Menkop dan UKM : Sharing Factory Bisa Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM

Thursday, 5 March 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Menkop dan UKM Teten Masduki mengatakan meski memberikan kontribusi pada PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 60 persen, namun sumbangan UMKM terhadap ekspor baru mencapai 14,5 persen atau lebih rendah dibanding UMKM di Thailand, Vietnam maupun Korea.

“Tapi kita optimis kalau problem UMKM dibenahi, kontribusi UMKM pada ekspor bisa ditingkatkan dalam 5 tahun ke depan. Tapi yg paling utama adalah UMKM harus menguasai market dalam negeri dulu “kata Menkop dan UKM Teten Masduki dalam seminar bertema ‘Peran UMKM dalam Mendorong Akselerasi Peningkatan Ekspor dan Mendorong Pasar Dalam Negeri untuk Indonesia Maju’ di sela Raker Kemendag di Jakarta, Kamis (5/3/2020)

Menteri Teten memaparkan, survei OECD 2018 menunjukkan daya saing terkait kualitas dan standard produk Indonesia masih di peringkat 4 untuk kawasan Asia Tenggara. “Hal itu menunjukkan UMKM kita harus terus berbenah untuk bisa meningkatkan daya saingnya. Yang akan kita fokuskan untuk meningkatkan ekspor adalah perusahaan menengah, bagaimana mereka bisa beralih dari teknologi sederhana menjadi teknologi maju sehingga bisa mendapatkan sertifikasi kelas dunia,” jelas Menkop dan UKM.

Pembangunan UMKM kata Menteri Teten, akan diarahkan pada sentra-sentra produksi sehingga bisa dilakukan penataan dan pembinaan dalam satu tempat. Juga akan ada sharing factory atau rumah produksi bersama, yang akan menjawab masalah perbaikan standard produk. “Contohnya, di industri kayu, karena tak punya alat modern, maka mutu kayu yang dihasilkan menjadi kurang bagus,”lanjut Menteri Teten.

“Sebenarnya sudah ada model rumah produksi bersama untuk sentra industri makanan, yaitu di Payakumbuh Sumbar, yang bahkan sudah mampu mengekspor bumbu rendang ke Arab Saudi untuk jamaah haji asal Indonesia. Dengan sharing factory ini, juga menjawab masalah perijinan dan legalitas dari BPOM maupun MUI,” terang Menteri Teten.

See also  Dorong Peningkatan Ekonomi Lokal, Wapres Ma’ruf Amin Resmikan Pasar Baru Encik Puan Perak di Tanjungpinang

Menteri Teten menambahkan ide tentang rumah produkai bersama ini, bukan hanya bertujuan meningkatkan daya saing UMKM. Namun juga bisa menjadi wadah konsolidasi lintas sektoral, pasalnya yang mengurus UMKM setidaknya ada 18 K/L. Manfaat lain, sharing factory juga menjawab masalah kapasitas produksi UMKM yang biasanya tidak mampu melayani permintaan dalam jumlah besar dan supply yang teratur.

“Ada pemikiran juga, jangan terlalu banyak merek untuk produk UMKM sejenis. Produknya bisa diringkas dalam satu atau dua brand saja sehingga kapasitas produksinya besar, dan persaingan antar UMKM tidak terlalu keras. Misalnya bapkia patok, saya kira persaingannya sudah tidak sehat karena brand nya terlalu banyak, sebaiknya di konolidasi saja,”jelas Menteri Teten.

Destinasi Daerah

Dalam.kesempatan yang sama Sekjen PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Yusran Maulana mengatakan sebenarnya banyak peluang bagi UMKM untuk memasok produk dan jasa pada industri perhotelan, baik saat pembangunan hotel maupun ketika sudah beroperasi. “Untuk beberapa produk misalnya peralatan kebersihan, kualitas yang dihasilkan UMKM belum memenuhi standar yang ditetapkan,” kata Yusran.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan makanan minuman termasuk buah-buahan industri perhotelan, masih banyak dipasok dari pulau Jawa. “Bukannya di daerah tidak ada potensi, namun masalah kontinuitas pasokan masih belum mampu, sehingga hotel hotel di Sumatera atau Kalimantan dalam memenuhi kebutuhan makanan minuman masih mendatangkan dari Jawa,” katanya.

Yusran menambahkan UMKM disarankan lebih menonjolkan keunggulan keunikan produk dari destinasi wisata setempat. “Tren pariwisata ke depan akan mengarah pada destinasi wisata, ini yang kurang ditangkap UMKM, karena umumnya produk kerajinan yang ditawarkan UMKM hampir sama disetiap destinasi,” tambah Yusran.

Dalam raker Kemendag itu juga dilakukan MoU antara Kementrian Perdagangan, Kementrian Pariwisata dan Ekononi Kreatif, Kementrian Koperasi dan UKM serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) tentang pemberdayaan UMKM.

Berita Terkait

Mentan Amran Optimis Kaltara Mampu Mandiri Pangan
Pererat Kerja Sama, Kementerian PANRB Terima Kunjungan Kehormatan Permanent Secretary PSD Singapura
Kembali Raih Opini WTP dari BPK-RI, Menteri PU: Capaian ini Hasil Kerja Keras Seluruh ASN Kementerian
Komisi V DPR RI Apresiasi Capaian Opini WTP Kementerian PUPR serta Upaya Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 2024 Kementerian PUPR
Komisi V DPR RI Setujui Tambahan Anggaran Kementerian PU Tahun 2025 Menjadi Rp73,76 Triliun
Sultan dan Ketua Senat Kamboja Sepakati Pembentukan Forum Senat ASEAN
Kementerian PANRB dan TBI Perdalam Akselerasi Transformasi Digital Pemerintah untuk Dukung Program Prioritas Nasional
Hadiri Peluncuran Musdesus se-Jateng, Mendes Yandri: Jangan Sampai Ada Cacat Pendirian Kopdes Merah Putih

Berita Terkait

Thursday, 8 May 2025 - 13:25 WIB

Mentan Amran Optimis Kaltara Mampu Mandiri Pangan

Thursday, 8 May 2025 - 13:13 WIB

Pererat Kerja Sama, Kementerian PANRB Terima Kunjungan Kehormatan Permanent Secretary PSD Singapura

Wednesday, 7 May 2025 - 22:01 WIB

Kembali Raih Opini WTP dari BPK-RI, Menteri PU: Capaian ini Hasil Kerja Keras Seluruh ASN Kementerian

Wednesday, 7 May 2025 - 21:59 WIB

Komisi V DPR RI Apresiasi Capaian Opini WTP Kementerian PUPR serta Upaya Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 2024 Kementerian PUPR

Wednesday, 7 May 2025 - 21:57 WIB

Komisi V DPR RI Setujui Tambahan Anggaran Kementerian PU Tahun 2025 Menjadi Rp73,76 Triliun

Berita Terbaru