DAELPOS.com – Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi XI DPR RI menggelar pertemuan dengan jajaran Kantor Wilayah Bea dan Cukai Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Berdasarkan hasil rapat Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan RI beberapa waktu lalu, diperlukan adanya peninjauan dan evaluasi untuk mengetahui bagaimana pengawasan bea dan cukai yang telah dilakukan, mengingat banyaknya barang ilegal yang melewati Kota Batam atau wilayah Kepri melalui pelabuhan secara legal maupun pelabuhan ilegal (pelabuhan tikus).
Selaku Pimpinan Kunspek, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hatari mengatakan bahwa permasalahan ini sudah berlangsung sangat lama dan berpengaruh pada barang-barang yang masuk ke Indonesia. Hal ini tentu akan menjadikan kerugian bagi negara karena tidak adanya izin dari pajak yang diterima oleh negara. Padahal, Bea Cukai menduduki peringkat ketiga dalam porsi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Kita melihat capaian kinerja dari Bea Cukai di Kepri ini, karena ini kawasan lalu lintas kapal yang rapai ya, aktivitas ekonomi sosial, pertahanan, bahkan sampai keamanan virus, ini memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara posisi yang ketiga, hampir mencapai 300 triliun,” ungkap politisi Fraksi Partai Nasdem ini kepada Parlementaria, usai memimpin pertemuan yang berlangsung di Batam, Kepri, Kamis (20/2/2020).
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, sektor bea dan cukai ditargetkan mendapat penerimaan negara sebesar Rp 223,1 triliun, dari total anggaran belanja negara sebesar Rp 2.540 triliun. Ini meningkat jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2019 lalu sebesar Rp 208,8 triliun. Untuk itu, Komisi Keuangan DPR RI ini akan terus mendukung baik dari segi legislasi. anggaran, hingga pengawasan agar bea cukai mampu berperan semain baik dan menghadapi segala potensi kendala.
“Ada beberapa kendala, yang kita sepakati dengan Pak Dirjen Bea Cukai, bahwa kendala ini jangan dijadikan sebagai sesuatu yang permanen, tapi harus diminimalisir setiap tahunnya. Tadi kita sudah sepakati bahwa kita akan terus berkomunikasi berdiskusi dengan beliau dan jajarannya untuk meminimalisir dan pasti memberikan dukungan tidak hanya pengawasan tetapi juga legislasi dan anggaran,” imbuh legislator dapil Maluku Utara itu.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi menyambut positif dukungan yang diberikan, baik secara politis juga secara operasional. Dukungan ini dinilai penting dan berdampak khususnya bagi Anggota Bea Cukai yang bertugas di lapangan dalam menegakkan strategi peningkatan capaian Bea Cukai. Meski diterpa kendala seperti trade war dan virus Corona, pihaknya masih bisa menjalankan fungsi secara lebih baik.
“Kami tadi luar biasa mendapat dukungan, karena salah satu strategi kami adalah bagaimana menyisir pajak cukai yang diluar kelas, supaya bisa masuk kelas dan meregister, kemudian kami bimbing untuk membayar pajak. Ini strategi untuk mengatasi situasi yang sulit dalam konteks turunnya perdagangan internasional dan merebaknya virus Corona. Saya mengapresiasi dan berterima kasih atas kedatangan Komisi XI di Kepri sebagai salah satu pintu strategis,” ungkap Heru. []