DAELPOS.com – Satu per satu rencana investasi yang disampaikan oleh tujuh perusahaan yang memutuskan relokasi investasi ke Indonesia mulai terwujud. Pagi ini (21/7) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Subang Ruhiyat menghadiri langsung peresmian groundbreaking PT Meiloon Technology Indonesia (MTI) di Subang, Jawa Barat.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa hari ini sangat istimewa karena di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda Indonesia, ada perusahaan yang datang untuk membuka lapangan pekerjaan. MTI memiliki komitmen yang kuat dan merealisasikan relokasi pabriknya dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ke Indonesia.
“Kita tahu jika kata kunci dari penciptaan lapangan kerja yaitu investasi. MTI akan merekrut tenaga kerja dari Subang, dan suplai produksi semaksimal mungkin dari pengusaha Jawa Barat. Ini adalah momentum tepat untuk mendorong pengusaha lokal nasional atau UMKM di daerah. Tidak hanya di Jakarta saja yang paling hebat,” tambah Bahlil.
Bahlil menegaskan bahwa tidak saatnya lagi pemerintah menghalangi masuknya investor asing ke Indonesia. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus bekerja sama membangun pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Saya ingat betul arahan Bapak Presiden untuk tidak ada yang menghambat izin. Semua harus dipercepat, tentu dengan aturan yang ada. Pemerintah Daerah Subang ini dapat menjadi contoh baik dalam percepatan investasi,” tegas Bahlil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa gembira dengan hadirnya MTI di wilayah Jawa Barat. Jawa Barat siap membuka pintu selebar-lebarnya untuk investasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Kawasan Subang ini merupakan kawasan emas di masa depan, dengan kesiapan infrastruktur dan aksesibilitasnya.
“Saya ingin ini menjadi simbol kebangkitan ekonomi di masa pandemi COVID-19 ini. Saya yakin kalau ini berhasil, ekonomi Jawa Barat akan melompat. Tentunya ekonomi Indonesia akan tergerek luar biasa. Investor juga harus memaksimalkan partnership nya dengan pengusaha Jawa Barat. Sukses buat Meiloon, dan semoga ini menjadi awal kebangkitan Subang, Jawa Barat, dan Indonesia di masa pandemi COVID-19 ini,” tegas Ridwan.
Sebagai tuan rumah lokasi investasi, Bupati Subang Ruhiyat mengungkapkan rasa terima kasih kepada BKPM karena sudah mengawal investor datang ke Subang, Jawa Barat. Diharapkan ini dapat menumbuhkan optimisme dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Subang.
“Dengan investasi Meiloon sebesar USD90 juta ini, tentu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan keuntungan bagi masyarakat Subang. Ini harus menjadi bagian dari perputaran ekonomi di Indonesia. Dari rencana 8000 tenaga kerja yang akan terserap, kami harap 80% berasal dari Kabupaten Subang. Kami akan bersinergi untuk melatih untuk meningkatkan kapasitas keahlian dalam bekerja sehingga tahap ekonomi masyarakat secara otomatis juga akan meningkat,” ujar Ruhiyat.
Chief Financial Officer (CFO) Meiloon Group Eva Kuo turut menyampaikan apresiasi atas fasilitasi BKPM dalam melancarkan proses perizinan relokasi investasi perusahaan. Tahap konstruksi MTI rencananya selesai pada November 2020 nanti dan akan mulai berproduksi sebelum akhir semester 2 tahun 2020.
“Pada bulan Februari 2020 lalu, kami hampir putus asa mengurus izin. Namun, setelah bertemu dengan BKPM, kami mendapatkan asistensi yang luar biasa dalam mengurus perizinan pusat dan daerah,” ungkap Eva.
Meiloon merupakan produsen speaker asal Taiwan yang merelokasi pabriknya di Suzhou, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ke Subang, Jawa Barat. Nilai investasi dari relokasi tersebut sebesar USD90 juta dan akan menyerap kurang lebih 8.000 tenaga kerja di Indonesia. Hasil produksi nantinya akan diekspor 100%. MTI merupakan anak perusahaan dari Meiloon di Taiwan yang telah berdiri sejak tahun 1973 dan telah terdaftar di bursa Taiwan Stock Exchange sejak tahun 2001.
Selain MTI, enam perusahaan lain yang telah merelokasi pabriknya ke Indonesia adalah PT Sagami Indonesia (Jepang) , PT CDS Asia (Alpan Lighting) (Amerika Serikat), PT Kenda Rubber Indonesia (Taiwan), PT Denso Indonesia (Jepang), PT Panasonic Manufacturing Indonesia (Jepang), dan PT LG Electronics Indonesia (Korea Selatan). Rencana investasi tujuh perusahaan diperkirakan mencapai USD850 juta atau setara Rp11,9 triliun. Penyerapan tenaga kerja diperkirakan mencapai 30.000 tenaga kerja dengan lokasi tujuan investasi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta dan Sumatera Utara. (*)