Pertamina Libatkan Warga Olah Eceng Gondok jadi Sabun dan Sampo

Saturday, 19 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) merupakan jenis tumbuhan mengapung yang biasa ditemui di bantaran sungai, kolam dangkal, dan danau. Tumbuhan ini sering disebut sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Akan tetapi, kehadirannya justru dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Melihat hal itu, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus menggelar program pelatihan pembuatan sabun dan sampo dengan bahan baku Eceng Gondok, pada Kamis, 17 September 2020.

Program tersebut dilaksanakan sebagai wujud kepedulian Pertamina terhadap lingkungan dan juga kesejahteraan masyarakat di sekitar area operasi. Dalam pelatihan ini, Pertamina melalui Integrated Terminal (IT) Surabaya Group menggandeng Forum Kota Sehat (FKS) Surabaya memberikan solusi untuk memberikan nilai tambah terhadap Eceng Gondok, sekaligus dapat mengatasi solusi kebersihan di bantaran sungai.

Integrated Terminal Manager Surabaya Group Basuki Santoso menyampaikan bahwa di masa pandemi COVID-19, Pertamina memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk mencari solusi mendapatkan nilai tambah bagi suatu barang baku menjadi barang yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Sasaran program tersebut merupakan masyarakat yang berada di bantaran sungai, salah satunya adalah bantaran sungai Jambangan di Surabaya,” ujarnya.

Lulut Sri Yuliani, sebagai narasumber FKS Surabaya menuturkan, apabila Eceng Gondok diolah dengan benar maka dapat memberikan manfaat yang sangat besar. “Eceng Gondok  dapat diolah menjadi sabun dan sampo dari daun dan bunganya, serta bagian batang bisa diolah menjadi kerajinan tangan dan akarnya dapat dijadikan sebagai pupuk kompos,” jelasnya.

Pelatihan yang dilaksanakan di RW 2 Kecamatan Jambangan tidak perlu bersusah payah mencari bahan baku, pasalnya Eceng Gondok dapat ditemukan dengan mudah di bantaran sungai dekat pemukiman warga tersebut. “Daripada Eceng Gondok menjadi polusi bagi perairan dan menghambat aliran sungai, lebih baik diambil dan dikembangkan lebih lanjut. Selain dapat mengatasi masalah di sungai, akan memberikan nilai tambah dan dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi untuk kesejahteraan masyarakat,” tambah Lulut.

See also  Pertamina Selamatkan Satwa Papua dengan Pembuatan Kandang Transit Satwa Sebelum Pelepasliaran

Pertamina berharap kegiatan itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Jambangan,  “Pelatihan itu diharapkan dapat memberikan multiplier effect, selain dapat memberikan kebersihan bagi lingkungan sekitar juga dapat menyejahterakan masyarakat,” ujar Basuki.

Siti Noerkiswati, salah satu peserta, menunjukkan antusiasnya ketika mengikuti pelatihan. “Di saat pandemi COVID-19 seperti ini, Pertamina bersama FKS Surabaya memberikan solusi dan diharapkan dapat menambah wawasan serta penghasilan dari penjualan sabun dan sampo ini,” ujarnya.

Hindun selaku Lurah Jambangan juga memberikan apresiasinya kepada Pertamina dan masyarakat yang telah mengikuti pelatihan pengolahan Eceng Gondok ini. “Terima kasih kami ucapkan kepada Pertamina yang telah melakukan pengelolaan lingkungan di wilayah Jambangan dan juga kepada masyarakat. Dengan adanya pelatihan ini semoga dapat menumbuhkan inovasi baru untuk mendukung perlombaan Surabaya Smart City (SSC),” ujarnya. 

Berita Terkait

Haji Uma: Otonomi Daerah Kian Tereduksi, Saatnya UU 23 Tahun 2014 di Revisi
BAP DPD RI Fasilitasi Konflik Lahan Kelompok Tani di Kalimantan
Nono Sampono Ajak Generasi Muda Maluku Bangga Mengamalkan Pancasila
Hutama Karya Masih Berlakukan Potongan Tarif Tol 20% dan Tambah Ruas Baru
GKR Hemas: Membumikan Empat Pilar dalam Kehidupan Sehari-Hari melalui Nilai Budaya Yogyakarta
Desak Pemerintah Pusat Hentikan Rencana Penambahan Batalyon TNI di Aceh, Haji Uma: Langgar MoU Helsinki dan Akan Memicu Resistensi
Nono Sampono Serahkan Bantuan untuk Pembangunan Rumah Rawat Inap Anak Penderita Kanker
Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Warga Aceh Utara, Korban TPPO di Kamboja yang Disiksa dan Diperjualbelikan

Berita Terkait

Friday, 4 July 2025 - 07:27 WIB

Haji Uma: Otonomi Daerah Kian Tereduksi, Saatnya UU 23 Tahun 2014 di Revisi

Tuesday, 1 July 2025 - 13:48 WIB

BAP DPD RI Fasilitasi Konflik Lahan Kelompok Tani di Kalimantan

Monday, 30 June 2025 - 09:23 WIB

Nono Sampono Ajak Generasi Muda Maluku Bangga Mengamalkan Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 08:02 WIB

Hutama Karya Masih Berlakukan Potongan Tarif Tol 20% dan Tambah Ruas Baru

Friday, 27 June 2025 - 14:04 WIB

GKR Hemas: Membumikan Empat Pilar dalam Kehidupan Sehari-Hari melalui Nilai Budaya Yogyakarta

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB