DAELPOS.com – Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Kerja dengan Kementerian Agama RI yang salah satu pembahasannya mengenai kebijakan new normal di pondok pesantren, Kamis (18/6/2020) di Gedung DPR RI. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily mengingatkan Kemenag agar berhati-hati dalam menerapkan kebijakan new normal di pesantren.
“Secara substansi saya setuju. Hanya saja Pak, harus dipastikan bagaimana kalau, disini belum jelas soal asrama. Misalnya kapasitas dari pesantren. Kan ini butuh physical distancing di pesantren. Kalau misalnya kapasitas pesantren hanya seribu, maka idealnya physical distancingnya di pesantren ini dihuni 500 orang. Nah pertanyaannya disini (rencana Kemenag) diatur atau tidak Pak. Saya belum melihat ini”, jelas Ace.
Politisi Partai Golkar itu meminta Menteri Agama agar santri dan santriwati yang akan berangkat ke pesantren harus sesuai prosedur protokol kesehatan Covid 19.
“Pak Menteri, saya ingin menyampaikan begini, jadi pesantren itu, mungkin tadi protokol sudah betul. Harus dari mulai keberangkatan terutama dari zona merah itu betul-betul harus diisolasi. Diantar ke pesantren, misalnya di Jawa Timur, ini menurut saya harus disediakan busnya atau diantar oleh orang tuanya dengan membawa (surat keterangan) bahwa dia telah sehat. Di pesantrennya pun menurut saya sebelum masuk ke pesantrennya harus diisolasi terlebih dahulu. Baru kemudian kalau sehat baru dia baru bisa masuk ke lingkungan pesantren. Itu baru menjalankan new normal”, lanjut Ace.
Ace yang juga merupakan alumni Pesantren Cipasung Jawa Barat meminta Kemenag agar betul-betul memperhatikan aturan protokol kesehatan dengan tradisi kehidupan pesantren. Ia menjelaskan bahwa dalam tradisi pesantren, santri maupun santriwati seringkali bertukar pakaian, alat mandi dan makan. Oleh sebab itu, Kemenag juga harus turut serta memastikan kebersihan lingkungan pesantren
“Di pesantren ini Pak, kayak saya, suka tuker-tuker pakaian, tuker-tuker alat mandi, kadang-kadang handuk juga minjem gitu. Menurut saya ini harus tidak boleh. Titik rawannya menurut saya Pak Menteri, adalah soal tempat makan, juga salah satu punya potensi menurut saya. Karena kalau menurut riset dari WHO, menyebutkan biasanya sebaran Covid itu terjadi pada tempat-tempat makan itu”, ungkap Ace.
“Nah, harus dipastikan Pak yang namanya kantinnya, tempat makannya, tukang masaknya kan dia harus belanja ke pasar. Kenapa harus dipastikan itu, karena kalau ada satu orang yang kena di pesantren itu bisa nyebar kemana-mana. Oleh karena itu tegas saja Pak kalau misalnya di zona merah lebih baik di off saja”, pungkas Ace.