Djoko Santoso Wafat, PKS: Selamat Jalan “Jenderal Hijau”

Sunday, 10 May 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

DAELPOS.com – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suhud Aliyuddin mengucapkan duka cita atas meninggalnya Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso. PKS menganggap Djoko Santoso sebagai “jenderal hijau”, karena kedekatannya dengan kelompok Islam.

“Almarhum memiliki hubungan yang dekat dengan PKS, karena Pak Djoko Santoso sering dianggap sebagai ‘jenderal hijau’ atau memiliki kedekatan dengan kelompok Islam,” kata Suhud kepada Okezone, Minggu (10/5/2020).

Menurut Suhud, selama berkiprah di dunia politik, almarhun dikenal sebagai pribadi yang baik. Djoko juga disebutnya sebagai pemimpin TNI yang berintegritas dan berdedikasi tinggi terhadap bangsa dan negara. Dia berharap, sikap dan pribadi Djoko Santoso jadi panutan oleh generasi selanjutnya.

“Semoga Allah SWT mengampuni dosa dan kesalahan almarhum Pak Djoko Santoso selama hidupnya. Serta menerima amal kebaikannya,” tutupnya.

Djoko Santoso meninggal dunia setelah dirawat selama seminggu di RSPAD Gatot Subroto akibat pendarahan otak. Politikus Partai Gerindra itu mengembuskan napas terakhirnya pukul 06.00 WIB, di usia 67 tahun.

Djoko Santoso lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 8 September 1952. Usai menamatkan sekolah di SMA Negeri 1 Surakarta, Djoko masuk ke Akademi Militer dan lulu Tahun 1975.

Selain itu, Djoko juga mengikuti Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif) pada 1976; Kursus Lanjutan Perwira Tempur (Suslapapur) 1987; Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) 1990; dan Lemhannas pada 2005.

Dia juga melanjutkan pendidikan S1 Sarjana Ilmu Politik dan S2 Manajemen Politik di Universitas Terbuka, Jakarta.

Djoko Santoso merupakan Panglima TNI ke -16 (28 Desember 2007-28 September 2010). Sebelumnya dia juga menjabat sebagai Kasad ke-24, sjak Februari 2005 hingga 28 Desember 2007. []

See also  Ace Hasan: Kemensos Akan “Babak Belur” Jika tak Punya Data Kemiskinan yang Valid

Berita Terkait

Ketua DPD RI: Status Bencana Penting, Namun Penanganan Cepat Lebih Utama
Mendes Yandri Ajak Perbankan Gempur Desa
Presiden Prabowo dan Presiden Zardari Gelar Pertemuan di Aiwan-e-Sadr
Komisi XI DPR RI Setujui Pencairan PMN pada APBN 2025
Kementerian PU Kerahkan 21 Alat Berat untuk Bencana Aceh
Perkuat Layanan Terintegrasi, Kementerian PANRB Kebut RPerpres Pemerintah Digital
Dapur MBG Tak Sesuai Standar, Insentif Fasilitas 6 Juta Per Hari Bakal Dipangkas
Dokumen Haji Hilang Akibat Banjir, DPR Minta Kemenag Lakukan Pendataan Ulang

Berita Terkait

Wednesday, 10 December 2025 - 16:54 WIB

Ketua DPD RI: Status Bencana Penting, Namun Penanganan Cepat Lebih Utama

Wednesday, 10 December 2025 - 16:48 WIB

Presiden Prabowo dan Presiden Zardari Gelar Pertemuan di Aiwan-e-Sadr

Tuesday, 9 December 2025 - 14:41 WIB

Komisi XI DPR RI Setujui Pencairan PMN pada APBN 2025

Tuesday, 9 December 2025 - 14:31 WIB

Kementerian PU Kerahkan 21 Alat Berat untuk Bencana Aceh

Tuesday, 9 December 2025 - 06:56 WIB

Perkuat Layanan Terintegrasi, Kementerian PANRB Kebut RPerpres Pemerintah Digital

Berita Terbaru

Olahraga

Tim Voli Putri Indonesia Libas Malaysia 3-0 di Laga Pembuka

Wednesday, 10 Dec 2025 - 22:44 WIB

Nasional

Pemulihan Infrastruktur Sumut Capai 78,69% Per Desembar

Wednesday, 10 Dec 2025 - 22:34 WIB

Ekonomi - Bisnis

Sinergi Pertamina dan GIZ : Langkah Nyata Tingkatkan Komitmen Keberlanjutan

Wednesday, 10 Dec 2025 - 17:10 WIB

Berita Utama

Ketua DPD RI: Status Bencana Penting, Namun Penanganan Cepat Lebih Utama

Wednesday, 10 Dec 2025 - 16:54 WIB