi pelatihan yang diberikan diantaranya desain produk, kewirausahaan, manajemen koperasi, manajemen SDM berbasis kompetensi, dan pelatihan standarisasi mutu produk olahan. “Outcome pelatihan ini adalah UKM Naik Kelas”, tandas Arif seraya berharap, Lombok akan menjadi pusat oleh-oleh, kuliner, kerajinan, hingga dan fesyen untuk konveksi kaus.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Ekonomi Bidang Pembangunan Provinsi NTB Ridwansyah menyebutkan, jumlah koperasi aktif di NTB sebanyak 61% dan UMKM 600 unit lebih, menjadi potensi yang sangat besar. “Kita menyambut Mandalika menjadi destinasi super prioritas, dan juga peluang bisnis besar karena Mandalika menjadi tempat penyelenggaraan MotoGP, yng akan berdampak bagi bisnis kuliner, homestay, Tour Guide, fesyen, bisnis penyewaan mobil, dan sebagainya. Itu akan mendongrak PDRB NTB tumbuh 5.41%, inflasi 1,8%, gini ratio 0.374”, pungkas Ridwansyah. []