Wakatobi Berdayakan Nelayan Melalui Program Kemitraan Konservas

Thursday, 14 May 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memajukan program kemitraan konservasi sebagai upaya mendorong kesejahteraan masyarakat dan kelestarian kawasan konservasi (Kawasan Lestari Masyarakat Sejahtera). Di Taman Nasional Wakatobi (TN Wakatobi) Sulawesi Tenggara, upaya ini mewujud dalam bentuk fasilitasi dan pemberian bantuan modal dari KLHK melalui Balai TN Wakatobi kepada masyarakat Desa Mantigola dan Desa Horuo untuk pembudidayaan lobster mutiara.

“Bantuan melalui Kemitraan Konservasi ini diharapkan mampu mendorong ekonomi untuk kesejahteraan dan kelestarian kawasan TN Wakatobi,” ujar Darman selaku Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi saat dimintai keterangan atas program tersebut, Kaledupa (13/5).

Darman menambahkan jika dalam mengelola TN Wakatobi masyarakat selalu ditempatkan sebagai subyek dalam pengelolaan kawasan konservasi bersama pengelola kawasan. Keterikatan masyarakat dengan alam khususnya di Wakatobi, atau Kawasan Konsevasi sudah berjalan sejak mereka berdiam di tempat itu, oleh karena itu kawasan harus kita kelola dengan baik dan benar, sehingga masyarakat yang ada di dalam atau disekitarnya dapat merasakan manfaat melalui interaksi yang harmonis antara masyarakat dan alam.

Dirinya mencontohkan seperti di Pulau Kaledupa TN Wakatobi, pemanfaatan kawasan perairan laut yang dilakukan oleh masyarakat dapat dikatakan cukup tinggi, namun dirasa masih kurang efektif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan fasilitasi melalui program peningkatan usaha ekonomi masyarakat.

Forum Kemitraan Nelayan Desa Horuo dan Desa Mantigola disebutnya merupakan salah satu kelompok dampingan Balai Taman Nasional Wakatobi yang sedang mengembangkan budidaya lobster mutiara di Desa Horuo-Mantigola Kecamatan Kaledupa yang masuk dalam kawasan Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II, TN Wakatobi.

Pemberian bantuan melalui program peningkatan usaha ekonomi masyarakat ini didasarkan pada harapan dan cita-cita agar pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat dapat dilakukan secara lestari dan berkelanjutan. Program ini juga diharapkan dapat merubah cara berpikir nelayan disana untuk mau melakukan upaya budidaya, agar tidak selalu mengandalkan penangkapan di alam yang lambat laun tidak akan mampu mencukupi konsumsi masyarakat yang selalu meningkat.

See also  Sukseskan Program Food Estate, Menteri Basuki Gelar Rapat Koordinasi Bersama Menteri Pertanian

Lobster mutiara merupakan hewan konsumsi air laut yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Keistimewaan lainnya adalah rasa daging yang gurih dan lezat. Permintaan pasar yang tinggi baik dari dalam maupun luar negeri. Peluang pembudidayaan masih sangat terbuka dengan adanya potensi lahan perairan di Desa Horuo dan Desa Mantigola dan belum dilakukan secara optimal.

Selanjutnya, Darman juga menyampaikan bahwa tujuan utama dari pengembangan ekonomi masyarakat sekitar kawasan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam laut, dan peningkatan kelembagaan kelompok agar dapat bersinergi untuk menghasilkan suatu produk yang mampu memberikan nilai tambah dan bermanfaat bagi masyarakat.

Keramba/Rumah Budidaya dibangun dan dikelola bersama-sama oleh anggota kelompok masyarakat, baik secara individu ataupun secara gotong-royong. Jumlah bantuan modal yang diberikan kepada Forum Kemitraan Nelayan sebesar 50 juta rupiah, untuk pembelian bahan bangunan, bibit dan pakan lobster mutiara.

Saat ini budidaya keramba lobster mutiara sudah berjalan selama lebih kurang lima bulan dan direncanakan akan dilakukan panen pada bulan Agustus tahun ini. Peluang bisnis budidaya lobster mutiara cukup menjanjikan. Bibit yang dilepaskan awalnya berjumlah 115 ekor dengan berat total bibit 25 kg, jika dibudidayakan selama 8 bulan, maka diproyeksikan akan mencapai berat 1 kg per satu ekor lobster. Harga pasar lobster mutiara per kilogramnya mencapai Rp. 1,200,000,-.

Adanya Pandemi Covid-19 tentunya menjadi ancaman yang cukup menakutkan bagi kelompok pengelola keramba. Pasalnya harga lobster mutiara yang semula cukup tinggi dipasaran, dikhawatirkan terdampak karena adanya pembatasan sosial. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pihak Taman Nasional Wakatobi untuk memberi semangat dan dukungan kepada kelompok dalam mengelola keramba sebaik-baiknya, karena dimasa-masa seperti saat ini selalu ada optimisme untuk maju dan keluar dari berbagai kesulitan.(*)

Berita Terkait

Yulian Gunhar Tekankan Pentingnya Persatuan dalam Keberagaman di Kertapati
Yulian Gunhar Ajak Masyarakat Sako Rawat Persatuan dalam Keberagaman
Kementerian PU Percepat Penanganan Banjir dan Longsor di Sibolga, Akses Jalan Nasional Tarutung–Batas Taput/Tapteng Tembus 42 Km
Pertamina Terus Salurkan Bantuan Sumatra, Bupati Tanah Datar Beri Apresiasi
Jelang Nataru 2025/2026, JTT Berlakukan Diskon Tarif Tol 20% di Ruas Trans Jawa
Sukses 2025: HKI Menang Engagement Award Berkat Inisiatif SDM dan HKI
Kementerian PU Fokus Buka Jalur Lintas Tengah Aceh, 13 Jembatan Putus Jadi Prioritas Pemulihan Konektivitas
Prabowo dan Menteri Dody Tinjau Pengungsi Aceh Tamiang, Genjot Pemulihan Infrastruktur

Berita Terkait

Monday, 15 December 2025 - 20:36 WIB

Yulian Gunhar Tekankan Pentingnya Persatuan dalam Keberagaman di Kertapati

Monday, 15 December 2025 - 20:34 WIB

Yulian Gunhar Ajak Masyarakat Sako Rawat Persatuan dalam Keberagaman

Monday, 15 December 2025 - 19:44 WIB

Pertamina Terus Salurkan Bantuan Sumatra, Bupati Tanah Datar Beri Apresiasi

Saturday, 13 December 2025 - 22:18 WIB

Jelang Nataru 2025/2026, JTT Berlakukan Diskon Tarif Tol 20% di Ruas Trans Jawa

Saturday, 13 December 2025 - 19:43 WIB

Sukses 2025: HKI Menang Engagement Award Berkat Inisiatif SDM dan HKI

Berita Terbaru