Risma Andani

Monday, 20 July 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dr Andani (rompi hijau kemeja biru) menemui Tri Rismaharini di kediaman wali kota (Foto: Istimewa).

Dr Andani (rompi hijau kemeja biru) menemui Tri Rismaharini di kediaman wali kota (Foto: Istimewa).

Oleh : Dahlan Iskan
DAELPOS.com – Hari ketiga di Surabaya dokter Andani Eka Putra mengajak saya makan di restoran Padang.

Rupanya ia sudah bosan dengan makanan hotel.

”Orang Padang ini susah. Tidak bisa pisah dengan masakan Padang,” katanya.

Saya pun ingat. Istri saya, tadi pagi, masak mirip masakan Padang. Mirip rendang. Bukan daging

biasa, tapi bagian dalam pipi sapi.

Dokter Andani pun masuk mobil saya. Bersama Alghozi Ramadhan, si Melinial Nakal. Saya yang

mengemudikan mobil. Mereka tidak tahu akan dibawa ke restoran mana.

Keduanya memang lagi di Surabaya. Mereka diajak Letjen Doni Monardo ke Surabaya. Ketua

BNPB itu memang prihatin akan keadaan Surabaya. Yang lagi dinyatakan sebagai daerah merahhitam.

Hari kedua, mestinya dr Andani ikut Letjen Doni ke Makassar. Tugasnya sudah selesai –mesti tidak

tuntas. Andani sudah bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Memang ia juga ingin bertemu wali kota Surabaya. Tapi ia sudah sempat ”tidak ada harapan” untuk

bisa bertemu Tri Rismaharini hari itu.

Malam itu di kantor Harian DI’s Way, Dokter Andani sudah pamit saya. Ia akan ikut ke Makassar

keesokan harinya.

Tapi di halaman ia dicegat Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti. Yang dari PKS itu. Dia lagi

berusaha mencari hubungan dengan sang wali kota.

DI’s Way, Aqua Dwipayana, dr Andani, dan Reni Astuti.

Dokter Andani tidak jadi ke Makassar. Siapa tahu masih bisa bertemu wali kota.

Harapan sering seperti doa. ”Besok jam 7 pagi saya diterima Bu Risma”, tulis Andani di WA-nya.

20/7/2020 Akhirnya Risma Pakai Konsep Pool Test dr Andani – DI’s Way

https://www.disway.id/r/1008/risma-andani 2/3

”Semoga berkah,” balas saya.

See also  Bola Voli DKI Jakarta Harus Berjaya di Pon XX Papua

Dokter Andani harus tambah dua malam di Surabaya.

Alhamdulillah. Puji Tuhan. Amitohu. Rahayu.

Begitu selesai pertemuan dengan Bu Risma itulah ia merasa lapar. Langsung minta masakan Padang

tadi.

Dokter Andani lega sekali. Ia memberi pujian yang tinggi pada Bu Risma. ”Beliau langsung setuju

dan langsung action,” ujar Andani.

Langsung action-nya itu yang membedakan Bu Risma dengan banyak lainnya.

Pertemuan itu berlangsung di rumah dinas wali kota. Sampai lama sekali. Lebih dari dua jam.

Bahkan, setelah pertemuan, Dokter Andani langsung diajak ke satu lokasi, agak di pinggir kota.

Itulah lokasi yang akan dijadikan laboratorium baru untuk Covid-19 Surabaya.

Yang mengantar ke lokasi itu adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya sendiri, dr. Febria

Rachmanita.

Di Surabaya Febria memang dikenal sangat dekat dengan Bu Risma. Dialah yang pagi itu

menemani Bu Risma dalam pertemuan dengan Andani.

Pagi itu juga, banyak sekali yang langsung dilakukan Febria. Dia sama cekatannyi dengan Bu

Risma. Dia pimpin sendiri percepatan penyelesaian laboratorium “baru” itu. Yang manajemennya

akan didukung penuh Andani dan BNPB.

Dokter Andani menilai bangunan untuk lab itu sudah cukup bagus. BNPB, katanya, pasti siap

membantu alat apa saja. Termasuk mesin PCR. Pun akan membantu pengadaan reagan yang kini

harganya kian mahal.

Selesai pertemuan dengan Bu Risma itu, Andini juga langsung berkomunikasi dengan Letjen Doni

Monardo. Dari hasil komunikasi itulah ia bisa menjamin: bantuan peralatan dari pusat itu akan

segera tiba di lab milik kota Surabaya.

Saya ikut terharu ketika dokter Andani menceritakan perasaan Bu Risma. ”Beliau itu ibaratnya

ingin sekali mengatasi Covid-19 di Surabaya. Surabaya itu punya segala-galanya. Tapi tidak punya

See also  RDP Perdana, Komisi VI DPR RI Dukung Program Strategis Pertamina 2025

laboratorium yang memadai,” ujar Andani.

Yang membuat Andani juga lega adalah ini: adanya kesepahaman bahwa angka positif nanti akan

naik drastis. Dan itu tidak apa-apa. Tidak akan merasa malu. ”Sikap seperti ini penting sekali untuk

mengatasi penularan Covid-19,” ujar Andani.

Maka Bu Risma pun membuat putusan cepat. Agar sebanyak mungkin tes PCR dilakukan di

Surabaya. Bisa dimulai seminggu lagi. Kapasitas lab akan dinaikkan drastis secara bertahap.

”Akhirnya akan bisa mencapai 4.000 – 5.000,” sehari.

20/7/2020 Akhirnya Risma Pakai Konsep Pool Test dr Andani – DI’s Way

https://www.disway.id/r/1008/risma-andani 3/3

Maka jangan kaget kalau angka-angka baru penderita Covid-19 akan melonjak di Surabaya. Tapi

itulah kenyataan yang riil. Yang tidak perlu disembunyi-sembunyikan.

Dengan memperbanyak tes seperti itu –meski pun pahit– rantai penularan bisa diputus.

Ketika angka positif di Surabaya nanti melonjak, daerah lain jangan sampai mencemooh dulu. Bisa

jadi daerah lain itu lebih parah –hanya saja masih tersembunyi.

Memang memperbanyak pemeriksaan itu tidak bisa jalan sendiri. Harus diikuti dengan sistem

monitoring yang ketat. Monitoring secara manual tidak mungkin lagi.

Itulah sebabnya saya juga salut bahwa Alghozi, si Melinial Nakal itu, masih bertahan di Surabaya.

Siapa tahu ia juga akan dibutuhkan.

Kombinasi perbanyak tes dan teknologi monitoring adalah pedang dua mata yang paling ditakuti

Covid-19. Tapi banyak di antara kita sendiri ternyata masih takut menggunakannya.

加油 Surabaya! (*)

Berita Terkait

Rakornas AP3KI 2025 Dibuka Mardani Ali Sera: Tata Kelola PPPK Menuju Birokrasi Profesional
Menteri Dody Pastikan 63 Lokasi Sekolah Rakyat Tahap IA Siap untuk Tahun Ajaran Baru 14 Juli 2025
Menteri Rini Buka Pameran Fotografi The Colours of Art Sekaligus Berpartisipasi Sebagai Peserta
Pertamina Bawa Batik Difabel Boyolali ke Pentas Dunia
Kemendes PDT Dukung Langkah Cepat Menteri ESDM, Siap Kolaborasi Wujudkan Swasembada Energi di Desa
Dari Tanah Suci: Presiden Prabowo Perintahkan Penyelamatan KMP Tunu Pratama Jaya
Perkuat Ketahanan Pangan, Kementerian PU Terus Optimalkan Layanan Infrastruktur Irigasi
Dukung Swasembada Pangan Nasional, Hutama Karya Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Aceh & Riau

Berita Terkait

Monday, 7 July 2025 - 18:58 WIB

Rakornas AP3KI 2025 Dibuka Mardani Ali Sera: Tata Kelola PPPK Menuju Birokrasi Profesional

Monday, 7 July 2025 - 18:21 WIB

Menteri Dody Pastikan 63 Lokasi Sekolah Rakyat Tahap IA Siap untuk Tahun Ajaran Baru 14 Juli 2025

Monday, 7 July 2025 - 07:28 WIB

Menteri Rini Buka Pameran Fotografi The Colours of Art Sekaligus Berpartisipasi Sebagai Peserta

Friday, 4 July 2025 - 20:56 WIB

Pertamina Bawa Batik Difabel Boyolali ke Pentas Dunia

Friday, 4 July 2025 - 06:23 WIB

Kemendes PDT Dukung Langkah Cepat Menteri ESDM, Siap Kolaborasi Wujudkan Swasembada Energi di Desa

Berita Terbaru

Daerah

DPD RI Gelar FGD Susun RUU Pengelolaan Perubahan Iklim

Monday, 7 Jul 2025 - 21:20 WIB